Telset.id, Jakarta – Belanja aplikasi mobile, baik berbayar, langganan, serta pembelian di dalam aplikasi sepanjang 2017 meningkat signifikan. Menurut hasil riset Sensor Tower selama satu tahun, total belanja aplikasi mobile sepanjang 2017 mencapai USD 60 miliar, atau sekitar Rp 815 triliun.
Mengutip dari laman Android Authority, para pengguna iOS selama 2017 menghabiskan sekitar USD 38,5 miliar atau sekitar Rp 523 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya US 28,6 miliar atau sekitar Rp 388 triliun, terdapat peningkatan sebesar 34,7 persen.
[Baca juga: Google Bersih-bersih 36 Aplikasi Jahat di Android]
Di sisi lain, para pengguna Android sepanjang 2017 menghabiskan uang sekitar USD 20,1 miliar atau sekitar Rp 273 triliun. Jumlah ini meningkat 34,2 persen, jika dibandingkan dengan 2016 yang hanya senilai USD 15 miliar atau sekitar Rp 203 triliun.
Sedangkan saat digabungkan, peningkatan pengeluaran pengguna meningkat sebesar 35 persen, dari USD 43,5 miliar atau sekitar Rp 590 triliun pada 2016.
Lalu jika berbicara mengenai peningkatan pemasangan aplikasi untuk pertama kalinya dikabarkan meningkat sekitar 13,5 persen. Ini sama dengan sekitar 91,5 miliar pemasangan aplikasi baru sepanjang 2017.
Jumlah ini mayoritas datang dari negara berkembang seperti India, yang baru-baru ini mendapatkan ‘invasi’ smartphone terjangkau. Jadi, tak heran jika jumlah pemasangan aplikasi baru meningkat pada 2017 ini.
[Baca juga: Malware Ini Curi Data dengan Menyamar Jadi Aplikasi Uber]
Nah, di sisi game mobile juga mengalami pertumbuhan. Pendapatan game mobile dikabarkan meningkat sebesar 30 persen. Jumlahnya memang sedikit lebih kecil jika dibandingkan dengan pendapatan aplikasi, namun tetap saja USD 48,3 miliar (sekitar Rp 656 triliun) bukan jumlah yang kecil.
Pendapatan paling besar datang dari platform Android, dengan sumbangan sebesar USD 27,2 miliar (sekitar Rp 369 triliun) atau sebesar 77 persen. Selain itu, game mobile juga menyumbang pendapatan paling tinggi, dengan presentase sebesar 82 persen. [NC/HBS]