Telset.id, Jakarta – Warganet di Indonesia sedang dihebohkan dengan gambar-gambar animasi bergerak atau GIF porno di aplikasi WhasApp. Banyak yang heran dan bertanya-tanya, kenapa konten porno dalam format GIF tersebut bisa lolos dan dengan mudahnya tersebar di WhatsApp.
Aplikasi WhatsApp sedang menjadi sorotan di Indonesia, karena di aplikasi tersebut ditemukan konten porno yang “tersimpan” di dalam gambar-gambar GIF. Parahnya, gambar-gambar tak senonoh itu sangat mudah dilihat dan dikirimkan, semudah mengirimkan emoticon di WhatsApp.
Kehebohan masyarakat Indonesia akan masalah ini bisa dimaklumi. Karena dengan memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif, konten porno di WhatsApp ini akan sangat mudah tersebar, tanpa pandang umur dan status sosial.
Bisa dibayangkan, bagaimana bahayanya jika gambar-gambar mesum berwujud GIF ini dilihat oleh anak-anak di bawah umur, yang kini sudah sangat akrab memakai aplikasi WhatsApp di ponsel mereka.
Lantas, bagaimana konten porno dalam wujud GIF ini bisa lolos, dan sangat mudah tersebar di WhatsApp? Darimana asalnya, dan siapa yang membuat gambar-gambar porno dalam wujud GIF itu?
[Baca juga: Menkominfo: Whatsapp Harus Secepatnya Hapus Konten Porno]
Saat tim Telset.id coba menelusuri sumbernya, diketahui WhatsApp menggunakan database GIF milik Tenor dan Giphy. Keduanya adalah aplikasi berbagi GIF yang bisa diunduh secara bebas di iOS dan Android. Aplikasi Tenor dan Giphy memiliki cara kerja yang sama sebagai aplikasi berbagi GIF.
Menurut informasi yang tertulis di laman Kebijakan Privasi aplikasi Tenor, disebutkan bahwa mereka menyediakan layanan yang dapat digunakan pengguna untuk memasukkan GIF dan video ke dalam pesan teks di aplikasi pesan instant, jejaring sosial, email dan juga ke halaman web.
Itu sebabnya, gambar-gambar GIF porno ini tidak hanya ada di WhatsApp saja, tapi juga dapat dijumpai di Facebook, Twitter, dan lainnya. Hal ini patut menjadi perhatian para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya yang di bawah umur, karena ternyata GIF porno ini sudah banyak tersebar dan sangat mudah didapat.
Untuk membuat gambar GIF dengan aplikasi Tenor juga sangat mudah. Aplikasi ini bahkan menyertakan keyboard alternatif serta ekstensi untuk perangkat ponsel dan komputer, yang memungkinkan dapat diaktifkan oleh ‘hotkey’ atau artinya bisa langsung diaktifkan kapan saja.
Sebagai informasi, yang dimaksud dengan hotkey adalah tombol keyboard atau kombinasi tombol yang memungkinkan seseorang untuk mengeksekusi berbagai perintah dengan cepat tanpa menggunakan menu atau toolbar.
Aplikasi ini juga menyediakan layanan yang dapat mengintegrasikan GIF dan video ke dalam antarmuka pihak ketiga, seperti jejaring sosial, aplikasi pesan instant, dan aplikasi lainnya, tanpa harus menginstal aplikasi Tenor secara terpisah.
[Baca juga: Parah! Konten GIF di WhatsApp Tampilkan Gambar Porno]
Jika melihat begitu mudahnya para pengguna aplikasi ini membuat dan menyebarkan gambar-gambar GIF, maka tak heran jika konten-konten berupa gambar GIF sangat disukai oleh banyak pengguna internet saat ini.
Gambar-gambar GIF sendiri banyak dipakai oleh pengguna Internet untuk lebih “menghidupkan” percakapan di aplikasi pesan instant seperti WhatsApp, atau di aplikasi jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.
Sayangnya, karena sistem filtering yang nampaknya terlalu longgar, membuat gambar-gambar porno juga banyak dijumpai di database dari aplikasi berbagi GIF, seperti Tenor dan Giphy.
Sementara bagi WhatsApp ataupun Facebook, mereka memang tidak secara langsung membuat konten porno berwujud GIF ini. Tapi harusnya mereka bisa membuat sistem filtering yang lebih ketat agar gambar-gambar tidak senonoh dari aplikasi pihak ketiga ini tidak dengan mudah tersebar di layanan mereka. [HBS]