Telset.id – Apple diprediksi akan menggeser Samsung sebagai produsen smartphone terbesar di dunia pada akhir tahun 2025. Perubahan posisi ini mengakhiri dominasi Samsung yang telah bertahan selama satu dekade dalam pasar telepon pintar global. Transisi kepemimpinan ini didorong oleh kesuksesan seri iPhone 17 dan strategi diversifikasi produk Apple yang lebih agresif.
Prediksi ini muncul di tengah performa kuat lini iPhone 17 yang mencakup iPhone 17 Pro, iPhone 17 Pro Max, dan model baru iPhone Air. Desain baru iPhone 17 Pro yang sempat menuai kontroversi justru terbukti menjadi daya tarik utama bagi konsumen yang menginginkan perubahan signifikan. Apple juga memperkuat segmen entry-level dengan iPhone 16e yang menjadi bagian dari seri e-series tahunan.

Faktor kunci lainnya adalah rencana tiga tahun Apple yang mencakup peluncuran iPhone lipat pada 2026, iPhone 18 dengan Face ID di bawah layar, dan iPhone Pro seluruh kaca pada 2027. Roadmap produk yang jelas ini memberikan kepercayaan tambahan bagi analis pasar tentang kemampuan Apple mempertahankan posisi puncak hingga setidaknya 2030.
Dominasi Apple tidak lepas dari perubahan preferensi konsumen yang menginginkan inovasi nyata dan desain berani. Dalam beberapa tahun terakhir, pasar smartphone global menunjukkan kejenuhan terhadap peningkatan inkremental seperti kamera yang sedikit lebih baik atau prosesor yang sedikit lebih cepat. Konsumen menginginkan perubahan yang lebih substantif dan terlihat.
Strategi Apple yang Mengubah Permainan
Kesuksesan Apple dalam merebut tahta Samsung tidak terjadi dalam semalam. Perusahaan asal Cupertino ini secara sistematis membangun strategi yang menjawab keluhan konsumen tentang stagnasi desain smartphone. iPhone 17 Pro menghadirkan perubahan desain paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sekalipun sempat menuai kritik ketika desainnya bocor.

Apple juga menunjukkan komitmennya di segmen budget dengan meluncurkan seri e-series yang akan hadir setiap tahun. Langkah ini menjawab kebutuhan konsumen di pasar berkembang yang sebelumnya harus menunggu lama untuk model iPhone terjangkau. iPhone 17 berhasil unggul dari pesaing Android berkat chip N1 Apple yang memberikan performa optimal bahkan di model entry-level.
Diversifikasi produk menjadi kunci lain kesuksesan Apple. Peluncuran iPhone Air menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan segmen baru yang menarik minat konsumen. Pendekatan ini mirip dengan kesuksesan Samsung dengan lini Galaxy Z Fold, meskipun Apple berencana meluncurkan iPhone lipat tahun depan.
Baca Juga:
Tantangan dan Peluang Samsung
Samsung menghadapi tantangan signifikan dalam mempertahankan posisinya di pasar smartphone global. Meskipun Galaxy Z Fold 7 berhasil menarik perhatian konsumen dengan desain foldable yang matang, lini Galaxy S25 dinilai masih terlalu konservatif dalam hal inovasi desain. Konsumen menginginkan perubahan yang lebih terlihat seperti yang ditawarkan iPhone 17 series.

Namun, Samsung memiliki peluang untuk bangkit dengan rencana penggunaan chipset Exynos 2600 berproses 2nm untuk seri Galaxy S26. Inovasi dalam hal performa ini bisa menjadi senjata andalan jika diimbangi dengan perubahan desain yang lebih berani. Pasar smartphone global yang tumbuh 4% di Q3 2025 masih dipimpin Samsung, memberikan basis yang kuat untuk melakukan comeback.
Sayangnya, kabar pembatalan Galaxy S25 Edge menjadi tamparan bagi konsumen yang menginginkan variasi desain dari Samsung. Model dengan layar melengkung ini dinilai bisa memberikan pengalaman berbeda yang dicari pasar. Keputusan ini kontras dengan strategi Apple yang justru memperbanyak pilihan model.

Peluncuran teknologi hinge AR untuk kacamata pintar menunjukkan bahwa Samsung masih memiliki kemampuan inovasi tinggi. Namun, teknologi semacam ini perlu diimplementasikan dalam produk smartphone utama untuk memberikan dampak signifikan terhadap penjualan.
Perubahan lanskap pasar smartphone global ini mencerminkan dinamika persaingan yang sehat antara dua raksasa teknologi. Baik Apple maupun Samsung terus berinovasi untuk memenuhi tuntutan konsumen yang semakin kompleks. iPhone lipat yang akan datang diperkirakan mendorong Samsung lebih fokus pada Galaxy Z Fold 8 dan Flip 8 sebagai respons strategis.

Prediksi dominasi Apple hingga 2030 memberikan waktu cukup bagi Samsung untuk menata ulang strategi dan meluncurkan produk-produk inovatif yang bisa merebut kembali posisi puncak. Persaingan ketat antara kedua perusahaan ini pada akhirnya menguntungkan konsumen dengan hadirnya pilihan produk yang semakin beragam dan berkualitas.

