Telset.id, Jakarta – Google dilaporkan telah menghentikan pengembangan aplikasi messaging mereka yakni Google Allo. Hal itu diungkapkan langsung oleh Head of Communications Google, Anil Sabharwal yang nyatakan jika raksasa pencarian tersebut untuk sementara menghentikan investasinya terhadap Google Allo.
Dijelaskan Sabharwal, keputusan tersebut diambil Google untuk lebih fokus ke layanan Android Messages. Bahkan, mereka juga telah memindahkan tim inti pengembangan Allo ke layanan Android Messages, sehingga membuat Google Allo seakan “ditinggalkan” untuk sementara waktu.
Seperti diketahui, Google memang tengah berkonsentrasi untuk masuk dan mendominasi ranah Rich Communication Services atau RCS. Di ranah ini, Google akan mengerahkan sumber dayanya untuk mengembangkan aplikasi perpesanan khusus Android bernama “Chat”.
Baca Juga: Google Siapkan ‘Chat’, Pesaing iMessage
“Produk secara keseluruhan belum mencapai target yang kami harapkan. Kami berangkat untuk membangun hal ini, bahwa itu akan menjadi produk yang akan membuat ratusan juta orang menjadi bersemangat dan menggunakannya,” jelas Sabharwal, seperti dikutip dari The Verge, Minggu (22/04/2018).
Sekedar informasi, nantinya Chat memungkinkan penggunanya untuk dapat mengirimkan pesan teks, hingga foto atau video menggunakan pulsa ataupun paket data. Karenanya, raksasa pencarian ini melakukan kerjas sama dengan semua operator telekomunikasi dan vendor ponsel.
Google sendiri telah memastikan bahwa para penggunanya tidak akan terpengaruh atas keputusan yang telah mereka buat dan akan tetap dapat menggunakan aplikasi ini. Hal tersebut karena Google masih terus mendukung Google Allo dalam kapasitas tertentu.
“Kami ingin membuat keputusan yang tepat di sini, dan kami tidak ingin terburu-buru,” ucap Sabharwal.
Untungnya, keputusan Google untuk menghentikan pengembangan Google Allo untuk sementara waktu, tidak berdampak pada aplikasi “saudaranya” yakni Google Duo. Dilaporkan, Google senang dengan pertumbuhan pengguna di layanan video call tersebut di Android dan iOS, sehingga layanan itu dipastikan akan tetap bertahan. (FHP)