Telset.id – Bayangkan smartphone gaming yang tidak hanya menang di angka benchmark, tetapi benar-benar menghadirkan pengalaman konsol di genggaman Anda. Itulah janji yang dibawa Red Magic dengan peluncuran resmi seri terbarunya – Red Magic 11 Pro dan 11 Pro+ di China. Dengan chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5 yang baru saja diumumkan, kedua ponsel ini langsung mencatat skor AnTuTu 11 yang fantastis: 4,35 juta poin. Bukan sekadar angka, ini adalah pernyataan niat di pasar smartphone gaming yang semakin kompetitif.
Lalu, apa bedanya dengan flagship gaming lain yang sudah beredar? Red Magic tidak hanya mengandalkan chipset terbaru. Mereka membawa pendekatan holistik – dari sistem pendingin revolusioner, layar yang dirancang untuk sesi marathon, hingga baterai berkapasitas luar biasa yang sebelumnya hanya ada dalam bocoran Red Magic 11 Pro. Inilah yang membuat mereka layak disebut sebagai penantang serius, bahkan untuk perangkat gaming dedicated sekalipun.
Mari kita mulai dari jantung performanya: Snapdragon 8 Elite Gen 5. Chipset ini bukan sekadar upgrade generasi biasa. Red Magic mengklaim peningkatan performa 20% dan efisiensi daya 35% lebih baik dibandingkan pendahulunya. Bayangkan, bermain game berat dengan frame rate tinggi namun daya tahan baterai tidak langsung terkikis. Kombinasi ini didukung konfigurasi memori yang gila-gilaan – hingga 24GB LPDDR5T RAM dan 1TB UFS 4.1 PRO storage. Bagi gamer yang sering multitasking atau menyimpan library game besar, spesifikasi ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan.
Namun, chipset sehebat apapun akan sia-sia tanpa sistem pendingin yang mumpuni. Di sinilah Red Magic 11 Pro series benar-benar berbeda. Mereka meninggalkan vapor chamber konvensional dan memperkenalkan dual-track cooling system dengan ceramic micropump aktif. Sistem ini memompa coolant fluorinated melalui microchannels berpresisi laser. Coolant ini mampu beroperasi pada suhu ekstrem -40°C hingga 70°C, menjamin stabilitas thermal bahkan under heavy load. Perusahaan mengklaim sistem ini melalui ribuan iterasi desain dan puluhan ribu drop test untuk memastikan ketahanan dan anti bocor.
Baca Juga:
Layar 6,85-inch BOE X10 OLED pada Red Magic 11 Pro series bukan sekadar panel biasa. Dengan resolusi 1.5K, refresh rate 144Hz, dan color depth 10-bit yang mencakup 100% DCI-P3 gamut, setiap detail game akan terlihat hidup dan smooth. Yang lebih mengesankan adalah brightness peak 2000 nits – cukup terang untuk gaming under direct sunlight. Fitur DC dimming combined dengan 2592Hz PWM dimming menjamin kenyamanan mata selama sesi gaming marathon. Touch sampling rate 960Hz memastikan respons instan setiap sentuhan, memberikan keunggulan kompetitif di game-game FPS atau battle royale.
Untuk pengalaman gaming yang lebih imersif, Red Magic menghadirkan Ultra Graphics Engine 3.0 dan RedCore R4 chip yang mampu meng-upscale game supported ke resolusi 2K pada 144Hz. Yang menarik, varian China juga dilengkapi built-in PC emulator, memungkinkan Anda menjalankan software desktop level langsung di smartphone. Fitur ini membuka kemungkinan baru bagi content creator dan developer yang ingin bekerja secara mobile tanpa kompromi performa.
Dari sisi kontrol, Synaptics touch chip dengan 3000Hz touch sampling dan 520Hz shoulder triggers memberikan presisi level profesional. 3D ultrasonic fingerprint sensor memastikan keamanan dan kemudahan akses. Kedua device menjalankan REDMAGIC OS 11 berbasis Android 16, dilengkapi AI assistant MORA yang mampu menangani smart tasks seperti messaging, object recognition, dan screen-based searches.
Bagian kamera seringkali menjadi titik lemah smartphone gaming, tapi tidak dengan Red Magic 11 series. Mereka membekali dengan triple camera setup: 50MP primary sensor (1/1.55”, f/1.88, OIS), 50MP ultra-wide dengan 120° field of view, dan 16MP under-display front camera oleh OmniVision. Kemampuan videonya pun mengesankan – mendukung recording 8K at 60Hz dan 4K at 144Hz. Spesifikasi kamera ini sebanding dengan Nubia Z80 Ultra yang baru saja bocor dan bisa menjadi penantang serius dalam uji fotografi seperti tantangan Honor Magic 8 Pro terhadap iPhone.
Yang membedakan Red Magic 11 Pro dan 11 Pro+ terutama di bagian baterai dan charging. Red Magic 11 Pro membawa baterai monster 8000mAh dengan fast charging 80W, sementara versi Pro+ menawarkan 7500mAh battery dengan 120W wired dan 80W wireless charging. Pilihan ini memberikan fleksibilitas bagi pengguna dengan kebutuhan berbeda – yang mengutamakan daya tahan maksimal atau charging super cepat.
Dari segi harga, Red Magic 11 Pro series mulai dari 4.999 yuan (sekitar USD 701) hingga 9.899 yuan (sekitar USD 1.389) untuk edisi Golden Saga. Kedua model sudah tersedia di China, dengan peluncuran global dijadwalkan pada 7 November mendatang. Dengan spesifikasi dan fitur yang ditawarkan, Red Magic 11 Pro series tidak hanya menaikkan standar smartphone gaming, tetapi juga memberikan nilai tambah yang sulit diabaikan oleh gamer serius maupun profesional.
Pertanyaannya sekarang: apakah ini akhir dari dominasi konsol gaming portable? Mungkin belum, tapi dengan kemampuan seperti ini, batas antara smartphone dan perangkat gaming dedicated semakin kabur. Red Magic telah membuktikan bahwa innovation dalam smartphone gaming masih memiliki ruang yang sangat luas untuk dieksplorasi. Tinggal menunggu bagaimana kompetitor merespons langkah berani ini.