Tes Baterai iPhone 17 Pro Max vs Xiaomi 17 Pro Max Mengejutkan

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Bayangkan Anda memiliki dua smartphone flagship: satu dengan baterai 7.500 mAh dan berat 219 gram, satunya lagi dengan baterai 4.823 mAh dan bobot 233 gram. Mana yang menurut Anda akan bertahan lebih lama? Jika jawaban Anda adalah yang pertama, siap-siap terkejut dengan hasil tes baterai terkini yang justru menunjukkan fakta sebaliknya.

Dalam dunia smartphone, kapasitas baterai sering dianggap sebagai penentu utama ketahanan daya. Logika sederhana: semakin besar mAh, semakin lama ponsel bertahan. Namun, tes baterai terbaru dari TechDroider terhadap iPhone 17 Pro Max dan Xiaomi 17 Pro Max membuktikan bahwa realitas tidak sesederhana itu. Meski kapasitas baterai Xiaomi 17 Pro Max 36% lebih besar daripada iPhone 17 Pro Max, kedua ponsel ini hampir seimbang dalam uji ketahanan baterai.

Bagaimana mungkin ponsel dengan baterai jauh lebih kecil bisa bersaing ketat dengan rival yang kapasitas baterainya hampir 2.000 mAh lebih besar? Rahasianya ternyata terletak pada optimisasi sistem yang dilakukan Apple melalui pendekatan hardware-software terintegrasi. Hasil tes menunjukkan Xiaomi 17 Pro Max bertahan 13 jam 36 menit, sementara iPhone 17 Pro Max hanya kalah tipis 5 menit dengan durasi 13 jam 31 menit.

Perbandingan hasil tes baterai iPhone 17 Pro Max vs Xiaomi 17 Pro Max

Detil Tes Baterai yang Menghasilkan Kejutan

TechDroider melakukan tes baterai yang komprehensif dengan melibatkan enam flagship terbaru: Xiaomi 17 Pro Max (7.500 mAh), iPhone 17 Pro Max (4.823 mAh), Galaxy S25 Ultra (5.000 mAh), Xiaomi 15 Pro (6.100 mAh), Pixel 10 Pro XL (5.200 mAh), dan OnePlus 13 (6.000 mAh). Metode pengujian dirancang untuk mensimulasikan penggunaan berat sehari-hari, mencakup sesi gaming intensif, pemutaran YouTube, browsing web, penggunaan Instagram, dan terakhir perekaman video 4K hingga ponsel mati total.

Hasil lengkapnya cukup mengejutkan: Xiaomi 17 Pro Max memang menjadi juara dengan 13 jam 36 menit, tetapi iPhone 17 Pro Max yang hanya bermodal baterai 4.823 mAh berhasil bertahan hingga 13 jam 31 menit. Posisi ketiga ditempati Xiaomi 15 Pro dengan 12 jam 31 menit, diikuti OnePlus 13 (11 jam 56 menit), Pixel 10 Pro XL (11 jam 28 menit), dan Galaxy S25 Ultra (11 jam 20 menit).

Yang menarik, perbedaan hanya 5 menit antara dua ponsel teratas ini terjadi meskipun kapasitas baterai mereka berbeda signifikan. Fakta ini mengundang pertanyaan: seberapa pentingkah angka mAh sebenarnya dalam menentukan ketahanan baterai smartphone?

Efisiensi Chipset: Kunci Rahasia di Balik Performa Baterai

Meski tidak bisa dibandingkan secara langsung karena platform berbeda, efisiensi chipset A19 Pro pada iPhone 17 Pro Max dan Snapdragon 8 Elite Gen 5 pada Xiaomi 17 Pro Max jelas menjadi faktor penentu. Apple dikenal dengan pendekatan “vertical integration” dimana mereka mendesain chipset, hardware, dan software secara bersamaan untuk mencapai optimisasi maksimal.

Pendekatan ini memungkinkan iPhone 17 Pro Max menghasilkan performa baterai yang hampir menyamai Xiaomi 17 Pro Max meski dengan kapasitas baterai yang jauh lebih kecil. Hasil tes ini konsisten dengan temuan sebelumnya dalam uji baterai antara iPhone Air dan Galaxy S25 Edge bulan lalu, yang juga menunjukkan keunggulan efisiensi perangkat Apple.

Bagi Anda yang tertarik dengan flagship Apple terbaru, informasi mengenai pre-order iPhone 17 dan iPhone Air di Indonesia sudah bisa diakses. Sementara untuk panduan lengkap pre-order, Anda dapat melihat cara pre-order iPhone 17 di Indonesia melalui iBox dan Digimap.

Implikasi bagi Konsumen dan Masa Depan Smartphone

Hasil tes ini memberikan pelajaran berharga bagi konsumen: jangan hanya terpaku pada angka kapasitas baterai saat memilih smartphone. Faktor seperti efisiensi chipset, optimisasi software, dan manajemen daya yang cerdas ternyata sama pentingnya, bahkan mungkin lebih krusial.

Dalam konteks persaingan Android vs iOS, tes ini menunjukkan bahwa meski Android menawarkan kapasitas baterai yang lebih besar, Apple berhasil menutupi kekurangan tersebut melalui efisiensi sistem yang superior. Namun, penting diingat bahwa performa baterai bisa bervariasi tergantung kondisi penggunaan spesifik, seperti optimisasi aplikasi di platform berbeda atau kualitas sinyal jaringan.

Perbandingan menarik lainnya bisa dilihat dalam duel Xiaomi 17 vs Google Pixel 10 yang menawarkan dinamika berbeda dalam ekosistem Android. Tren ini mengindikasikan bahwa di masa depan, produsen smartphone tidak hanya akan fokus pada penambahan kapasitas baterai, tetapi juga pada peningkatan efisiensi sistem secara keseluruhan.

Jadi, lain kali Anda membandingkan smartphone, ingatlah bahwa angka mAh yang besar tidak selalu menjamin ketahanan baterai yang lebih baik. Terkadang, yang kecil justru lebih perkasa—setidaknya dalam dunia smartphone flagship 2025.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI