Telset.id – Apple dikabarkan sedang mengembangkan aplikasi chatbot internal untuk iPhone yang memiliki kemiripan dengan ChatGPT. Aplikasi bernama sandi “Veritas” ini dirancang khusus untuk membantu tim teknik dalam mengembangkan asisten suara Siri generasi berikutnya yang didukung teknologi Large Language Model (LLM).
Berdasarkan laporan GSM Arena yang diterbitkan Senin (29/9), aplikasi internal tersebut digunakan divisi AI Apple untuk menguji berbagai fitur baru Siri. Kemampuan yang diuji mencakup pencarian informasi pribadi pengguna seperti lagu, surel, foto, video, serta kemampuan menjalankan perintah dalam aplikasi termasuk mengedit foto.
Veritas dikatakan mirip dengan ChatGPT karena memungkinkan pengguna terlibat dalam percakapan dengan model LLM Apple dan menyimpan riwayat obrolan sebelumnya. Meski demikian, Apple belum berencana merilis aplikasi ini untuk konsumen dan mempertahankannya sebagai alat pengujian internal semata.
Fokus Pengembangan Siri Generasi Baru
Pengembangan Veritas merupakan bagian dari upaya Apple meningkatkan kemampuan asisten virtual Siri. Siri generasi baru yang ditenagai AI sebenarnya dijadwalkan hadir pada musim semi 2025, namun perusahaan memutuskan menunda peluncurannya hingga Maret 2026.
Keputusan Apple untuk tidak mempublikasikan Veritas ke pasar konsumen sejalan dengan pernyataan sejumlah eksekutif perusahaan yang menunjukkan keengganan memasuki pasar chatbot AI. Hal ini membuat potensi rilis Veritas untuk publik terlihat sangat kecil.
Sementara menunda peluncuran Siri generasi baru, Apple telah memasuki pembicaraan lanjutan dengan beberapa mitra potensial termasuk OpenAI, Google, dan Anthropic. Kolaborasi ini ditujukan untuk mengembangkan kemampuan AI Siri yang lebih canggih dan kompetitif.
Baca Juga:
Ekspansi AI ke Berbagai Perangkat Apple
Selain fokus pada pengembangan Siri, Apple berencana mengintegrasikan teknologi AI ke berbagai perangkat lainnya. Rencana ekspansi ini mencakup gawai perabot rumah, pengeras suara HomePod, dan Apple TV, menunjukkan komitmen perusahaan dalam membangun ekosistem AI yang terintegrasi.
Pengembangan aplikasi chatbot internal seperti Veritas menandakan strategi hati-hati Apple dalam menghadapi persaingan teknologi AI. Berbeda dengan perusahaan lain yang langsung meluncurkan produk AI ke pasar, Apple memilih pendekatan pengujian internal yang lebih terkendali.
Meski chatbot AI semakin populer di kalangan pengguna, seperti yang terlihat dari ketersediaan aplikasi ChatGPT di 45 negara, Apple tampaknya tetap berpegang pada prinsip pengembangan bertahap. Pendekatan ini mencerminkan filosofi perusahaan yang mengutamakan kualitas dan integrasi yang mulus dalam ekosistem produknya.
Bagi pengguna yang ingin mencoba pengalaman chatbot di perangkat Apple, tersedia beberapa alternatif seperti cara menggunakan Grok AI di iPhone atau memanfaatkan aplikasi pihak ketiga yang sudah tersedia. Namun, perkembangan seperti fenomena chatbot AI yang mengaku sebagai Yesus Kristus menunjukkan kompleksitas pengembangan teknologi ini.
Keputusan Apple untuk mengembangkan alat internal seperti Veritas sekaligus berkolaborasi dengan perusahaan AI terkemuka menunjukkan strategi ganda perusahaan. Di satu sisi, mereka membangun kemampuan proprietary, sementara di sisi lain memanfaatkan keahlian pihak ketiga yang sudah mapan di bidang AI.