Apple telah meluncurkan Apple Maps di web dalam versi beta, hampir dua belas tahun setelah peluncuran awalnya di iOS. Dalam pengumuman singkatnya, Apple menyebutkan bahwa pengguna kini bisa mencoba Apple Maps di Mac atau PC dengan mengakses beta.maps.apple.com dari browser mereka. Versi web ini didukung di Safari, Chrome, dan Edge pada sistem operasi Mac dan Windows.
Pengalaman menggunakan Apple Maps di web identik dengan yang ada di iOS. Pengguna dapat mencari alamat, mendapatkan petunjuk arah mengemudi dan berjalan, serta informasi tentang bisnis seperti nomor telepon, jam kerja, dan opsi pembayaran. Fitur ini memberikan kenyamanan bagi pengguna yang ingin mengakses peta dari berbagai perangkat, tanpa terbatas pada platform iOS saja.
Fitur Look Around, yang merupakan alternatif dari Street View pada Apple Maps, serta fitur-fitur Apple Maps lainnya yang tersedia di versi mobile, akan segera hadir di versi web dalam beberapa bulan mendatang. Selain itu, Apple juga bekerja untuk membawa Apple Maps ke lebih banyak wilayah, browser tambahan, dan platform lainnya, memperluas jangkauan layanan peta ini ke audiens yang lebih luas.
Apple Maps pertama kali diluncurkan pada tahun 2012 sebagai bagian dari iOS 6. Aplikasi ini menggantikan Google Maps sebagai aplikasi peta bawaan di perangkat Apple. Meskipun awal peluncurannya diwarnai kritik karena berbagai masalah dan ketidaktepatan peta, Apple terus meningkatkan layanan ini dengan pembaruan berkala, memperbaiki akurasi peta, dan menambahkan berbagai fitur baru seperti informasi lalu lintas, pemandangan 3D, dan petunjuk arah transportasi umum.
Langkah Apple untuk membawa Apple Maps ke web menunjukkan komitmennya untuk menjadikan layanan ini lebih fleksibel dan mudah diakses oleh semua pengguna, tidak hanya terbatas pada pengguna perangkat Apple. Dengan akses yang lebih luas, Apple Maps diharapkan dapat bersaing lebih baik dengan layanan peta lainnya seperti Google Maps dan Bing Maps yang telah lebih dulu hadir di web.
Pengumuman terbaru ini memberikan alternatif baru bagi pengguna yang menginginkan peta yang dapat diakses dari berbagai perangkat dan browser. Sebagai jurnalis teknologi, penting untuk mencatat bagaimana perkembangan layanan peta online seperti ini dapat mempengaruhi cara pengguna berinteraksi dengan peta digital di masa depan.