Telset.id, Jakarta – Google hapus 22 aplikasi dari layanan Google Play Store. Penyebabnya, Google menilai aplikasi tersebut dirancang untuk mengelabui para pengiklan dan penggunanya dengan memanfaatkan malware khusus.
22 aplikasi malware tersebut diketahui mengumpulkan pendapatan dengan berpura-pura bahwa pengguna smartphone telah mengakses iklan tersebut.
Dilansir Telset.id dari phoneArena, Jumat (07/12/2018), seluruh aplikasi yang dihapus tersebut, ternyata sudah diunduh lebih dari 2 juta kali oleh pengguna smartphone Android yang tidak curiga dengan tindakan curang aplikasi itu.
{Baca juga: Apple Hapus 25.000 Aplikasi Ilegal di App Store China}
Dijelaskan, aplikasi berbahaya ini menggunakan cara licik, yakni memanfaatkan malware untuk berpura-pura menjadi aplikasi lain yang berjalan di smartphone iOS dan Android. Kemudian, malware itu akan diarahkan agar dapat meminta iklan dari server utama.
Agar tidak diketahui oleh para penggunanya, iklan itu muncul di dalam halaman browser secara tersembunyi (menggunakan pengaturan 0 piksel tinggi x 0 piksel lebar). Lalu, malware akan menempatkan iklan pada jendela interaksi pengguna, sehingga akan menghasilkan klik iklan yang palsu.
Aplikasi ini sendiri sudah ditemukan pada seri iPhone 5 hingga iPhone 8 Plus. Sementara untuk Android, aplikasi tersebut dipercaya telah mengelabui para pengiklan, bahwa iklan mereka sudah dilihat oleh salah satu dari 249 model Android dari 33 merk yang berbeda.
{Baca juga: Google Hapus Iklan Penipuan di Pencarian}
Memang cukup sulit mengetahui apakah smartphone pengguna telah dimasuki malware tersebut atau tidak. Satu-satunya petunjuk yang bisa dirasakan adalah, penggunaan data lebih tinggi dari biasanya dan baterai lebih cepat habis.
Berikut 22 aplikasi yang dihapus oleh pihak Google :
- Sparkle FlashLight
- Snake Attack
- Math Solver
- ShapeSorter
- Tak A Trip
- Magnifeye
- Join Up
- Zombie Killer
- Space Rocket
- Neon Pong
- Just Flashlight
- Table Soccer
- Cliff Diver
- Box Stack
- Jelly Slice
- AK Blackjack
- Color Tiles
- Animal Match
- Roulette Mania
- HexaFall
- HexaBlocks
- PairZap
Apabila Anda terlanjur memasang aplikasi ini di smartphone Anda, segera hapus aplikasi tersebut. Begitu juga dengan iOS, pengguna bisa menghapus aplikasi tersebut demi mencegah kejadian yang tidak diinginkan, meski aplikasi ini dinilai masih aman untuk digunakan.
Sebelumnya, Google dianggap gagal mengamankan toko aplikasinya, Google Play Store. Gara-garanya, lebih dari setengah juta pengguna smartphone Android, telah mengunduh malware yang menyamar sebagai game di Google Play Store.
{Baca juga: Hati-hati! Ada 13 Game Malware Populer di Play Store}
Fakta tersebut, dikemukakan oleh peneliti ESET, Lukas Stefanko yang mengungkapkan 13 game malware yang dibuat oleh developer yang sama. Ketika ia membeberkannya via Twitter, game-game itu masih bisa diunduh dari Google Play Store.
Alhasil, banyak yang mengkritik Google terkait keamanan aplikasi di Android. Bahkan, Google kerap dibandingkan dengan sistem Apple. (NM/FHP)