Telset.id – Serangan siber global baru-baru ini yang mengeksploitasi celah keamanan SharePoint Server Microsoft berdampak pada lebih dari 9.000 organisasi di seluruh dunia, mendorong perusahaan di Indonesia untuk segera mengevaluasi dan memperkuat strategi ketahanan siber mereka.
Insiden ini, yang diumumkan Microsoft, menjadi alarm penting bagi dunia bisnis untuk menjaga kelangsungan operasional di tengah ancaman digital yang semakin kompleks. Pelaku kejahatan siber memanfaatkan celah pada aplikasi pihak ketiga atau vendor, lalu menggunakan kredensial yang dicuri untuk mengakses sistem utama secara bertahap.
Tony Lin, Senior Product Manager Data Protection Group Synology, menegaskan, “Tidak ada sistem yang sepenuhnya kebal terhadap serangan siber. Perbedaan utama antara perusahaan yang tangguh dan yang rentan di era digital terletak pada kemampuan mereka untuk pulih dengan cepat dan efektif setelah serangan siber terjadi.”
Serangan siber modern jarang terjadi secara frontal, sehingga perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan firewall atau antivirus konvensional. Dibutuhkan pendekatan keamanan berlapis yang menyeluruh, mencakup beberapa elemen kunci.
Strategi Pertahanan Berlapis untuk Ketahanan Siber
Perlindungan endpoint dengan solusi antivirus dan Endpoint Detection and Response (EDR) menjadi langkah pertama untuk mendeteksi dan mencegah aktivitas mencurigakan pada perangkat pengguna sebelum merambat ke sistem lain.
Segmentasi jaringan dan penerapan Intrusion Detection & Prevention System (IDS/IPS) membantu membatasi akses serta mendeteksi ancaman lebih dini. Enkripsi data dan teknologi Data Loss Prevention (DLP) juga diperlukan untuk menjaga kerahasiaan informasi sensitif.
Pembatasan hak akses dengan prinsip least privilege, multi-factor authentication (MFA), dan Single Sign-On (SSO) memastikan hanya pengguna yang berwenang dapat mengakses data dan sistem kritikal. Pemantauan aktivitas secara real-time menggunakan Security Information and Event Management (SIEM) menjadi kunci untuk menganalisis aktivitas dan pola yang tidak biasa.
Pembaruan sistem secara rutin untuk menutup celah keamanan serta pencadangan data berkala dengan penyimpanan di lokasi berbeda dan kemampuan pemulihan cepat turut melengkapi strategi pertahanan berlapis ini.
Baca Juga:
Backup sebagai Pilar Utama Ketahanan Bisnis
Backup bukan sekadar langkah tambahan, melainkan pilar utama ketahanan bisnis saat terjadi gangguan. Efektivitas backup bergantung pada pengelolaan yang tepat, termasuk pencadangan data operasional secara konsisten dan penyimpanan dalam bentuk immutable backup.
Dengan backup yang bersifat immutable, data tidak dapat diubah atau dihapus selama periode tertentu, mencegah modifikasi tidak sah. Backup juga idealnya disimpan secara offline, terpisah dari jaringan utama, sehingga mengurangi risiko serangan ransomware yang dapat merusak salinan cadangan.
Verifikasi pemulihan secara rutin sangat penting untuk memastikan data dapat dipulihkan dengan baik ketika dibutuhkan. Pendekatan modern dari Synology mengintegrasikan teknologi backup immutable, backup offline, dan fitur verifikasi pemulihan otomatis.
Serangan siber terhadap SharePoint Server ini mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi ancaman keamanan siber yang terus berkembang. Perusahaan perlu mempertimbangkan solusi komprehensif yang tidak hanya mencegah serangan tetapi juga memastikan pemulihan cepat.
Ancaman siber global semakin canggih, seperti yang terlihat dalam berbagai insiden keamanan data terkini. Organisasi di Indonesia harus proaktif dalam mengadopsi praktik terbaik keamanan siber untuk melindungi aset digital mereka.
Investasi dalam teknologi keamanan siber menjadi semakin kritis, mengingat kompleksitas ancaman yang dihadapi perusahaan modern. Inisiatif dari berbagai vendor keamanan menunjukkan keseriusan industri dalam menghadapi tantangan ini.
Dengan pendekatan yang tepat, perusahaan dapat membangun ketahanan siber yang kuat, memastikan kelangsungan bisnis meski menghadapi serangan digital yang semakin canggih dan terorganisir.