Telset.id, Jakarta – Facebook mencoba berbagai cara untuk mengatasi berita palsu yang bersebaran di platform mereka. Salah satu upaya yang sedang dilakukan adalah melakukan fact-checking Facebook.
Dalam blog resminya, Facebook mengumumkan akan memperluas upaya melakukan fact-checkhing untuk foto dan video yang diunggah pengguna. Sebelumnya, fitur fact-checking hanya berlaku untuk unggahan status saja.
Baca Juga: Cegah Ujaran Kebencian, Facebook Uji Tombol Downvote
Facebook akan menggunakan teknologi maching learning untuk mengidentifikasi unggahan palsu atau hoax berdasarkan interaksi pengguna. Pada saat itu, para spesialin fact-checker Facebook akan memeriksa dan menilai apakah unggahan tersebut termasuk fakta atau tidak
Dilansir dari IBTimes, Minggu (16/09/2018), Facebook berjanji fact-checking tidak akan menjadi upaya terakhir perusahaan dalam memerangi berita palsu. Facebook menyatakan bahwa usaha memerangi berita palsu merupakan komitmen jangka panjang.
Baca Juga: Geger! Anak-anak Panik Lihat Iklan Horor di YouTube
“Taktik yang digunakan oleh pelaku selalu berubah. Saat kami mengambil tindakan dalam jangka pendek, kami juga terus berinvestasi di lebih banyak teknologi dan kemitraan,” kata Facebook.
Sebelumnya, Facebook menghadirkan teknologi baru bernama Rosetta. Facebook memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menyisir meme yang berseliweran di platform. Rosetta akan membaca setiap meme jahat.
Baca Juga: Keseringan Nonton Video, YouTube akan Kasih “Peringatan”
Rosetta mengekstraksi teks dari satu miliaran gambar dan video di Facebook maupun Instagram per harinya. Rosetta memberantas meme bersifat ofensif, berisi ujaran kebencian yang cenderung menyerang pihak lain. (BA/FHP)