Telset.id, Jakarta – WhatsApp akan memasang harga untuk setiap pengiriman pesan pemasaran dan layanan pelanggan. Alasannya, WhatsApp kini sedang mengalami perlambatan sistem. WhatsApp juga tengah terkendala pemasukan perusahaan.
“Pesan Customer Service akan dikenakan biaya tetap untuk pengiriman yang dikonfirmasi. Besarannya mulai 0,5 sen dolar AS hingga sembilan sen dolar AS per pesan, tergantung negara,” ujar WhatsApp, dilaporkan Reuters, Kamis (2/8/2018).
Baca juga: Sah! WhatsApp Business Resmi Diluncurkan
Facebook telah mencari berbagai cara guna meminimalisasikan layanan WhatsApp supaya tak memakan dana tinggi.
Maklum, Facebook sudah menghamburkan banyak dolar AS untuk perlindungan privasi dan inovasi solusi kecanduan media sosial.
Baca juga: Cara Mengetahui WhatsApp Diretas dan Pencegahannya
WhatsApp mulai memberlakukan kewajiban bayar untuk layanan WhatsApp Business untuk mengirim pemberitahuan seperti konfirmasi pesan, pengingat janji bertemu, dan tiket suatu acara. Tarifnya premium alias lebih tinggi ketimbang pesan singkat.
Baca juga: WhatsApp Business, Ladang Duit Baru Facebook
Pada Januari 2018, WhatsApp telah mengumumkan rencana untuk mengomersilkan layanan Whatsapp Business yang memiliki tiga juta pengguna aktif. Dan kini, rencana tersebut sudah direalisasikan. Pengguna harus rela membayar untuk layanan WhatsApp Business.
Selain terus menyeimbangkan neraca keuangan, WhatsApp juga sedang konsentrasi menangkal penyebaran pesan palsu yang kian marak. WhatsApp dilaporkan berencana menyewa peneliti untuk mempelajari mengenai permasalahan itu.
WhatsApp menawari peneliti imbalan USD 50.000 atau sekitar Rp 720 juta untuk mempelajari penyebaran berita palsu di platform mereka. Pengumuman tersebut muncul setelah WhatsApp panen kritik dari pemerintah India.
Baca juga: WhatsApp Bayar Peneliti untuk Pelajari Hoaks
“WhatsApp memberi penghargaan bagi para peneliti yang tertarik dalam mengeksplorasi isu-isu terkait informasi menghasut. Kami akan serius mempertimbangkan usulan proyek yang memperkaya pemahaman tentang masalah informasi di WhatsApp,” demikian penjelasan dari pihak WhatsApp. [SN/HBS]
Sumber: Reuters