Telset.id – Bayangkan Anda memegang chipset yang menjanjikan lompatan performa hingga 76% lebih cepat dari pendahulunya. Itulah janji yang dibawa MediaTek Dimensity 9500, sang penerus Dimensity 9400 yang baru saja diumumkan September 2024. Tapi seberapa besar peningkatan sebenarnya? Mari kita selami data benchmark dan spesifikasi untuk melihat apakah upgrade ini sepadan dengan hype-nya.
Perbedaan pertama yang langsung terlihat adalah proses manufaktur. Dimensity 9500 dibangun di atas node 3nm TSMC N3P, sementara pendahulunya menggunakan N3E. Perbedaan ini mungkin terdengar teknis, namun inilah fondasi yang menentukan efisiensi daya dan kemampuan thermal chipset. Node N3P yang lebih matang ini menjadi dasar bagi semua peningkatan yang akan kita bahas.
Yang menarik, meski sama-sama mengusung konsep “All Big Core”, arsitektur CPU kedua chipset ini berbeda secara fundamental. Dimensity 9500 mengadopsi generasi ketiga desain ini dengan prosesor C1-series terbaru dari ARM, sementara Dimensity 9400 masih mengandalkan konfigurasi Cortex-X925, X4, dan A720. Perbedaan inilah yang menjadi kunci peningkatan performa signifikan yang terlihat dalam benchmark.
Bukti Nyata di Lapangan: Benchmark Geekbench dan AnTuTu
Mari kita lihat bukti konkret dari klaim-klaim tersebut. Berdasarkan bocoran listing Vivo X300 Pro yang membawa Dimensity 9500, skor Geekbench 6 menunjukkan peningkatan yang cukup mengesankan. Di single core, chipset baru ini mencetak 3.177 poin, mengungguli Dimensity 9400 sebesar 18%. Yang lebih mencolok adalah performa multi-core, di mana Dimensity 9500 berhasil menembus 9.701 poin sementara pendahulunya hanya mencapai 7.752 poin.
Peningkatan 25% dalam multi-core ini bukan angka main-main. Dalam praktiknya, ini berarti loading aplikasi yang lebih cepat, multitasking yang lebih smooth, dan kemampuan menangani tugas-tugas berat secara bersamaan tanpa lag. Bagi Anda yang sering menggunakan smartphone untuk produktivitas tinggi, perbedaan ini akan terasa sangat signifikan.
Tapi cerita sesungguhnya justru terungkap di platform AnTuTu. Dimensity 9500 berhasil menembus barrier psikologis 4 juta poin dengan skor total 4.011.932. Bandingkan dengan Dimensity 9400 yang hanya mencapai 2.541.756 poin – selisih yang mencapai 57%! Breakdown skornya bahkan lebih mencengangkan: CPU meningkat 76%, GPU naik 32%, memory melonjak 62%, dan UX mengalami peningkatan fantastis sebesar 100%.
Namun, kita perlu bersikap kritis di sini. Sebagian dari gap besar ini mungkin disebabkan perbedaan versi AnTuTu. Vivo X200 Pro dengan Dimensity 9400 dites menggunakan AnTuTu v10, sementara X300 Pro dengan Dimensity 9500 menggunakan v11 yang lebih baru. Untuk perbandingan yang benar-benar apple-to-apple, kita perlu menunggu hasil benchmark dengan versi yang sama.
Baca Juga:
Revolusi Gaming dan AI yang Lebih Cerdas
Di sektor gaming, Dimensity 9500 bukan sekadar peningkatan inkremental – ini adalah lompatan generasi. Dengan GPU Mali-G1 Ultra MP12 dan teknologi HyperEngine Gaming terbaru, chipset ini menawarkan peningkatan performa GPU 33% dengan efisiensi daya 42% lebih baik. Tapi yang paling mengesankan adalah kemampuan ray tracing-nya yang meningkat 119%.
Bayangkan: untuk pertama kalinya dalam sejarah mobile gaming, Anda bisa menikmati game dengan ray tracing pada 120fps. Teknologi MRFC 3.0 bahkan mampu meng-upgrade game 60fps menjadi 120fps. Ditambah dengan dukungan native untuk Vulkan Ray Tracing Pipeline dan Unreal Engine 5.5+, pengalaman gaming di smartphone kini benar-benar setara dengan konsol.
Sementara itu, di front AI, MediaTek NPU 990 generasi kesembilan menghadirkan komputer power dua kali lipat berkat Generative AI Engine 2.0. Hasilnya? Output LLM 3 miliar parameter 100% lebih cepat, pemrosesan teks panjang 128K token, dan generasi gambar 4K on-device. Yang lebih menarik lagi, semua kemampuan ini diklaim mengonsumsi daya 56% lebih sedikit pada kondisi puncak.
Bagi Anda yang penasaran perangkat mana saja yang akan membawa chipset powerhouse ini, kabar baiknya sudah mulai bermunculan. Bocoran lengkap Oppo Find X9 mengungkap akan menggunakan Dimensity 9500 dengan baterai raksasa 7.025mAh. Sementara Vivo X300 yang resmi rilis 13 Oktober juga dikonfirmasi membawa chipset ini bersama kamera 200MP.
Fotografi dan Konektivitas: Upgrade di Semua Sisi
Di bidang fotografi, meski kedua chipset sama-sama mendukung kamera hingga 320MP, Dimensity 9500 membawa ISP Imagiq 1190 baru dengan bandwidth lebih tinggi dan latency lebih rendah. Teknologi AI denoise yang ditingkatkan bekerja optimal dengan kamera hingga 200MP, menjanjikan hasil foto yang lebih bersih dengan color fidelity yang lebih akurat.
Kemampuan video recording juga mengalami peningkatan signifikan. Dimensity 9500 kini mendukung perekaman 4K/120fps dengan EIS dan 4K/60fps cinematic video capture – fitur yang tidak dimiliki pendahulunya. Vivo X300 dengan Dimensity 9500 dan V3+ bahkan diklaim mampu merekam video 4K 60fps pertama di dunia, menunjukkan betapa seriusnya MediaTek dalam bersaing di segmen konten kreator.
Di sisi konektivitas, efisiensi menjadi kata kunci. Dimensity 9500 menawarkan pengurangan konsumsi daya 10% untuk 5G dan 20% untuk Wi-Fi, plus pengurangan latency hingga 50% berkat teknologi berbasis AI. Kecepatan puncak 5G juga ditingkatkan menjadi 7.4Gbps dari sebelumnya 7Gbps, sementara Wi-Fi tetap di 7.3Gbps.
Lalu, apakah upgrade ke Dimensity 9500 worth it? Berdasarkan data yang ada, jawabannya adalah ya – terutama bagi power user, gamer, dan content creator. Peningkatan performa yang signifikan di semua aspek, ditambah efisiensi daya yang jauh lebih baik, membuat chipset ini layak menjadi pertimbangan utama untuk smartphone flagship 2024-2025. Meski harga pasti perangkat yang membawanya belum diketahui, nilai tambah yang ditawarkan tampaknya sepadan dengan investasi yang akan Anda keluarkan.