Telset.id, Jakarta – Kebijakan WhatsApp yang akan membagikan data pengguna ke Facebook membuat resah pengguna. Kebijakan tersebut membuat nama aplikasi Signal naik daun karena dianggap lebih aman dari WhatsApp.
Seperti diketahui bahwa sejak Kamis (07/01/2021) pengguna WhatsApp mendapat notifikasi kebijakan privasi terbaru. Kebijakan tersebut nantinya akan membuat WhatsApp membagi data ke Facebook.
Sontak kebijakan WhatsApp membuat pengguna kaget. Di Twitter banyak yang berkomentar mengenai isu tersebut salah satunya CEO Tesla Elon Musk. Miliarder itu nampaknya menyarankan warganet untuk menggunakan Signal.
“Gunakan Signal” cuit @elonmusk pada Kamis (07/01/2021).
Use Signal
— Elon Musk (@elonmusk) January 7, 2021
Cuitan Elon Musk membuat banyak orang akhirnya berpikir untuk pindah ke Signal. Apalagi Signal dianggap lebih aman karena aplikasi pesan singkat yang menggunakan teknologi enkripsi end-to-end dan sederet fitur keamanan privasi lainnya.
Apa itu Aplikasi Signal?
Signal adalah aplikasi pesan singkat yang dikembangkan oleh Signal Foundation dan Signal Messenger LLC. Dilansir dari Indian Express, Aplikasi ini dibuat oleh pria asal Amerika Serikat Moxie Marlinspike pada tahun 2014.
Awal berdiri, Signal mendapat dana segar sebesar USD 50 juta atau Rp 709,7 miliar dari Brian Action yang merupakan pendiri WhatsApp dan pemilik The Signal Foundation.
{Baca juga: Kominfo Panggil WhatsApp, Bahas Perlindungan Data Pengguna}
Signal adalah aplikasi pesan singkat yang memungkinkan pengguna mengirim pesan, berbagi foto, video, tautan serta melakukan panggilan audio dan video dengan teman-teman mereka.
Aplikasi ini juga merilis fitur video call group maksimal 5 pengguna dan group chat pada Desember 2020 kemarin. Group chat sendiri memiliki kapasitas maksimal 150 pengguna.
Keunggulan Signal
Aplikasi ini tersedia secara gratis untuk Android, iOS dan PC. Fitur dan tampilan Signal memang tidak “semewah” WhatsApp namun Signal berkomitmen untuk menjaga privasi data pengguna.
Misalnya Signal adalah aplikasi yang menggunakan teknologi enkripsi end-to-end. Artinya komunikasi hanya orang-orang dalam pesan yang dapat melihat konten dari pesan-pesan tersebut bukan pihak lain bahkan perusahaan itu sendiri.
Signal memiliki banyak fitur yang berfokus pada privasi. Pertama, pengaturan privasi Signal memiliki opsi “Relay Calls” di mana panggilan masuk melalui server Signal untuk menghindari mengungkapkan alamat Internet Protocol (IP) Anda.
Kedua fitur yang memungkinkan pengguna mematikan pratinjau tautan dari situs web jika pengguna mengirimkannya dalam pesan. Fitur ketiga adalah PIN keamanan yang dapat Anda atur untuk menjaga keamanan akun Anda.
Pengguna dapat mengatur pengingat PIN untuk memastikan bahwa Signal terus menanyakan hal yang sama kepada pengguna. Ingat PIN ini tidak dapat dipulihkan jika pengguna lupa PIN.
{Baca juga: Penjelasan Resmi WhatsApp Soal Berbagi Data dengan Facebook}
Artinya pengguna lupa PIN, maka pengguna kemungkinan besar akan kehilangan akses ke akun Signal. Keempat adalah Signal juga memiliki fitur kunci layar atau screen lock.
Pengguna dapat mengandalkan fitur Touch ID, FaceID atau kode sandi perangkat iOS untuk mengakses aplikasi. Namun, panggilan masuk dan pemberitahuan pesan dapat dijawab meskipun screen lock aktif.
Fitur lainnya tidak terlalu berbeda dengan fitur di WhatsApp. Misalnya opsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan tanda terima baca atau fitur yang memungkinkan pengguna lain dapat melihat apakah pesan yang dikirim sudah dibaca atau tidak.
Lalu fitur adalah opsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan indikator yang menunjukkan saat pesan sedang diketik serta fitur status online.
Data yang Dikumpulkan Signal
Sebagai aplikasi yang berfokus pada keamanan dan privasi data pengguna, Signal tidak banyak mengumpulkan data pengguna. informasi utama yang dikumpulkan adalah informasi akun yakni nomor telepon yang digunakan untuk membuat akun Signal.
Signal mengatakan bahwa informasi lain yang ditambahkan ke akun seperti nama profil dan gambar telah terenkripsi end-to-end.
Signal juga tidak menyimpan pesan atau informasi apapun tentang panggilan telepon pengguna di servernya. Signal mengatakan bahwa riwayat pesan pengguna disimpan di perangkat mereka sendiri.
Untuk membuktikannya misalnya pengguna menautkan akun Signal di iPad atau laptop ke ponsel. Nanti, pengguna jangan heran karena kolom percakapan akan kosong karena riwayat obrolan tidak ditransfer saat pengguna melakukan tautan.
{Baca juga: Pengguna WhatsApp Harus Serahkan Data ke Facebook atau Hapus Akun}
Artinya semua riwayat pesan disimpan di perangkat individu itu sendiri sehingga saat melakukan tautan ke perangkat lain maka riwayat obrolan akan kosong. Berbagai privasi dan keamanan yang ditawarkan membuat Signal menjadi pilihan alternatif.
Cara Download Signal
Download Signal untuk Android ataupun iOS tidak sulit. Hampir semua jenis smartphone bisa mengunduh Signal dan aplikasi ini tidak memerlukan memori penyimpanan yang besar.
- Buka aplikasi Google Play Store atau App Store dan klik “Signal” di kolom pencarian. Lalu pilih “Signal” yang memiliki warna biru dan putih serta dibuat oleh pengembang bernama Signal Foundation dan klik “Instal”.
- Selanjutnya buka aplikasi dan pilih “Lanjutkan”. Disana Signal akan meminta izin mengelola panggilan telepon dan izin mengelola kontak Anda. Setelah itu silakan tulis nomor telepon Anda. Selanjutnya pilih klik menu “Berikutnya”.
- Tunggu beberapa saat dan Anda akan mendapatkan nomor otentikasi melalui SMS yang harus diisi di kolom yang tersedia. Selanjutnya silakan untuk menambahkan foto dan nama. Di Signal Anda dapat menyamarkan lokasi foto sehingga lebih aman.
- Terakhir Anda diminta untuk membuat kode PIN untuk keamanan akun. Nantinya setiap membuka akun, Anda harus membukanya dengan kode PIN yang telah dibuat sebelumnya.
Walaupun WhatsApp telah memberikan keterangan resmi mengenai polemik tersebut namun isu privasi dan keamanan telah membuat masyarakat dunia mulai berpikir untuk beralih ke Signal. [NM/HBS]