Mark Zuckerberg Tersandung Hot Mic Saat Bertemu Trump

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – CEO Meta Mark Zuckerberg tertangkap hot mic meminta maaf kepada Presiden Donald Trump usai menyebut angka investasi AI sebesar $600 miliar dalam acara makan malam di Gedung Putih, Kamis (5/9/2025). Insiden ini memicu sorotan atas hubungan dekat antara pemimpin teknologi dengan pemerintahan Trump.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah CEO teknologi terkemuka, termasuk Sam Altman dari OpenAI, Tim Cook dari Apple, dan Sundar Pichai dari Google. Mereka dipanggil Trump untuk menyatakan komitmen investasi dalam pembangunan infrastruktur AI di Amerika Serikat.

Saat giliran Zuckerberg, ia tampak tidak siap ketika Trump bertanya, “Berapa banyak yang akan Anda habiskan, kira-kira, dalam beberapa tahun ke depan?” Zuckerberg menjawab, “Ya ampun. Maksud saya, saya pikir mungkin sesuatu seperti, saya tidak tahu, setidaknya $600 miliar hingga tahun 2028 di AS. Ya.”

Setelah formalitas berakhir, Zuckerberg diduga mengira tidak sedang direkam dan meminta maaf kepada Trump. “Maaf, saya tidak siap untuk… Saya tidak yakin angka apa yang Anda inginkan!” ujarnya dalam rekaman yang kemudian viral di media sosial.

Momen ini menyoroti dua hal: kecenderungan industri teknologi untuk menyebut angka investasi tanpa persiapan matang, terutama di era AI, serta upaya mereka untuk berdamai dengan pemerintahan Trump setelah sebelumnya mengalami ketegangan politik.

Latar Belakang Ketegangan Trump-Zuckerberg

Trump telah lama menuduh Facebook, yang dimiliki Meta milik Zuckerberg, bersekongkol melawannya untuk menggagalkan kampanye presiden 2020. Pada Agustus tahun lalu, Trump mengatakan bahwa ia “memperhatikan Zuckerberg dengan saksama,” dan bahwa CEO Meta itu “akan menghabiskan sisa hidupnya di penjara” jika kembali bersekongkol melawannya.

Sejak itu, Zuckerberg dan eksekutif teknologi lainnya berusaha keras menunjukkan kesediaan mereka untuk bekerja sama. Upaya ini berhasil mengubah sikap Trump terhadap Zuckerberg, yang mulai berbicara lebih positif tentangnya.

Trump bahkan bercerita tentang bagaimana Zuckerberg terus meneleponnya untuk meminta maaf karena AI Meta melaporkan informasi tentang upaya pembunuhan yang dihadapinya. Tak lama sebelumnya, Zuckerberg menggambarkan respons Trump terhadap upaya pembunuhan yang gagal sebagai “salah satu hal paling keren yang pernah saya lihat.”

Pada November lalu, Trump mengundang Zuckerberg untuk makan malam di resor Mar-a-Lago miliknya. Kemudian pada Januari, Zuckerberg membuat salah satu pendekatan paling terbuka dengan melonggarkan standar Meta tentang ujaran kebencian, terutama pada topik seperti identitas gender dan imigrasi – dua isu yang sering dikritik Trump.

Perubahan Kebijakan Meta

Meta juga mengganti pemeriksa fakta pihak ketiga dengan fungsi catatan komunitas yang dilaporkan banyak mengalami kegagalan. Perubahan kebijakan ini dianggap sebagai bagian dari upaya Zuckerberg untuk mendekatkan diri dengan pemerintahan Trump.

Bibit pendekatan ini sebenarnya sudah ditanam sejak 2022, ketika Zuckerberg berjanji tidak akan lagi memberikan sumbangan politik. Sumbangan ratusan juta dolar selama pemilu 2020 dianggap oleh sebagian pendukung Trump membantu “mencuri” pemilu dari Trump.

Perkembangan terbaru menunjukkan bagaimana strategi AI Meta mengalami pergeseran yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dalam hal pendekatan terhadap pemerintah.

Acara makan malam tersebut digambarkan sebagai ajang sikap menjilat yang memuakkan. CEO OpenAI Sam Altman, misalnya, memuji Trump karena “menjadi presiden yang sangat pro-bisnis, pro-inovasi.”

“Ini perubahan yang sangat menyegarkan,” kata Altman seperti dilaporkan Axios. “Saya pikir ini akan mempersiapkan kita untuk periode panjang memimpin dunia, dan itu tidak akan terjadi tanpa kepemimpinan Anda.”

CEO Apple Tim Cook juga mengucapkan terima kasih secara berlebihan kepada Trump, begitu pula dengan yang lainnya. CEO Google Sundar Pichai menyatakan kelegaan bahwa perusahaannya tidak harus dibubarkan setelah memenangkan putusan yang menguntungkan dalam kasus anti-trust besar.

“Anda mengalami hari yang sangat baik kemarin,” kata Trump kepada Pichai seperti dikutip CNBC, mengacu pada putusan baru-baru ini. “Saya senang ini sudah berakhir,” kata Pichai. “Menghargai bahwa administrasi Anda memiliki dialog konstruktif, dan kami dapat menyelesaikannya.”

Dinamika hubungan antara pemimpin teknologi dan Trump ini menunjukkan bagaimana pendekatan Zuckerberg terhadap platform tertutup telah berkembang seiring waktu, menyesuaikan dengan iklim politik yang berubah.

Insiden hot mic Zuckerberg bukan pertama kalinya CEO teknologi menjadi bahan bahan humor dan kritikan di Silicon Valley, tetapi kali ini terjadi dalam konteks politik yang sangat sensitif.

Pertemuan ini terjadi di tengah meningkatnya pengawasan regulator terhadap perusahaan teknologi besar. Investasi besar-besaran dalam AI yang dijanjikan para CEO ini akan memiliki implikasi signifikan bagi masa depan teknologi dan ekonomi digital Amerika Serikat.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI