Telset.id – Bayangkan jika ponsel Anda tidak hanya mengikuti gerakan Anda secara digital, tetapi benar-benar menggerakkan kamera fisiknya untuk melacak wajah, mengikuti bintang di langit, atau bertindak seperti gimbal mini. Konsep yang terdengar seperti fiksi ilmiah ini kini hadir dalam wujud nyata melalui prototipe terbaru Honor. “Robot Phone” yang tidak biasa ini—yang sempat terdengar seperti gimmick ketika pertama kali diunggah bulan lalu—kini muncul dalam foto-foto nyata, dan penampilannya bahkan lebih aneh dari yang dibayangkan.
Perangkat ini melakukan penampilan keduanya di Honor User Carnival di China, di mana Honor memamerkan beberapa prototipe dalam kotak kaca. Mereka ditampilkan dalam warna hitam, putih, dan emas, dengan bagian belakang kaca atau finishing faux-leather tergantung variannya. Kamera utama duduk di lengan bermotor dengan gimbal built-in—bagian paling liar dari ponsel ini. Ketika lengan dilipat ke bawah, ia berperilaku seperti kamera belakang biasa. Namun, cukup ketuk tombol, dan seluruh modul akan muncul, memberikan ponsel ini trik-trik yang tidak biasa.

Anda bisa mengambil selfie menggunakan sensor utama—dan Anda bahkan tidak perlu memutar ponsel. Ini merekam video yang lebih stabil berkat gimbal, atau memungkinkan ponsel melacak dan membingkai subjek secara mandiri. Bahkan bisa mengikuti Anda ketika ponsel diletakkan di atas meja atau diselipkan di saku kemeja, dengan AI yang mengontrol sudutnya. Salah satu fitur andalannya adalah mode pelacakan bintang yang dirancang untuk bidikan eksposur panjang. Lengan robotik menyesuaikan diri secara perlahan untuk menjaga lensa tetap sejajar dengan langit malam—sesuatu yang tidak bisa dilakukan ponsel mana pun hari ini.
Saya akui, lengan mekanis di dalam ponsel untuk mengikuti wajah Anda atau meniru gimbal awalnya terdengar seperti pemborosan ruang. Namun hal-hal seperti mode pelacakan bintang sebenarnya membuat semuanya terasa jauh lebih berharga. Tidak ada jaminan bahwa benda ini akan berubah menjadi produk ritel yang sebenarnya. Untuk saat ini, ini menonjol sebagai salah satu eksperimen smartphone paling aneh dan menarik yang pernah kita lihat dalam waktu lama—sebagian kamera, sebagian ponsel, sebagian gadget fiksi ilmiah.
Revolusi atau Sekadar Eksperimen?
Ketika pertama kali mendengar konsep ponsel dengan lengan kamera robotik, banyak yang skeptis. Bagaimana mungkin komponen mekanis yang rumit bisa bertahan dalam penggunaan sehari-hari? Apakah ini benar-benar solusi untuk masalah nyata atau sekadar pencarian perhatian di pasar yang sudah jenuh? Namun setelah melihat demonstrasinya, perspektif mulai berubah.
Fitur pelacakan bintang, misalnya, bukan sekadar gimmick. Bagi fotografer astro yang terbiasa membawa peralatan berat, kemampuan ponsel untuk secara otomatis melacak pergerakan bintang bisa menjadi game changer. Ini mengingatkan pada bagaimana spesifikasi kamera iPhone 16 terus mendorong batas fotografi mobile, meski dengan pendekatan yang berbeda.
Baca Juga:
Yang menarik, teknologi ini juga membuka pertanyaan tentang privasi dan keamanan. Bagaimana jika fungsi pelacakan wajah yang canggih ini jatuh ke tangan yang salah? Ini mengingatkan kita pada pentingnya melindungi diri dari deepfake audio scam yang semakin canggih. Ketika kamera bisa secara aktif mengikuti subjek, batasan antara fitur yang berguna dan pengawasan menjadi semakin kabur.

Masa Depan Fotografi Mobile
Prototipe Honor Robot Phone ini mungkin terlihat seperti konsep yang terlalu ambisius, tetapi ia mewakili sesuatu yang lebih besar: pencarian tanpa henti terhadap inovasi di industri smartphone. Sama seperti bagaimana kamera militer AS merekam fenomena UFO dengan teknologi canggih, kamera smartphone terus berkembang dengan kemampuan yang sebelumnya tidak terbayangkan.
Pertanyaannya sekarang: apakah konsumen siap untuk ponsel dengan bagian yang bergerak? Dalam era dimana ketahanan dan waterproofing menjadi standar, menambahkan komponen mekanis yang rentan memang berisiko. Tapi seperti semua inovasi besar, terkadang kita harus mengambil risiko untuk mencapai terobosan.
Yang jelas, Honor telah membuktikan bahwa masih ada ruang untuk berpikir di luar kotak dalam industri yang seringkali terasa stagnan. Robot Phone mungkin tidak pernah sampai ke tangan konsumen, tetapi teknologi di dalamnya bisa menginspirasi fitur-fitur masa depan yang lebih praktis. Siapa tahu, mungkin dalam beberapa tahun ke depan, kamera gimbal built-in akan menjadi standar seperti halnya stabilisasi digital hari ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang konsep ini? Apakah Anda akan tertarik memiliki ponsel dengan kamera yang benar-benar bisa mengikuti gerakan Anda, atau Anda lebih memilih pendekatan tradisional? Bagikan pemikiran Anda di kolom komentar below.

