Grammarly Luncurkan AI Grader, Prediksi Nilai Siswa Otomatis

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Grammarly, platform penulisan berbasis AI, resmi meluncurkan sejumlah agen AI baru untuk pelajar, termasuk “AI Grader” yang mampu memprediksi nilai tugas berdasarkan informasi publik pengajar. Rilis ini diumumkan Senin (19/8) dan akan tersedia bagi pengguna Free dan Pro di platform “AI-native writing surface” Grammarly, tepat sebelum semester musim gugur dimulai.

AI Grader dirancang untuk memberikan umpan balik personal kepada siswa sekaligus memperkirakan nilai yang akan mereka peroleh. Salah satu fitur kontroversialnya adalah kemampuan AI untuk mengumpulkan “informasi pengajar yang tersedia secara publik”. Dalam video demonstrasi dari Grammarly, pengguna diminta memasukkan nama pengajar, institusi, dan kelas yang diajar, serta mengunggah rubrik penilaian.

Setelah data dimasukkan, AI Grader akan memproses dengan pesan: “Mencari informasi pengajar Anda”, “Mengulas informasi mengajar publik”, dan “Mengidentifikasi prioritas penilaian utama”. Hasilnya, AI akan memberikan prediksi nilai, seperti contoh “78/100”. Meski terdengar canggih, metode ini menuai kritik karena dianggap invasif dan berpotensi melanggar privasi.

Menurut laman resmi Grammarly, AI Grader ditujukan bagi siswa yang ingin “memprediksi bagaimana karya mereka akan diterima oleh pengajar dan mengambil kendali atas nilai mereka”. Namun, detail teknis tentang cara AI mengumpulkan data pengajar masih samar, memicu kekhawatiran di kalangan edukator dan pengamat teknologi.

Selain AI Grader, Grammarly juga memperkenalkan alat lain seperti AI Detector untuk memeriksa konten yang dihasilkan AI, dan Plagiarism Checker untuk mengidentifikasi kesamaan tidak disengaja. Alat-alat ini meskipun berguna bagi pengajar, justru dipasarkan terutama untuk siswa — termasuk AI Humanizer yang membuat tulisan berbantuan AI terdengar lebih alami.

Jenny Maxwell, Head of Grammarly for Education, menegaskan bahwa tools ini bertujuan mempersiapkan siswa menghadapi dunia yang semakin dipengaruhi AI. “Siswa hari ini membutuhkan AI yang meningkatkan kemampuan tanpa merusak pembelajaran,” ujarnya dalam pernyataan resmi. “Dengan mengajarkan siswa cara bekerja efektif dengan AI sekarang, kami mempersiapkan mereka untuk dunia kerja di mana literasi AI akan sangat penting.”

Meski demikian, kehadiran AI Grader dan tools sejenis memunculkan pertanyaan etis, terutama terkait privasi data dan ketergantungan berlebihan pada teknologi. Seperti halnya inovasi AI lainnya, termasuk mobil otonom atau sistem prediksi canggih, selalu ada risiko yang perlu diwaspadai.

Pengembangan AI dalam pendidikan memang tidak terhindarkan, mengingat institusi pendidikan dan perusahaan mulai mengintegrasikan teknologi ini. Namun, penting untuk memastikan bahwa tools seperti AI Grader digunakan secara bertanggung jawab dan transparan, tanpa mengorbankan proses belajar yang otentik.

Seperti yang terjadi di Antartika atau dalam eksplorasi batas pengetahuan manusia, teknologi seringkali membawa kita pada pertanyaan baru tentang etika dan dampaknya. AI Grader Grammarly mungkin hanya salah satu contoh bagaimana AI mulai mengubah cara kita belajar dan berinteraksi dengan informasi.

Ke depan, adopsi AI dalam pendidikan diprediksi akan terus meningkat, seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan efisiensi. Namun, seperti halnya batasan pengetahuan manusia, AI juga memiliki keterbatasan yang perlu disadari oleh penggunanya.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI