Telset.id – Bayangkan Anda harus membuat presentasi mendadak untuk rapat penting besok pagi. Biasanya, Anda akan menghabiskan berjam-jam menyusun slide, mencari gambar pendukung, dan merancang tata letak yang menarik. Tapi bagaimana jika semua itu bisa diselesaikan hanya dengan satu perintah sederhana? Itulah yang kini ditawarkan Google melalui fitur terbaru di Gemini Canvas.
Google secara resmi mengumumkan peluncuran kemampuan pembuatan presentasi otomatis di Gemini Canvas, workspace interaktif gratis dalam aplikasi chatbot AI mereka. Fitur yang ditargetkan untuk pelajar dan profesional ini memungkinkan pengguna menghasilkan deck presentasi lengkap hanya dengan prompt teks. Yang lebih menarik, Gemini kini bisa memahami konteks dari dokumen yang Anda unggah—mulai dari laporan penelitian hingga spreadsheet—lalu mengubahnya menjadi presentasi yang koheren.
Bagi yang pernah menggunakan Google Gemini 2.5 Computer Use, perkembangan ini terasa seperti evolusi alami. Jika sebelumnya AI bisa meniru interaksi manusia dengan komputer, kini ia melangkah lebih jauh dengan menjadi asisten presentasi yang cerdas.

Cara kerjanya cukup intuitif. Pengguna memiliki dua opsi: pertama, cukup mengetik prompt seperti “Buat presentasi tentang strategi pemasaran digital 2025” jika tidak memiliki sumber spesifik. Kedua, jika Anda punya dokumen referensi, unggah file tersebut—baik format dokumen, spreadsheet, atau paper akademik—lalu minta Gemini membuat presentasi berdasarkan konten file tersebut. Fleksibilitas ini menjawab kebutuhan berbeda; kadang kita butuh presentasi dari nol, kadang perlu merangkum dokumen existing.
Hasilnya? Deck presentasi yang sudah memiliki tema visual konsisten, dilengkapi gambar pendukung yang relevan, dan tentu saja visualisasi data jika sumber yang diunggah mengandung angka-angka. Ini bukan sekadar teks yang dipindahkan ke slide, melainkan presentasi yang benar-benar siap pakai dengan estetika yang terjaga.
Baca Juga:
Kemudahan tidak berhenti di situ. Presentasi yang dihasilkan bisa langsung diekspor ke Google Slides untuk penyempurnaan akhir. Artinya, Anda masih memiliki kendali penuh untuk mengedit teks, menyesuaikan desain, atau berkolaborasi dengan rekan tim. Integrasi yang mulus ini menghilangkan kekhawatiran tentang kompatibilitas format file.
Fitur ini mulai diluncurkan hari ini untuk pelanggan Gemini Pro, sementara pengguna gratis akan mendapat akses dalam beberapa minggu mendatang. Yang menarik, kemampuan ini tersedia untuk kedua jenis akun—baik akun personal maupun Workspace. Ini menunjukkan komitmen Google dalam menjadikan AI sebagai alat produktivitas yang inklusif.
Canvas sendiri sebenarnya bukan hal baru. Google meluncurkannya bulan Maret lalu sebagai ruang bagi pengguna untuk berbagi tulisan atau kode dengan Gemini untuk proses editing. Perkembangannya cukup signifikan—dari sekadar editor teks menjadi generator presentasi yang cerdas. Bahkan untuk proyek yang lebih kompleks seperti pembuatan aplikasi, halaman web, atau infografik, Canvas mampu menampilkan representasi visual dari desain yang diminta.
Lalu, bagaimana dengan masa depan kolaborasi AI seperti yang terlihat dalam kerjasama Google Gemini dengan iOS 19? Kemampuan pembuatan presentasi ini bisa menjadi fondasi untuk integrasi yang lebih dalam di berbagai platform. Bayangkan jika nanti Anda bisa memerintahkan Gemini membuat presentasi langsung dari smartwatch atau melalui perintah suara di mobil.
Yang patut diapresiasi adalah pendekatan Google yang tetap memberikan ruang bagi kreativitas manusia. AI handle bagian yang repetitif dan memakan waktu—seperti menyusun layout dan mencari gambar—sementara manusia fokus pada penyempurnaan konten dan penyesuaian kreatif. Ini bukan tentang menggantikan manusia, melainkan memberdayakannya dengan alat yang lebih cerdas.
Bagi dunia pendidikan, fitur ini bisa menjadi revolusi dalam metode pembelajaran. Mahasiswa bisa lebih fokus pada analisis konten daripada menghabiskan waktu untuk hal teknis pembuatan slide. Di sisi korporat, efisiensi waktu yang ditawarkan sangat signifikan—presentasi yang biasanya memakan waktu 2-3 jam bisa diselesaikan dalam hitungan menit.
Tantangannya tentu ada. Seberapa akurat Gemini dalam menangkap esensi dokumen yang kompleks? Apakah visualisasi datanya cukup detail untuk presentasi tingkat executive? Pengalaman pengguna lah yang nantinya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Namun, langkah Google ini jelas mempercepat adopsi AI dalam workflow sehari-hari.
Seiring dengan ekspansi Gemini ke berbagai perangkat seperti Galaxy foldable dan Watch8, kemampuan pembuatan presentasi ini berpotensi menjadi fitur andalan bagi profesional yang mobile. Presentasi mendadak tidak lagi menjadi mimpi buruk, melainkan tantangan yang bisa diatasi dengan beberapa ketukan jari.
Jadi, bersiaplah menyambut era dimana AI tidak hanya membantu kita mencari informasi, tetapi juga menyajikannya dalam format yang siap presentasi. Mungkin sebentar lagi, skill membuat presentasi dari nol akan menjadi seperti mengetik dengan mesin ketik—masih bisa dilakukan, tapi mengapa repot jika ada cara yang lebih efisien?

