Telset.id – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan layanan internet berkecepatan tinggi tanpa infrastruktur serat optik untuk mempercepat konektivitas digital yang inklusif dan terjangkau di seluruh wilayah. Teknologi Fixed Wireless Access (FWA) 5G pada frekuensi 1,4 GHz ini dihadirkan melalui kolaborasi strategis antara SURGE, OREX SAI Jepang, dan distributor lokal.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menegaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar formalitas, melainkan deklarasi kuat menuju Indonesia yang berdaya digital. “Ini bukan hanya tentang menghubungkan orang. Ini tentang menyediakan akses berkecepatan tinggi yang terjangkau,” ujar Nezar dalam keterangan resmi yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Penandatanganan kontrak komersial antara para mitra dilakukan di Jakarta pada Rabu (12/11) lalu. Nezar menyebut kolaborasi penyediaan layanan internet cepat ini menjadi terobosan nyata untuk mempercepat akses digital di seluruh Indonesia, terutama mengatasi kendala pembangunan jaringan fiber optik yang selama ini menjadi hambatan utama di banyak daerah.
Solusi Atasi Kendala Infrastruktur Digital
Teknologi FWA 5G yang diadopsi dalam proyek ini memungkinkan layanan internet berkecepatan tinggi tanpa perlu menunggu pembangunan jaringan fiber optik. Nezar menjelaskan, “Teknologi ini dirancang untuk melewati proses pemasangan fiber optik yang tradisional, mahal, dan memakan waktu.”
Langkah ini sejalan dengan strategi nasional untuk mempersempit kesenjangan digital dan memperkuat fondasi ekonomi digital Indonesia. Data menunjukkan tingkat penetrasi internet pita lebar tetap di Indonesia masih rendah, dengan kecepatan unduh yang berada di posisi kesembilan dari sepuluh negara ASEAN. Biaya internet tetap juga masih tergolong tinggi dibanding negara lain di kawasan.
Upaya pemerintah dalam membuka akses internet ini juga sejalan dengan program sebelumnya yang menargetkan 2.333 desa yang masih mengalami kesenjangan digital. Nezar menekankan bahwa masalah yang dihadapi bukan hanya teknis, tetapi menyangkut keadilan digital. “Internet cepat tidak boleh hanya dinikmati segelintir wilayah. Dengan kolaborasi ini, kita bawa akses setara ke seluruh masyarakat,” tegasnya.
Baca Juga:
Dukungan Penuh Sumber Daya Vital
Pemerintah mendukung penuh inisiatif ini dengan memberikan akses pada sumber daya vital, termasuk penggunaan frekuensi 1,4 GHz, untuk mendukung pengembangan teknologi nirkabel berkecepatan tinggi. Kerja sama Indonesia-Jepang ini berawal dari nota kesepahaman di bidang digital dan komunikasi yang kini berlanjut ke tahap implementasi.
Proyek ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menciptakan ekosistem digital yang inklusif melalui kemitraan strategis antara sektor publik dan swasta. Melalui teknologi ini, pemerintah berharap manfaat internet cepat dapat langsung dirasakan oleh masyarakat, terutama pelaku UMKM, sektor pendidikan jarak jauh, dan layanan telemedisin di daerah.
Kehadiran teknologi internet tanpa serat optik ini juga sejalan dengan perkembangan layanan internet rumah lainnya di Indonesia, seperti XL SATU Lite yang menawarkan solusi plug and play dengan kuota akumulasi. Berbagai alternatif akses internet ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan konektivitas yang stabil dan terjangkau.
Nezar mengungkapkan optimisme terhadap masa depan konektivitas digital Indonesia. “Kita berbicara tentang masa depan di mana konektivitas berjalan lancar, inovasi didemokratisasi, dan teknologi menjadi mesin penggerak sejati bagi kemajuan nasional,” ucapnya.
Implementasi teknologi FWA 5G ini diharapkan dapat menjadi solusi praktis bagi daerah-daerah yang selama ini kesulitan mendapatkan akses internet berkualitas. Dengan berbagai pilihan layanan internet yang tersedia, termasuk paket WiFi Bnetfit yang menawarkan solusi internet cepat dan stabil, masyarakat memiliki lebih banyak opsi untuk memenuhi kebutuhan konektivitas mereka.
Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam pengembangan infrastruktur digital ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital Indonesia menuju masyarakat yang lebih terhubung dan berdaya saing di era digital.

