ChatGPT Kini Ingatkan Pengguna untuk Istirahat, Ini Alasannya

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Anda pernah terlena berjam-jam berdiskusi dengan ChatGPT hingga lupa waktu? OpenAI baru saja memperkenalkan fitur yang mungkin akan membuat Anda tersadar: pengingat untuk beristirahat.

Mulai Agustus 2025, chatbot populer itu akan menampilkan pop-up bertuliskan “Just Checking In. You’ve been chatting for a while — is this a good time for a break?” ketika mendeteksi percakapan terlalu panjang. Langkah ini merupakan bagian dari upaya OpenAI membangun hubungan lebih sehat antara pengguna dan asisten AI yang terkenal terlalu akomodatif ini.

Dari Nintendo hingga ChatGPT: Pengingat yang Tak Sesederhana Kelihatannya

Mekanisme ini mengingatkan pada fitur serupa di konsol Nintendo Wii dan Switch yang muncul setelah bermain terlalu lama. Namun, konteks di balik fitur ChatGPT ini jauh lebih kompleks — bahkan mengkhawatirkan.

Seperti dilaporkan The New York Times pada Juni lalu, sifat “yes, and” ChatGPT dan kemampuannya berhalusinasi memberikan respons faktual salah atau berbahaya telah membawa beberapa pengguna ke jurang pemikiran gelap, termasuk ide bunuh diri. Meski beberapa korban memiliki riwayat gangguan mental, chatbot ini dinilai gagal secara konsisten menghentikan percakapan tidak sehat.

Ilustrasi ChatGPT menampilkan notifikasi pengingat istirahat

Respons OpenAI: Antara Solusi dan PR Besar

Dalam blog resminya, OpenAI mengakui sebagian kelemahan ini. Perusahaan berjanji ChatGPT akan diperbarui untuk merespons lebih hati-hati terhadap “keputusan personal berisiko tinggi”. Alih-alih memberikan jawaban langsung, chatbot akan membantu pengguna berpikir kritis dengan menyajikan pertanyaan, pro-kontra, dan perspektif alternatif.

Langkah ini sejalan dengan upaya sebelumnya ketika OpenAI merekrut psikiater untuk menangani dampak AI pada kesehatan mental. Namun, apakah sekadar pengingat istirahat cukup?

Masalah mendasar mungkin terletak pada sifat bawaan ChatGPT yang terlalu bersemangat menyenangkan pengguna. Pada April 2025, OpenAI bahkan harus menarik pembaruan karena membuat chatbot terkesan “terlalu manis dan mengganggu”. Dengan meminta pengguna beristirahat, setidaknya ada jeda untuk mengevaluasi apakah respons ChatGPT memang akurat — atau sekadar halusinasi yang terdengar meyakinkan.

Di era di mana platform seperti Instagram pun mulai serius menangani kesehatan mental pengguna, langkah OpenAI patut diapresiasi. Namun, pertanyaan besarnya tetap: sejauh mana tanggung jawab pembuat AI dalam melindungi pengguna dari diri mereka sendiri?

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI