NVIDIA H20 Dibuka Lagi untuk China: Strategi AS Hadapi Ancaman Huawei

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Larangan ekspor chip AI NVIDIA ke China akhirnya mulai dilonggarkan. Tapi jangan salah, keputusan ini bukan sekadar soal bisnis semata. Bocoran terbaru dari AI czar David Sacks mengungkap alasan tersembunyi di balik kebijakan AS: menghadapi pesatnya kemajuan Huawei di pasar AI China.

CEO NVIDIA Jensen Huang baru-baru ini mengonfirmasi bahwa chip H20 akan kembali tersedia di China setelah penyesuaian aturan ekspor AS. Namun menurut Sacks dalam wawancara eksklusif dengan Bloomberg Business, ada narasi geopolitik yang jauh lebih kompleks di balik layar. “Anda tidak ingin memberi Huawei monopoli pasar China begitu saja,” ujarnya. “Dengan H20, kami bisa bersaing merebut porsi pasar meski dengan chip yang tidak terlalu canggih.”

NVIDIA H20 AI Chip dan Peta Persaingan Teknologi AS-China

Perang Dingin Teknologi yang Makin Panas

Sacks membeberkan kekhawatiran AS terhadap solusi CloudMatrix Huawei yang disebut mampu menyaingi NVIDIA. “Alternatif China adalah ancaman nyata bagi dominasi AI Amerika,” tegasnya. Analisis ini sejalan dengan laporan sebelumnya tentang pabrik chip canggih Huawei di Shenzhen yang sengaja dibangun untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi Barat.

Yang menarik, Sacks mendukung argumen Huang bahwa pembatasan ekspor justru kontraproduktif. “Jika AS tidak menawarkan chipnya, China akan mengambil alih,” katanya. Pandangan ini terbukti mempengaruhi kebijakan Trump administration, seperti terlihat dalam kasus modifikasi performa H20 untuk memenuhi regulasi.

Domino Effect di Pasar Global

Pelonggaran aturan H20 hanyalah puncak gunung es. Sacks juga mengadvokasi akses chip AI AS untuk negara-negara Teluk, memperingatkan potensi pengulangan skenario sektor telekomunikasi dimana China mendominasi. “Kehilangan pasar GCC sama dengan memberi China pijakan strategis,” ucapnya.

Di China sendiri, penyedia layanan cloud kini menunjukkan minat kembali ke teknologi AS, meski Huawei gencar berekspansi. Namun seperti diungkap dalam analisis keterlambatan proyek AI DeepSeek, ketergantungan pada chip NVIDIA masih menjadi masalah struktural.

Pertanyaannya sekarang: apakah strategi “memberi sedikit untuk mempertahankan banyak” ini akan berhasil? Atau justru menjadi bumerang dengan mempercepat kemandirian teknologi China? Jawabannya mungkin baru terlihat dalam beberapa tahun ke depan, tapi satu hal pasti – perang chip ini baru babak pertamanya.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI