Perplexity Luncurkan Fitur Belanja AI Personal dengan PayPal

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Bayangkan bertanya kepada asisten pribadi, “Jaket musim dingin apa yang cocok untuk saya yang tinggal di San Francisco dan naik feri ke kantor?” dan mendapatkan rekomendasi yang benar-benar disesuaikan dengan gaya hidup Anda. Ini bukan lagi fiksi ilmiah. Perplexity, perusahaan kecerdasan buatan yang sedang naik daun, secara resmi meluncurkan fitur belanja baru yang mengintegrasikan pengalaman pembelian langsung ke dalam asisten AI-nya. Fitur ini gratis untuk semua pengguna Perplexity di Amerika Serikat dan dibangun di atas kemitraan yang sudah terjalin dengan penyedia pembayaran global, PayPal.

Lanskap belanja online sedang berubah dengan cepat, dan AI berada di garda depan revolusi ini. Perplexity tidak sendirian dalam perlombaan ini. Baru-baru ini, OpenAI meluncurkan fitur belanja langsung di ChatGPT, sementara Google juga memperkuat AI Mode di Google Search dengan rekomendasi produk baru. Persaingan sengit ini menandai babak baru di mana asisten AI tidak hanya menjawab pertanyaan, tetapi juga memfasilitasi transaksi komersial. Lalu, apa yang membuat fitur Perplexity ini berbeda?

Ilustrasi antarmuka fitur belanja Perplexity AI menampilkan kartu produk dengan detail dan tombol beli

Lebih Dari Sekadar Pencarian: Konteks dan Personalisasi Mendalam

Fitur baru Perplexity ini bukan hanya mesin pencari produk biasa. Ia dirancang untuk memahami konteks percakapan Anda dan menggabungkan detail yang telah dipelajarinya tentang kehidupan serta preferensi pribadi. Misalnya, ketika Anda menanyakan rekomendasi jaket musim dingin, asisten ini tidak hanya mempertimbangkan faktor cuaca San Francisco yang terkenal dengan kabut dan anginnya, tetapi juga memahami bahwa perjalanan dengan feri mengharuskan jaket yang tahan angin dan mudah dibawa. Kemampuan kontekstual ini menciptakan lapisan personalisasi yang sebelumnya sulit dicapai oleh platform e-commerce tradisional.

Setelah asisten menemukan produk yang sesuai, ia menyajikannya dalam kartu produk yang diformat dengan rapi. Setiap kartu tidak hanya menampilkan gambar dan harga, tetapi juga daftar pro dan kontra untuk setiap item, serta detail relevan lainnya yang diambil dari ulasan dan panduan pembelian. Pendekatan ini mirip dengan yang dilakukan oleh ChatGPT Shopping Research dengan model khususnya, namun dengan penekanan lebih kuat pada integrasi pembayaran yang mulus.

Instant Buy: Revolusi atau Ancaman Bagi Merchant?

Aspek paling revolusioner dari fitur ini adalah kemampuan “Instant Buy”. Ketika Anda menemukan produk yang tepat, Anda dapat membelinya langsung melalui asisten Perplexity menggunakan detail pembayaran yang disimpan di akun PayPal. Pengalaman ini diperluas ke semua merchant yang menawarkan PayPal sebagai metode pembayaran. Ini menimbulkan pertanyaan menarik: apakah fitur semacam ini akan membuat elemen kunci dari pengalaman belanja online—kunjungan ke website merchant—menjadi usang?

Perplexity dengan tegas membantah kekhawatiran ini. Perusahaan menyatakan bahwa merchant tetap memiliki bagian terpenting dari hubungan dengan pelanggan. “Mereka memiliki visibilitas penuh tentang siapa pelanggan mereka, dapat memproses pengembalian, membangun loyalitas, dan memiliki hubungan pasca-pembelian, sama seperti yang akan mereka lakukan di situs mereka sendiri,” klaim perusahaan AI tersebut. Pernyataan ini mencerminkan strategi yang lebih luas di industri, di mana perangkat AI seperti kacamata Meizu StarV Snap dengan chip Snapdragon AR1 juga berusaha mengintegrasikan pengalaman digital dan fisik secara lebih mulus.

Masa Depan Belanja: Solusi End-to-End dan Tantangan Hukum

Ambisi jangka panjang Perplexity jelas: menawarkan solusi end-to-end di mana AI menemukan dan membeli produk tanpa perlu campur tangan manusia. Visi ini tidak tanpa tantangan. Awal November lalu, perusahaan menerima surat cease-and-desist dari Amazon karena membiarkan agen di browser Comet-nya menyelesaikan pembelian Amazon atas nama pengguna. Insiden ini menyoroti kompleksitas hukum dan operasional yang dihadapi perusahaan AI ketika mereka mencoba mengotomatisasi proses yang melibatkan transaksi keuangan.

Model bisnis di balik fitur-fitur belanja AI ini juga patut diperhatikan. Sementara semua alat ini dipasarkan sebagai alternatif yang lebih personal dibandingkan panduan belanja editorial di situs seperti Engadget, mereka sering bekerja dengan logika yang sama. Dengan merujuk seseorang ke suatu produk, perusahaan AI berharap menerima pembayaran atau fee dari transaksi jika orang tersebut melakukan pembelian. Ini menciptakan ekonomi baru di mana AI tidak hanya asisten, tetapi juga perantara komersial yang memiliki kepentingan finansial dalam keputusan pembelian Anda.

Revolusi belanja berbasis AI ini masih dalam tahap awal, namun perkembangannya begitu cepat sehingga sulit untuk diprediksi bagaimana lanskap akan berubah dalam beberapa tahun ke depan. Yang jelas, persaingan antara Perplexity, OpenAI, Google, dan pemain lainnya akan terus memacu inovasi—entah itu untuk kenyamanan konsumen atau untuk menguasai pasar yang bernilai miliaran dolar.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI