Telset.id, Jakarta – Saat ini semakin banyak lembaga medis menggunakan aplikasi di smartphone untuk membantu meningkatkan kualitas hidup pasien penderita diabetes dan gagal jantung. Selain itu, aplikasi ini juga meningkatkan perawatan menjadi lebih baik.
Aplikasi bernama Welby My Karute ini mendorong pasien untuk menyimpan catatan di rumah, yang dapat dibagikan dengan dokter, ahli diet dan pekerja medis lainnya. Misalnya catatan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, dan berat badan mereka.
Alat ini diharapkan dapat berfungsi sebagai “pengawas” yang seolah akan mengawasi pasien, bahkan ketika sedang tidak bertemu dokter.
Tahun lalu, departemen bidang penyakit hati, diabetes dan gangguan endokrin di Saga University Hospital’s memperkenalkan aplikasi Welby My Karute untuk pasien dengan hati berlemak dan gangguan lain pada organ.
Kata “Karute” merupakan bahasa Jepang yang artinya catatan medis. Aplikasi ini dikembangkan oleh Welby Inc., sebuah perusahaan IT yang berbasis di Tokyo. Aplikasi untuk mendukung manajemen perawatan kesehatan ini dapat diunduh secara gratis.
Dengan aplikasi ini, pasien dapat menyimpan catatan tentang faktor penyakit, semisal berat badan, tekanan darah dan kadar gula darah, dan juga mengambil gambar makanan sehari-hari dengan smartphone mereka.
Data atau catatan tersebut dapat dibagi dengan komputer di rumah sakit di Saga, yang akan membantu dokter, perawat dan ahli diet memberikan perawatan dan saran yang lebih baik untuk meningkatkan gaya hidup pasien. Canggihnya lagi, aplikasi ini juga memungkinkan pekerja medis untuk mengirim pesan ke pasien.
Seperti diketahui, ketika ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan bulanan, pasien biasanya ditanya tentang hal seperti berat badan dan kebiasaan diet mereka. Namun, pasien cenderung lupa menjalani pemeriksaan rutin karena sebagian besar berusia 40-an dan 50-an dan sibuk dengan pekerjaan.
Pasien-pasien ini awalnya kurang peduli dengan kesehatan dan gaya hidup, karena mereka tidak memiliki gejala yang nyata, terutama pada tahap awal penyakit.
Namun, jika mereka tidak menjalani pemeriksaan untuk waktu yang lama, pasien diabetes bisa menderita perdarahan atau ganguan pada retina.
Sementara pasien dengan gangguan hati bisa menumbuhkan sirosis atau kanker. Untuk mencegah hal tersebuy, penting bagi pasien untuk mengatur kehidupan mereka sehari-hari.
“Kami berharap pasien dapat merasa mereka diawasi bahkan ketika mereka tidak melihat dokter, itu akan mendorong pasien untuk melanjutkan pengobatan mereka,” kata Hirokazu Takahashi, seorang dokter di rumah sakit.
Pihak rumah sakit berencana untuk memulai penelitian klinis untuk sistem baru pada awal musim panas ini. [BA/HBS]
Sumber : The Japan News