Telset.id – Bocoran resmi terbaru mengungkap detail kamera seluruh lini Xiaomi 17 dan 15T series yang baru saja meluncur di China dan global. Apa yang ditemukan mungkin mengejutkan Anda: seri flagship terbaru ini justru menunjukkan beberapa penurunan spesifikasi dibanding pendahulunya. Benarkah ini kemunduran atau strategi cerdas Xiaomi?
Dalam dunia smartphone yang kompetitif, setiap perubahan spesifikasi kamera selalu menjadi perhatian utama. Xiaomi 17 series datang dengan sensor utama Light Hunter terbaru, namun dengan beberapa kompromi di bagian lain. Sementara Xiaomi 15T series hadir sebagai alternatif yang lebih terjangkau dengan warisan teknologi flagship sebelumnya. Mari kita telusuri lebih dalam apa yang ditawarkan generasi terbaru ini.
Menurut informasi dari tipster terpercaya Sudhanshu Ambhore, Xiaomi 17 standar menggunakan sensor utama 50MP Light Hunter 950 berukuran 1/1.31-inch. Sensor custom terbaru ini mempertahankan ukuran yang sama dengan pendahulunya, Xiaomi 15, yang menggunakan Light Fusion 900. Di bagian telephoto, tidak ada perubahan berarti dengan tetap mempertahankan lensa 2.6x.
Namun, di sinilah kejutan mulai muncul. Untuk lensa ultra wide angle, Xiaomi 17 justru menggunakan sensor yang lebih kecil. Model terbaru ini hanya mendapatkan OV50M 50MP berukuran 1/2.88 inch, sementara Xiaomi 15 memiliki keunggulan dengan sensor Samsung ISOCELL JN1 yang lebih besar di 1/2.76-inch. Di sisi selfie, setidaknya ada peningkatan dengan kembalinya sensor 50MP OV50M, mengungguli selfie camera 32MP OV32B pada Xiaomi 15.
Baca Juga:
Beralih ke varian Pro, Xiaomi 17 Pro dan 17 Pro Max berbagi setup kamera yang hampir identik, kecuali pada lensa telephoto periskop. Kedua model ini mendapatkan peningkatan signifikan dengan sensor utama 50MP Light Hunter A950L berukuran 1/1.28-inch, yang setara dengan kemampuan flagship terbaru seperti iPhone 17 Pro, Galaxy S25 Ultra, dan Pixel 10 Pro.
Perbedaan utama terletak pada lensa periskop. Xiaomi 17 Pro Max mendapatkan keunggulan dengan sensor ISOCELL GN8 1/1.95-inch yang mendukung zoom optikal 5x. Sementara itu, Xiaomi 17 Pro harus puas dengan sensor JN5 yang lebih kecil, meski tetap mempertahankan kemampuan zoom 5x. Menariknya, seluruh lini Xiaomi 17 menggunakan sensor yang sama untuk ultra wide angle dan selfie camera, yaitu OV50M 50MP dari OmniVision.
Lalu bagaimana dengan seri yang lebih terjangkau? Xiaomi 15T series hadir sebagai budget flagship dengan spesifikasi yang masih cukup tangguh. Model standar 15T menggunakan sensor utama OVX8000 50MP berukuran 1/1.55-inch, sementara 15T Pro meningkatkan ke OVX9100 1/1.31-inch yang setara dengan flagship tahun lalu. Untuk kamera ultra wide angle, kedua model menggunakan sensor 12MP OV13B.
Perbedaan juga terlihat pada lensa telephoto. Xiaomi 15T Pro mendapatkan keuntungan dengan zoom optikal 5x berkat sensor Samsung JN5, sedangkan versi dasar hanya mencapai zoom 2x dengan sensor yang sama. Kedua varian menggunakan selfie camera 32MP Samsung S5KKDS, memberikan konsistensi pengalaman selfie di seluruh lini.
Lantas, apakah perubahan ini benar-benar bisa disebut sebagai downgrade? Jawabannya tidak sesederhana itu. Perlu diingat bahwa hardware hanyalah satu bagian dari persamaan. Kemampuan ISP pada Snapdragon 8 Elite Gen 5 yang lebih canggih dan tuning software yang lebih baik bisa memberikan keunggulan tersendiri bagi flagship terbaru ini.
Strategi Xiaomi ini mungkin merupakan trade-off yang disengaja. Dengan mengoptimalkan biaya di beberapa area kamera, mereka bisa menawarkan fitur lain yang lebih menonjol, seperti layar belakang baru pada Xiaomi 17 Pro series. Pendekatan semacam ini sering kita lihat dalam industri smartphone, di mana produsen harus membuat pilihan strategis tentang di mana menempatkan sumber daya mereka.
Bagi Anda yang tertarik dengan varian lebih terjangkau, deretan HP Xiaomi terbaru menawarkan berbagai pilihan sesuai budget. Sementara penggemar POCO bisa melihat katalog HP POCO terbaru untuk alternatif lain dengan value yang menarik.
Keputusan akhir tentu kembali kepada preferensi pribadi. Apakah Anda tipe pengguna yang mengutamakan spesifikasi hardware tertinggi, atau lebih mempercayai optimasi software dan fitur tambahan? Yang jelas, persaingan di segmen flagship semakin panas, dan konsumenlah yang akhirnya diuntungkan dengan semakin banyaknya pilihan berkualitas.