iPhone Air Terancam Batal, Apple Fokus ke iPhone Lipat 2026

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Apa yang terjadi ketika sebuah produk Apple tak sesukses yang diharapkan? Tampaknya kita akan segera menyaksikan jawabannya. Setelah bulan-bulan penuh hype seputar iPhone Air yang super tipis, kabar terbaru justru mengindikasikan masa depan yang tak semulus perkiraan. Apple dikabarkan sedang menggeser fokusnya secara diam-diam, dari iPhone Air yang mulai tersendat ke lini iPhone lipat yang telah lama dinanti-nantikan.

Anda tentu masih ingat dengan peluncuran iPhone Air yang dibanjiri pujian atas desainnya yang ramping dan elegan. Namun, di balik glamor tersebut, ternyata ada realitas pasar yang tak bisa diabaikan. Meski sempat laris manis di China dengan status sellout, respons di pasar global ternyata lebih dingin dari perkiraan Apple. Sebuah laporan dari Mizuho Securities di Jepang mengungkap fakta mengejutkan: Apple telah memotong produksi iPhone Air sebanyak satu juta unit tahun ini.

Yang menarik, sementara iPhone Air mengalami penurunan, saudara-saudaranya yang lain—model standar, Pro, dan Pro Max—tetap menunjukkan performa yang solid. Total produksi iPhone 17 diproyeksikan akan naik menjadi sekitar 94 juta unit di awal 2026. Lalu, di mana letak masalah iPhone Air? Tampaknya kombinasi baterai 3.149mAh yang relatif kecil dengan harga $999—hanya $100 lebih murah dari varian Pro—menjadi batu sandungan utama. Konsumen tampaknya lebih memilih menambah sedikit budget untuk mendapatkan performa dan ketahanan baterai yang lebih baik.

Beberapa sumber di Weibo bahkan menyebutkan kemungkinan ekstrem: iPhone Air bisa saja dibatalkan sepenuhnya. Ini mengingatkan kita pada keputusan Samsung yang baru-baru ini menghentikan Galaxy S26 Edge setelah penjualan S25 Edge yang mengecewakan. Jika spekulasi ini terbukti benar, maka perhatian Apple akan sepenuhnya beralih ke perangkat lipat.

Dua Model iPhone Lipat dalam Persiapan

Laporan terbaru dari ET News Korea mengungkap bahwa Apple sedang mempersiapkan tidak hanya satu, tetapi dua model iPhone lipat. Yang pertama adalah model book-style yang dijadwalkan rilis pada 2026, diikuti oleh model clamshell yang lebih kecil pada 2028. Kim Ki-hyun, analis dari Stone Partners, dalam presentasinya di ETNews’ Tech Summit mengonfirmasi bahwa Apple telah menyiapkan pemasok kunci untuk proyek ambisius ini.

Ini bukan sekadar eksperimen satu kali, melainkan komitmen jangka panjang Apple di pasar perangkat lipat. Meski beberapa analis seperti dari Mizuho memprediksi kemungkinan penundaan hingga 2027—sejalan dengan laporan sebelumnya tentang penundaan iPhone lipat Apple—para insider sepakat bahwa ambisi foldable Apple sangatlah serius.

Prototipe yang sedang dikembangkan dikabarkan menggunakan teknologi layar mutakhir, termasuk panel LTPO untuk efisiensi daya dan color filter-on-encapsulation (COE) untuk meningkatkan kecerahan. Yang paling menarik, Apple dikabarkan berusaha menghilangkan lipatan yang terlihat—masalah yang masih menghantui perangkat lipat saat ini. Bayangkan sebuah layar lipat yang benar-benar mulus seperti layar biasa, itu yang sedang Apple kejar.

Spesifikasi dan Target Pasar

Model book-style yang lebih besar dikabarkan dapat membentang hingga sekitar 7,8 inci, menawarkan produktivitas seperti tablet dalam genggaman. Sementara model clamshell ditargetkan untuk pengguna yang menginginkan sesuatu yang kompak dan stylish. Perbedaan pendekatan ini menunjukkan bahwa Apple benar-benar mempelajari segmentasi pasar dengan cermat.

Persaingan di pasar foldable memang semakin panas. Samsung sendiri dikabarkan akan meluncurkan dua model Galaxy Z Fold di 2026, jelas sebagai antisipasi terhadap kedatangan iPhone lipat. Persaingan ini akan menguntungkan konsumen, karena mendorong inovasi yang lebih cepat dan harga yang lebih kompetitif.

Fitur-fitur lain yang diantisipasi termasuk kemungkinan kembalinya Touch ID pada iPhone lipat Apple, yang akan menjadi solusi autentikasi yang praktis untuk perangkat dengan bentuk faktor baru ini. Dengan prediksi penjualan hingga 45 juta unit, jelas Apple tidak main-main dengan produk barunya ini.

Perjalanan dari iPhone Air yang mulai redup ke iPhone lipat yang penuh janji ini menggambarkan dinamika industri teknologi yang tak pernah berhenti berevolusi. Apple, sebagai perusahaan yang dikenal dengan pendekatannya yang hati-hati, tampaknya belajar dari pengalaman iPhone Air bahwa konsumen saat ini lebih selektif dan mengutamakan nilai daripada sekadar faktor bentuk.

Transisi dari produk yang mulai kehilangan daya tarik ke teknologi masa depan ini bukanlah proses yang mudah. Namun, jika berhasil, Apple bisa kembali memimpin inovasi di pasar smartphone yang mulai jenuh. Pertanyaannya sekarang: apakah konsumen bersedia menunggu hingga 2026 atau 2027 untuk mendapatkan iPhone lipat impian mereka? Atau apakah mereka akan beralih ke pesaing yang sudah lebih dulu matang di segmen ini? Waktu yang akan menjawabnya.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI