Telset.id – Di tengah hiruk-pikuk pasar smartphone 2025, dua raksasa teknologi bersiap meluncurkan senjata andalan mereka. Xiaomi 17 dan Google Pixel 10 hadir dengan janji performa maksimal dan inovasi terkini. Tapi mana yang benar-benar layak menjadi pendamping harian Anda?
Perbandingan kedua flagship ini bukan sekadar pertarungan spesifikasi di atas kertas, melainkan duel filosofi desain yang berbeda. Xiaomi mengusung pendekatan “more is more” dengan hardware terdepan, sementara Google bertaruh pada optimisasi software dan ekosistem terintegrasi. Pilihan Anda antara keduanya akan menentukan pengalaman penggunaan smartphone untuk tahun-tahun mendatang.
Sebagai konsumen yang cerdas, tentu Anda ingin investasi pada perangkat premium ini memberikan nilai terbaik. Mari kita selami lebih dalam apa yang ditawarkan kedua kontestan ini, mulai dari desain yang memikat hingga performa yang mengagumkan.
Desain dan Tampilan Visual: Elegan vs Kokoh
Xiaomi 17 menghadirkan pesona dengan desain ramping yang memadukan kaca di bagian depan dan rangka aluminium. Bobotnya yang ringan membuatnya nyaman digenggam sepanjang hari, cocok untuk Anda yang aktif bergerak. Sensasi premium langsung terasa saat memegangnya, seolah-olah Anda memegang sepotong masa depan.
Google Pixel 10 mengambil pendekatan berbeda dengan perlindungan Gorilla Glass Victus 2 di depan dan belakang, ditopang rangka aluminium yang memberikan kesan kokoh. Meski sedikit lebih berat, perangkat ini terasa solid dan tahan lama. Bagi pengguna yang mengutamakan ketahanan, ini bisa menjadi pertimbangan utama.
Di bagian layar, Xiaomi 17 unggul dengan panel LTPO AMOLED 6,3 inci yang mampu mencapai kecerahan puncak 3500 nits. Bayangkan membaca konten di bawah terik matahari tanpa perlu menyipitkan mata. Kombinasi refresh rate 120Hz dan akurasi warna yang luar biasa menjadikannya surga bagi pecinta konten visual dan gaming.
Pixel 10 tidak kalah menarik dengan layar OLED 6,3 inci yang juga mendukung 120Hz dan HDR10+. Meski kecerahan maksimalnya “hanya” 3000 nits, kualitasnya tetap impresif untuk penggunaan sehari-hari. Namun untuk pengalaman visual terbaik, Xiaomi 17 memang sulit ditandingi.
Baca Juga:
Kekuatan di Balik Layar: Performa dan Daya Tahan
Xiaomi 17 ditenagai Snapdragon 8 Elite Gen 5 yang dibangun dengan proses 3nm. Chipset ini adalah monster performa yang sanggup menangani multitasking berat dan game paling demanding sekalipun. Rasanya seperti memiliki superkomputer di saku celana Anda.
Google Pixel 10 mengandalkan Tensor G5 yang dioptimalkan khusus untuk tugas-tugas AI. Meski tidak seganas Snapdragon dalam hal raw power, chipset ini menawarkan efisiensi yang luar biasa untuk pemrosesan bahasa alami dan fotografi komputasional. Bagi Anda yang bergantung pada asisten virtual dan fitur AI, ini adalah pilihan yang cerdas.
Di sektor baterai, perbedaan keduanya cukup signifikan. Xiaomi 17 membawa kapasitas raksasa 7000mAh yang didukung pengisian cepat 100W wired dan 50W wireless. Bayangkan, dari baterai kosong hingga penuh hanya butuh waktu sepersiap kopi pagi Anda. Daya tahannya bisa menyertai Anda dari pagi hingga larut malam tanpa khawatir.
Pixel 10 hadir dengan baterai 4970mAh yang mendukung pengisian 30W wired dan 15W wireless. Meski lebih kecil, kombinasi dengan optimisasi software membuatnya tetap mampu bertahan seharian untuk penggunaan normal. Tapi untuk power user yang sering traveling atau gaming marathon, Xiaomi 17 jelas lebih menjanjikan.
Seni Fotografi: Leica vs Computational Photography
Xiaomi 17 membawa warisan Leica melalui setup triple kamera 50MP yang mencakup wide, telephoto, dan ultrawide. Hasil jepretannya menawarkan detail tajam dan reproduksi warna yang akurat. Kamera selfie 50MP-nya memastikan setiap momen swafoto terabadikan dengan sempurna.
Google Pixel 10 mengandalkan kekuatan fotografi komputasional dengan sistem kamera 48MP wide, 10.8MP telephoto dengan zoom 5x, dan 13MP ultrawide. Pendekatan ini menghasilkan foto yang selalu konsisten dalam berbagai kondisi pencahayaan, meski dengan resolusi yang lebih rendah.
Perbedaan pendekatan ini mirip dengan perbandingan iPhone 17 vs Vivo X200 Ultra yang juga menampilkan filosofi berbeda dalam menangani fotografi. Xiaomi fokus pada hardware premium, sementara Google mengandalkan kecerdasan buatan untuk menyempurnakan hasil.
Bagi Anda yang menyukai fotografi kreatif dengan kontrol penuh, Xiaomi 17 dengan lensa Leica-nya memberikan kebebasan lebih. Sedangkan untuk pengguna yang menginginkan foto bagal dengan sekali jepret tanpa editing, Pixel 10 mungkin lebih sesuai.
Nilai Investasi: Performa Premium dengan Harga Terjangkau
Di segi harga, Xiaomi 17 hadir dengan tagihan sekitar $700, sementara Pixel 10 dibanderol $800. Selisih $100 ini cukup signifikan, terutama mengingat Xiaomi justru menawarkan spesifikasi yang lebih unggul di beberapa aspek kunci.
Dengan harga lebih rendah, Anda mendapatkan prosesor lebih powerful, kamera beresolusi lebih tinggi, baterai lebih besar, dan pengisian daya lebih cepat. Ini seperti mendapatkan diskon tambahan untuk performa ekstra. Seperti yang kita lihat dalam Xiaomi 15T vs Realme GT 7 Pro, Xiaomi konsisten menawarkan value proposition yang menarik.
Kedua perangkat menjalankan Android 16, dengan Xiaomi menambahkan lapisan HyperOS 3. Bagi pengguna yang terbiasa dengan pengalaman Android murni, Pixel 10 tetap menjadi pilihan ideal. Namun HyperOS 3 pada Xiaomi 17 menawarkan kustomisasi dan fitur tambahan yang mungkin disukai sebagian pengguna.
Warisan kamera Leica pada Xiaomi 17 bukan hanya sekadar label premium, melainkan hasil kolaborasi nyata yang telah teruji dalam Xiaomi 15T Series yang resmi di Indonesia. Partnership ini membawa karakteristik warna dan processing khas Leica yang disukai banyak fotografer.
Di akhir perbandingan, Xiaomi 17 muncul sebagai pemenang jelas dengan kombinasi hardware superior, fitur lebih lengkap, dan harga lebih terjangkau. Kecuali jika Anda sudah terikat erat dengan ekosistem Google atau sangat mengandalkan fitur AI khusus Pixel, Xiaomi 17 menawarkan nilai investasi yang lebih baik untuk jangka panjang.
Pilihan akhir tetap berada di tangan Anda. Apakah lebih mementingkan raw power dan value for money, atau optimisasi software dan integrasi ekosistem? Keduanya adalah flagship yang mengesankan, tapi hanya satu yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda.