Telset.id – Samsung sedang berlomba dengan waktu untuk menyempurnakan teknologi chip 2nm mereka. Menurut laporan terbaru dari Korea, divisi System LSI dan Foundry Samsung kini berada dalam fase produksi prototip penuh untuk Exynos 2600 – prosesor generasi berikutnya yang diperkirakan akan menghidupkan Galaxy S26 awal tahun depan.
Yang lebih menarik, proses Gate-All-Around (GAA) 2nm yang terkenal rumit akhirnya mulai menunjukkan hasil nyata. Awal tahun ini, yield (tingkat keberhasilan produksi) chip 2nm Samsung hanya sekitar 30%, angka yang cukup mengkhawatirkan. Namun setelah berbulan-bulan penelitian dan pengembangan intensif, perusahaan kini menargetkan yield di atas 50% tanpa mengorbankan performa.
Lompatan Signifikan tapi Masih Ada Tantangan
Peningkatan yield ini merupakan langkah kritis, meski masih jauh dari ambang batas 70% yang biasanya diperlukan untuk produksi massal yang hemat biaya. Waktu terus berjalan: Samsung perlu segera menstabilkan yield jika ingin menghindari penundaan produksi seperti yang terjadi pada Exynos 2500.
Produksi risiko Exynos 2600 dijadwalkan dimulai akhir tahun ini, menyusul fase produksi prototip penuh saat ini yang membantu Samsung menyempurnakan baik performa maupun yield. Tahap ini berfungsi sebagai uji coba penting sebelum produksi massal dimulai hanya dua atau tiga bulan sebelum peluncuran Galaxy S26 pada Februari mendatang.
Baca Juga:
Pertaruhan Besar Samsung
Bagi unit System LSI Samsung, Exynos 2600 merupakan kesempatan untuk menghidupkan kembali merek Exynos setelah bertahun-tahun bergantung pada chip Qualcomm. Bagi Samsung Foundry, ini adalah showcase dunia nyata pertama teknologi 2nm GAA mereka, dengan klien global mengawasi dengan cermat.
Beredar rumor bahwa Samsung juga sedang membujuk Qualcomm untuk memproduksi chip Snapdragon 8 Elite 2 untuk ponsel Galaxy menggunakan proses 2nm mereka, meski belum ada konfirmasi resmi. Sementara itu, TSMC sudah mulai menerima pesanan wafer 2nm sejak April, menambah urgensi upaya Samsung.
Jika Samsung berhasil melewati transisi ini, mereka akhirnya bisa menghilangkan reputasi sebagai yang tertinggal di belakang TSMC dalam hal manufaktur chip mutakhir. Untuk saat ini, semua mata tertuju pada bagaimana performa Exynos 2600 dalam perjalanan menuju produksi massal.
Dalam perkembangan terkait, unit System LSI Samsung menghadapi perubahan besar setelah bertahun-tahun merugi. Perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menggabungkannya dengan Foundry, memasukkannya ke divisi MX, atau melakukan pembaruan independen. Penggabungan dengan Foundry tampaknya menjadi opsi paling mungkin, meski bisa mengganggu klien penting.
Tinjauan ini dipicu oleh kegagalan Exynos 2500 untuk mendapatkan tempat di Galaxy S25, yang berdampak pada pendapatan baik LSI maupun Foundry. Keputusan akhir diperkirakan akan segera diumumkan.
Untuk mengikuti perkembangan terbaru di dunia teknologi, jangan lupa mengunjungi bagian berita kami atau membaca tentang perbedaan prosesor 32-bit dan 64-bit untuk memahami evolusi teknologi chip lebih dalam.