Review HONOR 400, Smartphone AI Terbaik di Kelas Menengah

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Kita sudah sering mendengar istilah “smartphone AI”, tapi tak sedikit yang cuma tempelan marketing. Ketika benar-benar dicoba, fitur AI-nya cuma segelintir dan fungsinya pun bisa dibilang biasa saja. Namun saat Kami mencoba HONOR 400, ada sesuatu yang berbeda. Ini bukan soal gimmick atau sekadar tren, tapi tentang bagaimana kecerdasan buatan bisa benar-benar membantu dan menyederhanakan hidup sehari-hari.

Ya, inilah review lengkap Kami setelah beberapa satu minggu memakai HONOR 400, sebuah smartphone AI yang hadir di pasar Indonesia sebagai bagian dari comeback HONOR tahun ini. Tak hanya unggul di fitur, desain dan performanya pun layak diperhitungkan.

Paket Penjualan: Lengkap dan Langsung Pakai

Kesan pertama Kami saat membuka kotaknya: rapi dan lengkap. Di dalamnya sudah tersedia unit smartphone (dengan screen protector terpasang), charger HONOR SuperCharge 66W, kabel USB-C, casing bening, SIM ejector, dan dokumen.

Tak perlu buru-buru ke toko aksesori. Semua kebutuhan dasar sudah ada, dan casing bawaannya pun cukup pas serta nyaman digenggam.

Desain: Tipis, Flat, dan Tetap Elegan

Saat pertama kali menggenggam HONOR 400, hal yang langsung terasa adalah ringannya bobot dan nyamannya bentuk flat-nya. Kami pribadi menggunakan varian Black dan Gold, yang punya corak visual unik di back cover-nya. Beda dengan warna polos lainnya, varian ini terlihat lebih artistik—dan memang jadi head-turner saat digunakan di tempat umum.

Material kaca di belakang membuatnya terasa seperti flagship, sementara frame polikarbonat menjaga bobot tetap ringan. Ketebalannya hanya 7,3 mm, dan berat 184 gram—sungguh impresif untuk smartphone dengan baterai 6000 mAh.

Rating IP66 dan sertifikasi SGS-5-Star Drop Resistance juga memberi rasa aman saat Kami menggunakannya sambil ngopi di teras saat hujan rintik-rintik. Bukan untuk dicelup tentu, tapi setidaknya tidak perlu panik ketika ada cipratan air.

Layar AMOLED 120Hz: Tajam, Cerah, dan Adem di Mata

Panel AMOLED 6,55 inci di HONOR 400 hadir dengan resolusi 2736 x 1264 pixel dan refresh rate adaptif hingga 120Hz. Layar ini bukan cuma tajam, tapi juga responsif. Scrolling terasa halus, dan saat Kami menonton video HDR, warnanya benar-benar hidup.

Yang membuat Kami terkesan adalah klaim peak brightness 5000 nits. Saat dites langsung di luar ruangan siang hari, brightness-nya memang terasa sangat terang. Berdasarkan pengukuran dengan alat sederhana, di mode simulasi outdoor, layarnya bisa tembus hingga 1500 nits—cukup buat membaca pesan atau melihat maps di bawah terik matahari.

Kami juga mencoba fitur Motion Sickness Relief—dan ternyata bekerja cukup efektif. Saat menggunakan HP di mobil (baca-baca artikel sambil jalan), titik-titik biru di layar menjaga fokus mata tetap stabil. Tidak sepenuhnya menghilangkan rasa pusing, tapi Kami merasakan bedanya.

Performa: Snapdragon 7 Gen 3 yang Tangguh untuk Harian

Meski bukan SoC terbaru, Snapdragon 7 Gen 3 terbukti cukup tangguh. Kami menggunakan varian 12 GB RAM dan 512 GB storage—satu-satunya varian yang tersedia di Indonesia.

Multitasking berjalan lancar. Kami sempat mencoba buka 9 aplikasi sekaligus (Tokopedia, Chrome, YouTube, Instagram, TikTok, Google Docs, WhatsApp, Canva, CapCut, dan Shopee) tanpa lag berarti. Bahkan saat edit video singkat di CapCut, performanya tetap stabil.

Gaming? Kami coba PUBG Mobile di settingan “HDR – Ultra” dan hasilnya playable tanpa frame drop yang mengganggu. Suhu bodi tetap adem—mungkin karena optimasi OS dan desain thermal yang baik.

Kamera 200 MP: Resolusi Tinggi yang Nyata Manfaatnya

HONOR 400 menyematkan kamera utama 200 MP dengan sensor besar 1/1.4”. Di siang hari, hasil jepretan terasa tajam, dengan dynamic range yang baik dan warna akurat.

Kami mencoba ambil foto bunga dengan latar belakang cahaya matahari langsung, dan efek bokehnya alami sekali. Di malam hari, performa low-light juga cukup baik. Noise masih ada, tapi tidak merusak detail secara keseluruhan. Fitur Night Mode mampu menyeimbangkan pencahayaan secara cerdas.

Yang mencuri perhatian Kami justru kamera depannya—50 MP dengan kemampuan rekam 4K. Saat dipakai buat video call atau selfie, detail wajah terlihat natural tanpa efek beauty yang berlebihan. Cocok untuk Anda yang aktif di Instagram Reels atau TikTok.

Fitur AI: Ini yang Membuat HONOR 400 Unik

Inilah bagian paling menarik dari HONOR 400. Kami sudah mencoba hampir semua fitur AI-nya, dan bisa bilang: ini bukan gimmick.

✨ AI Eraser 2.0

Kami memotret pemandangan di taman, tapi ada orang nyelonong di latar. Dengan fitur ini, Kami cukup tandai objeknya, dan sistem langsung menghapus serta menambal dengan tekstur sekitarnya. Rapi. Tidak sempurna 100%, tapi cukup untuk unggah ke medsos tanpa edit tambahan.

🖼️ AI Outpainting

Kami punya foto pemandangan yang terpotong. Dengan fitur ini, bagian luar foto bisa diperluas secara otomatis—mirip seperti content-aware fill di Photoshop. Cocok untuk ubah aspect ratio dari 4:3 ke 16:9 tanpa merusak komposisi.

🎬 AI Image to Video

Fitur paling “wow”. Kami upload satu foto wajah, dan AI-nya mengubahnya menjadi video dengan animasi halus—seperti karakter yang bernapas dan mengedip. Ini menggunakan model Veo 2 dari Google. Memang belum bisa pilih gaya video, tapi untuk fitur built-in di smartphone, ini terobosan besar.

🛡️ AI Deepfake Detection

Saat video call, AI melakukan deteksi wajah lawan bicara. Kami sempat uji coba dengan video deepfake dari YouTube—dan sistem langsung memberi warning. Menarik sekali, terutama di era maraknya penipuan digital.

📝 AI Compose & Proofreading

Kami menulis caption untuk Instagram, lalu minta HONOR 400 menyempurnakannya. Hasilnya? Lebih rapi, natural, dan bebas typo. Bahkan Kami juga coba buat surat lamaran kerja dari prompt sederhana—dan hasilnya cukup layak untuk dikirimkan!

OS dan Update: Magic OS 9.0, Ringan dan Bersih

Magic OS 9.0 berbasis Android 15 berjalan mulus. Antarmukanya bersih, bebas iklan, dan sebagian besar aplikasi bawaan bisa dihapus. Kami sangat mengapresiasi ini.

Untuk dukungan pembaruan, HONOR menjanjikan 2 kali update Android besar dan 3 tahun patch keamanan. Kombinasi ini cukup aman untuk investasi jangka menengah.

Fitur HONOR Connect juga patut dicoba. Kami berhasil mentransfer file dari HONOR 400 ke iPhone hanya dengan drag & drop. Setup-nya mudah, dan prosesnya cepat.

Baterai 6000 mAh: Tahan Seharian, Charge Sekejap

Dengan baterai sebesar ini dan teknologi Silicon Carbon, daya tahannya luar biasa. Dalam penggunaan intensif (kamera, gaming, browsing, video call), HONOR 400 mampu bertahan dari jam 8 pagi hingga 11 malam tanpa isi ulang.

Ketika akhirnya dicas, HONOR SuperCharge 66W mengisi dari 5% ke 70% dalam waktu sekitar 30 menit. Sangat membantu ketika harus buru-buru.

Kesimpulan:

HONOR 400 bukan smartphone AI yang asal menyematkan fitur pintar. Dari yang Kami alami sendiri, fitur-fitur AI-nya relevan dan benar-benar dipakai. Kamera 200 MP bukan sekadar angka, layar AMOLED-nya nyaman dipandang, dan performa harian tidak mengecewakan.

Apakah ini smartphone AI terbaik di kelasnya? Kami percaya jawabannya: iya. Setidaknya untuk saat ini. HONOR 400 membuktikan bahwa AI di smartphone bukan sekadar pelengkap, tapi bisa menjadi nilai tambah nyata bagi pengguna sehari-hari.

Jika Anda mencari smartphone AI yang fungsional, bukan gimmick, HONOR 400 layak jadi pilihan utama. Paling tidak di segmen mid range.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI