Telset.id – Presiden Donald Trump kembali memberikan kelonggaran bagi TikTok. Platform video pendek itu mendapat tambahan waktu 90 hari untuk menyelesaikan negosiasi atau menghadapi larangan di Amerika Serikat.
Pengumuman ini disampaikan oleh Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt pada Selasa (17/6/2025). Ini menjadi ketiga kalinya Trump menunda batas waktu penjualan TikTok sejak ia menjabat pada Januari lalu.
“Seperti yang telah dikatakan berkali-kali, Presiden Trump tidak ingin TikTok mati,” ujar Leavitt dalam pernyataan yang dilaporkan CNN. “Perpanjangan ini berlaku selama 90 hari, yang akan digunakan pemerintah untuk memastikan kesepakatan ini selesai sehingga masyarakat Amerika bisa terus menggunakan TikTok dengan jaminan data mereka aman.”
Negosiasi yang Berlarut-larut
Pemerintah AS diduga masih bernegosiasi dengan TikTok mengenai syarat-syarat yang memungkinkan aplikasi tersebut tetap beroperasi di Amerika. Namun, tidak banyak perkembangan yang terlihat sejak perpanjangan terakhir pada April lalu.
Sejumlah calon pembeli telah menyatakan minat untuk mengakuisisi bisnis TikTok di AS. Namun, persetujuan dari pemerintah China tetap menjadi kunci utama. Seperti dilaporkan sebelumnya, skema yang mungkin diambil adalah memindahkan kepemilikan investor AS ke dalam entitas baru.
Baca Juga:
Tarif Trump dan Dampaknya
Negosiasi sempat terhambat oleh kebijakan tarif impor Trump terhadap produk China. Langkah ini dinilai mempersulit proses transaksi yang melibatkan perusahaan China seperti ByteDance, induk TikTok.
Meski demikian, Trump tetap berupaya mencari solusi agar TikTok tidak benar-benar diblokir. Seperti diketahui, larangan TikTok di AS telah menjadi isu panas sejak beberapa tahun terakhir. Pemerintah khawatir data pengguna bisa diakses oleh pemerintah China.
Apakah perpanjangan 90 hari ini akan menjadi yang terakhir? Atau justru TikTok akan menemui jalan buntu seperti yang terjadi di India? Simak analisis lengkapnya di Parlemen India Desak Pemblokiran Aplikasi TikTok, Kenapa?
Sementara itu, TikTok sendiri terus berupaya memperbaiki citra dengan memblokir konten berbahaya. Seperti dilaporkan sebelumnya, platform ini telah menutup akses ke hashtag #SkinnyTok untuk mencegah penyebaran konten yang mempromosikan gangguan makan. Baca selengkapnya di TikTok Blokir Hashtag #SkinnyTok, Upaya Cegah Konten Berbahaya.
Jika akhirnya TikTok benar-benar diblokir, apakah VPN bisa menjadi solusi? Temukan jawabannya di Apakah VPN Bakal Jadi Solusi Ketika TikTok Diblokir di Amerika?