Telset.id, Jakarta – Google terus memperluas integrasi kecerdasan buatan dalam layanannya dengan menghadirkan fitur Deep Research ke dalam Google Workspace, namun khusus pengguna premium yang berbayar.
Fitur ini dirancang untuk memberikan ringkasan lebih mendalam atas permintaan yang kompleks, tetapi membutuhkan waktu pemrosesan yang lebih lama dan daya komputasi lebih besar.
Deep Research bukanlah fitur baru dalam dunia AI, karena OpenAI sebelumnya telah menghadirkannya di ChatGPT, sementara xAI dengan Grok 3 dan Perplexity juga telah meluncurkan versi mereka sendiri.
BACA JUGA:
- Makin Canggih, Google Bakal Beri Fitur Perbandingan di Circle to Search
- Google Bakal Hadirkan Fitur Ringkasan Otomatis untuk Gemini Live
Integrasi Deep Research ke dalam Google Workspace memungkinkan pengguna untuk memanfaatkannya di layanan seperti Gmail dan Google Docs.
Namun, akses ke fitur ini tidak tersedia untuk semua pengguna, melainkan hanya bagi pelanggan berbayar. Beberapa paket berlangganan yang mendapatkan akses meliputi Google Workspace Business Standard, Business Plus, Enterprise Standard, dan Enterprise Plus.
Ini berbeda dengan layanan lain seperti Perplexity yang masih menawarkan fitur Deep Research secara gratis dengan batasan tertentu, serta Grok 3 yang saat ini memberikan akses gratis dalam periode terbatas.
Untuk saat ini, fitur Deep Research hanya bisa digunakan melalui browser desktop, sementara pengguna aplikasi Google Workspace di perangkat mobile masih harus menunggu hingga fitur ini tersedia di platform mereka.
Selain itu, Google juga menambahkan fitur Gemini Model Selector yang memungkinkan pengguna memilih model AI yang digunakan. Beberapa model yang tersedia termasuk Gemini 1.5 Pro, Gemini 2.0 Flash, Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental, dan Gemini 2.0 Pro Experimental.
Selain integrasi di Workspace, Google juga menghadirkan fitur baru di aplikasi Gemini untuk perangkat seluler. Namun, fitur ini hanya tersedia untuk pelanggan paket Business Starter.
Pengguna yang berlangganan paket tersebut kini dapat menggunakan Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental, model AI yang diklaim memiliki kecepatan dan efisiensi lebih tinggi dalam memproses data kompleks.
Google terus mendorong inovasi di bidang kecerdasan buatan dengan menghadirkan teknologi baru yang dapat meningkatkan produktivitas penggunanya. Namun, dengan membatasi akses Deep Research hanya untuk pelanggan berbayar, strategi ini bisa membatasi adopsi fitur tersebut di kalangan pengguna yang lebih luas.
BACA JUGA:
- Google Play Games di PC Kini Bisa Remap Kontrol Keyboard
- Banyak Pengguna Keluhkan Pola Getaran Circle to Search Setelah Diubah
Jika Google nantinya membuka akses bagi lebih banyak pengguna, Deep Research berpotensi menjadi solusi AI yang semakin penting dalam mendukung pekerjaan sehari-hari.