Startup Preventive Targetkan Bayi Hasil Edit Genetik Pertama di Luar China

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Sebuah startup bernama Preventive dilaporkan sedang berupaya mewujudkan kelahiran bayi hasil rekayasa genetika pertama di luar China. Perusahaan yang didanai secara rahasia oleh miliarder teknologi ini berencana melakukan pengeditan gen germline pada embrio manusia untuk menghapus penyakit keturunan, menurut laporan Wall Street Journal.

Langkah Preventive ini muncul di tengah larangan ketat terhadap praktik pengeditan gen germline di Amerika Serikat. Kongres AS telah melarang penelitian semacam itu yang menggunakan dana federal, meskipun pendanaan swasta secara teknis masih diperbolehkan. Namun, praktik ini dianggap sangat tidak etis dan berisiko membuat pelakunya dikucilkan dari komunitas ilmiah.

CEO Preventive Lucas Harrington membantah adanya pembicaraan dengan pasangan mana pun mengenai layanan perusahaan. “Kami terdorong untuk melakukan penelitian di luar AS,” kata Harrington kepada WSJ, mengacu pada undang-undang yang melarang Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mempertimbangkan aplikasi komersial untuk uji coba manusia yang melibatkan pengeditan gen.

Lingkungan Regulasi dan Risiko Etika

Pengeditan gen germline, yang melibatkan modifikasi sperma, embrio, atau sel telur sebelum kelahiran, tetap menjadi praktik yang sangat kontroversial. Para ilmuwan terkemuka dan organisasi perdagangan telah menyerukan moratorium global selama 10 tahun terhadap praktik ini karena kekhawatiran akan risiko kesehatan yang belum dipahami dengan baik.

Kecemasan di kalangan genetika begitu nyata setelah kasus biophysicist China He Jiankui, yang dihukum tiga tahun penjara dan pengasingan seumur hidup dari komunitas ilmiah setelah mengaku memproduksi bayi kembar hasil modifikasi genetik pada 2018. Kasus ini menjadi peringatan keras tentang konsekuensi dari melangkahi batas etika dalam pengeditan gen manusia.

Preventive bukan satu-satunya perusahaan yang bergerak di bidang ini. WSJ melaporkan semakin banyak startup pengeditan gen germline yang didanai oleh miliarder teknologi. Di antaranya adalah Herasight, perusahaan genetika yang mengklaim dapat memprediksi IQ embrio, dan Nucleus, startup yang didukung modal ventura yang menawarkan skrining poligenik dengan harga $9.999.

Dukungan Pendanaan dari Tokoh Teknologi Terkemuka

Preventive mengandalkan pendanaan pribadi dari beberapa figur terkaya di industri teknologi. Menurut WSJ, para pendukungnya termasuk CEO Coinbase Brian Armstrong dan CEO OpenAI Sam Altman. Pendanaan swasta ini memungkinkan perusahaan menghindari larangan federal AS terhadap penelitian pengeditan gen germline.

Selama enam bulan terakhir, Preventive dikabarkan telah bekerja untuk menciptakan anak yang lahir dari embrio hasil rekayasa genetika. Perusahaan ini konon telah mengidentifikasi pasangan anonim yang khawatir tentang penyakit keturunan dan tertarik dengan layanan Preventive, meskipun Harrington menyangkal klaim tersebut.

Meskipun terapi gen pasca kelahiran mulai berkembang sebagai praktik medis di AS, pengeditan gen germline sebelum kelahiran masih jauh lebih tabu. Pemahaman terbaik kita tentang genetika masih belum stabil, dan risiko kesehatan yang terkait dengan pengeditan germline belum sepenuhnya dipahami.

Perubahan yang tidak disengaja dapat dengan mudah mempengaruhi multiple generasi, menimbulkan kekhawatiran serius tentang konsekuensi jangka panjang. Selain risiko medis, keberatan filosofis juga berlimpah mengenai praktik ini dalam dunia yang didorong oleh profit dan ketimpangan ekonomi.

Isu eugenika rasial menjadi noda signifikan dalam fondasi demokrasi Barat yang kaya seperti Amerika Serikat, di mana beberapa kebijakan dan sikap eugenika masih belum terselesaikan hingga hari ini. Ancaman nyata eugenika sebagai alat bagi orang kaya untuk melawan orang miskin juga memiliki preseden historis yang mengkhawatirkan di AS.

Seperti yang diungkapkan kontributor Forbes Erik Sherman setelah ilmuwan menggunakan CRISPR untuk pertama kali mengubah gen embrio manusia pada 2017: “tidak diragukan lagi seseorang akan mengklaim bahwa teknologi akan membebaskan semua orang. Itu tidak akan terjadi lebih dari otomatisasi awal dan penggantian pekerja manusia yang mengarah ke lebih banyak waktu luang untuk belajar dan menjadi kreatif.”

Perkembangan terbaru ini menggarisbawahi perlunya diskusi etis yang lebih mendalam tentang masa depan pengeditan gen manusia dan implikasinya terhadap masyarakat. Sementara teknologi terus maju, pertanyaan tentang regulasi, akses yang adil, dan konsekuensi yang tidak diinginkan tetap menjadi tantangan utama yang harus dihadapi oleh komunitas ilmiah dan masyarakat luas.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI