Telset.id, Jakarta – Perkembangan industri game online semakin pesat, tetapi justru rentan terhadap pembobolan. Jadi, kehati-hatian sangatlah perlu, mengingat hacker bisa kapan saja meretas dan menjual akun game online Anda ke pasar gelap.
Menurut penelitian Kaspersky Lab, bahwa 53 persen responden berusia 16 tahun-34 tahun di dunia kini secara teratur bermain game terkoneksi internet. Sayang, mereka punya kebiasaan buruk, yakni membiarkan akun game online berada di posisi rentan terhadap upaya peretasan.
Ngerinya, para penjahat siber tak pernah pilih-pilih platform dalam mencari keuntungan. Mereka mampu “mengakuisisi” akun game apapun, baik Steam, PlayStation Network, maupun Xbox Live.
Kala menjalankan aksi, peretas akan mendapatkan akses ke data-data pengguna, termasuk kata sandi serta nomor rekening dan PIN kartu bank. Seperti yang baru-baru ini terjadi di platform Xbox dan PlayStation.
Selain data, pemilik yang akun game online-nya diretas juga bakal kehilangan jalur untuk mengakses permainan-permainan favorit. Bahkan, uang yang telah mereka habiskan di game online bisa ikut tercuri.
“Data-data pribadi yang tersedia secara online menjadi harta karun menggiurkan bagi penjahat siber. Sekarang, mereka kian leluasa,” ujar Head of Consumer Business Kaspersky Lab, Andrei Mochola.
“Para pencinta game cenderung memilih opsi kurang aman dengan menggunakan kata kunci yang sama untuk semua akun. Tak sedikit pula yang menerapkan kata kunci yang mudah ditebak sehingga peretas gampang masuk,” imbuhnya
Nah, untuk membantu melindungi akun para gamers, Kaspersky Lab menawarkan fitur pengelola kata kunci untuk membantu pengguna dalam menjaga informasi agar tetap aman. Fitur itu bernama Kaspersky Password Manager.
Kaspersky Password Manager menyimpan semua kata sandi pengguna di brankas digital. Fitur tersebut menyediakan pula akses mudah ke PC Mac dan telepon pintar. Generator kata kunci secara otomatis melakukan kerja untuk pengguna dengan membuat kata kunci yang kuat.
Lantas, bagaimana dengan tugas para gamers? Mereka cuma perlu mengingat satu kata kunci utama untuk mengakses semua akun online. Dengan demikian, mereka tak lagi harus memeras otak guna mengingat banyak kata kunci untuk sederet akun. [SN/HBS]