Telset.id – Seri foldable milik Vivo selalu berhasil menarik perhatian karena perpaduan antara teknologi canggih dan desain yang elegan, serta kamera dengan brand kamera terkenal, yakni Zeiss. Kini, Vivo melanjutkan tradisi tersebut lewat Vivo X Fold5, sebuah perangkat lipat yang mengkombinasikan inovasi baru dalam hal ketipisan, ketahanan, dan pengalaman visual.
Selain itu, Vivo melompati seri X Fold4 dan langsung meluncurkan penerus dari X Fold3, menjadikan X Fold5 sebagai satu-satunya flagship foldable mereka tahun ini. Tak hanya itu, peluncurannya di Indonesia pun secara tiba-tiba di saat Vivo V60 diluncurkan beberapa bulan lalu.
Sejak peluncurannya pada akhir Agustus, Vivo X Fold5 langsung mencuri perhatian dengan desainnya yang futuristik dan tipis, mereka berusaha membuktikan bahwa Vivo kini bukan sekadar mengejar tren lipat, melainkan berusaha menyaingi Samsung Galaxy Z Fold7 dan Oppo Find N5 secara langsung. Namun di balik spesifikasi yang ditawarkan, seberapa layakkah ponsel lipat ini untuk digunakan sehari-hari? mari simak review Vivo X Fold5 ini.
BACA JUGA:
- Review HyperX QuadCast 2: Mikrofon Gaming Serius dengan Desain Futuristik
 - Review Motorola G86 Power: Si Tebal yang Punya Performa Kencang dan Baterai Awet
 
Desain Vivo X Fold5

Di bagian desainnya, Vivo X Fold5 berhasil menunjukkan bagaimana perangkat lipat bisa tampil elegan tanpa kehilangan fungsionalitas. Ketebalannya hanya 4,3 mm saat dibuka dan 9,3 mm saat dilipat, menjadikannya lebih ramping 0,9 mm dibanding X Fold3 Pro dan lebih ringan 19 gram, dengan bobot total 217 gram. Bodi samping dibuat melengkung, yang membuat terasa nyaman digenggam, walaupun dalam beberapa momen, untuk menekan tombol power dan volume terasa agak susah dijangkau dalam beberapa posisi tertentu.
Material aluminium di rangka utama memberikan feel yang kokoh di genggaman dan masih cukup nyaman untuk masuk saku, sementara bagian belakangnya menggunakan finishing kacayang halus. Untuk unit warna hitam yang kami ulas, tampilannya terlihat sangat minimalis dengan kamera bump berbentuk bulat besar dengan logo ZEISS yang ditempatkan secara simetris di bagian tengah.
Tetapi kekurangannya, permukaan bodinya cukup licin karena menggunakan finishing kaca, pemakaian jadi casing bawaan dengan tekstur kulit vegan sangat disarankan, karena selain menambah genggaman, ini juga memperkuat kesan mewah. Terlebih lagi sebagai ponsel flagship sudah sebaiknya kita memakai casing, untungnya casingnya bukan dibuat sekadar ada saja tetapi dipikirkan.
Meskipun begitu tipis, Vivo X Fold5 bukan perangkat yang ringkih. ponsel ini sudah memiliki sertifikasi IP58/IP59, menjadikannya tahan debu dan mampu bertahan di dalam air tawar hingga 3 meter selama 30 menit. Engselnya juga cukup solid dapat berhenti di sudut 90 derajat dan menghasilkan sensasi “klik” lembut saat ditutup, sayangnya ketika berada di sudut sekitar 150-160 derajat ponsel ini langsung terbuka layar utamanya.
Soal ketahanan, Vivo menyebutnya menggunakan sistem engsel baru dengan ketahanan hingga 500.000 kali lipatan. Ketika dilipat, perangkat ini terasa padat dan tidak ada celah yang mencolok di antara layar, menandakan desain mekanis yang sangat presisi. Sepanjang review ini pun tidak ada masalah semuanya terasa aman ketika menutup dan membukanya.
Layar Vivo X Fold5

Layar adalah bagian yang paling memanjakan mata dalam Review Vivo X Fold 5. Panel LTPO AMOLED 8,03 inci di bagian dalam memiliki resolusi 2200 x 2480 piksel, mendukung HDR10+ dan Dolby Vision, serta kecerahan puncak hingga 4.500 nits. Sementara layar luar atau cover screen-nya berukuran 6,53 inci dengan resolusi 1172 x 2748 piksel dan kecerahan maksimal 5.500 nits, menjadikannya salah satu layar paling terang di kelasnya.
Rasio 21:9 pada layar depan memberikan pengalaman seperti smartphone biasa, memudahkan penggunaan satu tangan. Transisi dari layar luar ke layar dalam terasa mulus, dan lipatan di tengah kini lebih tak terlihat dibanding pendahulunya, X Fold3 Pro dan beberpa kompetitornya di pasaran.
Kedua layarnya mendukung refresh rate adaptif 1–120Hz, serta tingkat akurasi warna DCI-P3 yang tinggi. Saat menonton film di Netflix atau bermain game kekinian, warna dan kontras tampil hidup dan alami. Kelebihan lainnya, layar bagian dalam kini lebih tahan gores berkat lapisan pelindung baru yang diklaim 30% lebih kuat terhadap tusukan dan tekanan dibanding generasi sebelumnya.
Lalu, saat dipakai di luar ruangan baik layar cover mau pun utamanya masih tetap bisa diandalkan untuk menampilkan berbagai konten. Terutama ketika di cuaca panas yang belakangan ini mengitari Jakarta dan sekitarnya, layarnya masih sangat memumpuni ketika saya gunakan.
Performa Vivo X Fold5

Walaupun sekarang sudah di era Snapdragon Elite, sayangnya Vivo X Fold5 masih mengandalkan Snapdragon 8 Gen 3 (4nm), chipset yang juga digunakan pada X Fold3 Pro. Meskipun bukan generasi terbaru, performanya masih sangat bertenaga untuk segala kebutuhan berat, mulai dari multitasking hingga gaming.
Prosesornya memiliki konfigurasi 8-core (1x Cortex X4 3.3GHz, 3x Cortex A720 3.2GHz, 2x Cortex A720 3.0GHz, dan 2x Cortex A520 2.3GHz) dengan GPU Adreno 750, yang dipadukan dengan RAM 16 GB LPDDR5X dan penyimpanan UFS 4.1 512 GB.
Sebagai gambaran kekuatan chip ini yang menurut sata sudah sangat mempuni untuk membuka aplikasi harian. Lalu, jika dipakai multitasking kemampuan prosesor ini memang tak usah diragukan lagi berbagai aplikasi bisa dilibas bahkan fitur Flex Mode juga bisa membuka dua aplikasi sekaligus dalam satu layar. Lantas bagaimana untuk bermain game dari game ringan hingga berat?
Hasil ini menunjukkan bahwa Vivo X Fold 5 masih sangat kompeten. Performa gaming pada judul seperti PUBG Mobile, Mobile Legends, dan Genshin Impact terasa stabil di 60 FPS tanpa penurunan signifikan. Terlebih lagi di game seperti Mobile Legends atau PUBG settingan grafis dan FPS yang tinggi sudah terbuka. Namun, throttling muncul setelah sesi panjang, terutama untuk game berat, yang menandakan sistem pendingin pasifnya agak terbatas, mengingat bodinya yang sangat tipis. Ini pun menjadi penanda bagi para pengguna untuk istirahat sejenak ketika bermain game terlalu lama.
Kamera Vivo X Fold5

Salah satu nilai jual utama dari Vivo X Fold 5 adalah sistem kameranya. Terdapat tiga sensor utama di belakang, yakni Kamera utama 50 MP Sony IMX921 (f/1.57, OIS), Kamera telefoto 50 MP Sony IMX882 (3x optical zoom), dan Kamera ultrawide 50 MP Samsung JN1.
Kamera utama menghasilkan foto dengan warna alami khas ZEISS, dengan dynamic range yang luas dan detail yang tajam, baik di siang hari maupun kondisi minim cahaya. Sensor Sony IMX921 memberikan hasil foto dengan saturasi dan tone warna yang matang, tidak berlebihan, serta menjaga detail di area bayangan.
Kamera ultrawide menjadi kejutan positif warna yang dihasilkannya konsisten dengan kamera utama, dan distorsi di tepi gambar hampir tidak terlihat, walau ada penurunan kualitas ketika dipakai dalam malam hari atau kondisi minim cahaya.
Sedangkan kamera telefoto menawarkan kemampuan zoom hingga 3x optik dengan detail yang cukup oke. Mode potret tetap menjadi andalan ketika Vivo berkolaborasi dengan Zeiss, menampilkan efek bokeh yang lembut dan pemisahan subjek yang sangat rapi, bahkan untuk helai rambut.
Mode Super Macro juga layak diapresiasi, memungkinkan pengguna menangkap tekstur kecil seperti benang kain, logam, atau permukaan objek dengan detai. Untuk video, ponsel ini mendukung 4K 60FPS di semua kamera belakang, dan 8K 30FPS untuk kamera utama, hasilnya stabil dan tajam berkat kombinasi OIS + EIS yang sangat efektif. Hasil videonya juga cukup oke untuk mengabadikan konser atau gigs.
Di sisi lain, Vivo X Fold5 ini juga menyediakan fitur 4 Seasons Mode yang membuat sebuah foto di tengah panasnya tanah air bisa terlihat seperti di musim semi, panas, gugur, bahkan musim dingin. Fitur ini berbasis AI dan saya cukup menyenangkan untuk mengabadikan momen dengan fitur ini. Tapi, perlu diketahui juga ketika foto cukup kompleks dengan banyak objek, terkadang objek berubah menjadi tidak realistis.
Secara menyeluruh, saya sangat puas dengan hasil foto dan video dari Vivo X Fold5 ini yang punya hasil bagus di 3 kamera dan berbagai kondisi cahaya.
Baterai Vivo X Fold5

Dengan kapasitas 6.000 mAh, Vivo X Fold 5 membuktikan bahwa ponsel lipat pun bisa memiliki daya tahan luar biasa. Dalam penggunaan sehari-hari pengujian mulai dari jam 9 pagi di kondisi 100%, ponsel ini masih bisa bertahan sampai sekitar 20% di jam7 malam. Tentu ini cukup memuaskan saya yang biasa menggunakannya untuk mengetik, browsing, mendengarkan musik, scrolling medsos, hingga sesekali bermain game.
Untuk pengisian daya, Vivo menyertakan adaptor 90W FlashCharge, lengkap dengan charger dalam paket pembelian. Dari kondisi 0–100%, hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menitan saja. Dukungan 40W wireless charging dan reverse charging 5W juga tersedia.
Funtouch OS 15 dan Fitur Vivo X Fold5

Vivo X Fold 5 menjalankan Funtouch OS 15 berbasis Android 15, dan Vivo menjanjikan update OS selama empat tahun serta patch keamanan hingga lima tahun. Sistem ini minim bloatware dan terasa mulus, dengan sejumlah fitur AI baru untuk produktivitas.
Beberapa fitur yang paling menonjol adalah AI Transcribe, yang secara otomatis mengubah rekaman suara menjadi teks dengan akurasi tinggi, serta AI Creation di aplikasi Notes, yang dapat merangkum atau menyusun ulang catatan menjadi lebih terstruktur. Fitur ini sangat membantu bagi pelajar, jurnalis, dan pekerja profesional.
Vivo juga menambahkan fitur eksklusif seperti Flex Mode (membagi layar menjadi dua area kerja), Smart Screen Shift (mengalihkan tampilan otomatis ke layar luar saat dalam mode tent), Fold the Screen, Task Bar, dan Origin Workbench untuk membuka beberapa aplikasi sekaligus. Semua fitur ini menjadikan pengalaman lipat di Vivo X Fold 5 sangat intuitif dan produktif. Meski begitu, fitur Flex Mode mungkin bisa ditngkatkan lagi dengan membuka 3 aplikasi secara bersamaan.
BACA JUGA:
- Review Samsung Galaxy Z Fold7: Lipatan Semakin Tipis, Fitur Semakin Pintar
 - Review Vivo X200 Pro: Kamera Paling Bisa Diandalkan
 
Kesimpulan
Vivo X Fold5 berhasil membuktikan dirinya sebagai salah satu smartphone lipat paling matang yang pernah dibuat Vivo. Desainnya tipis, elegan, dan kokoh dengan sertifikasi IP58/IP59 yang jarang ditemukan di perangkat lipat lain. Layar ganda LTPO AMOLED-nya tampil memukau dengan kecerahan tinggi dan warna akurat, menjadikannya ideal untuk bekerja, bermain game, atau menikmati konten hiburan.
Performanya, meski masih mengandalkan Snapdragon 8 Gen 3, tetap mampu memberikan pengalaman yang cepat dan stabil dalam berbagai skenario, dari multitasking berat hingga gaming kompetitif. Baterai besar 6.000 mAh dan pengisian cepat 90W juga menambah nilai plus, membuatnya sanggup bertahan seharian tanpa kompromi.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Vivo X Fold5 masih memiliki ruang untuk perbaikan, terutama di sektor pendinginan dan optimalisasi fitur Flex Mode yang bisa dibuat lebih fleksibel lagi. Walau begitu, kemampuan kamera hasil kolaborasi dengan Zeiss, menjadi daya tarik utama yang sulit ditandingi di kelas foldable. Kombinasi hasil foto natural, detail tinggi, serta kemampuan video hingga 8K menjadikannya pilihan solid bagi pengguna yang mencari ponsel lipat premium dengan kualitas fotografi flagship. Singkatnya, Vivo X Fold5 adalah perangkat yang elegan, kuat, dan serbaguna, yang membawa pengalaman smartphone lipat ke level lebih praktis tanpa mengorbankan performa dan gaya.

                                    