Telset.id – Tim insinyur dari University of Nebraska-Lincoln berhasil mengembangkan otot buatan canggih yang mampu mendeteksi kerusakan dan menyembuhkan dirinya sendiri secara mandiri. Teknologi ini diprediksi akan merevolusi dunia robotika lunak dan perangkat wearable.
Dipimpin oleh Eric Markvicka, asisten profesor teknik biomedik, tim ini menciptakan sistem tiga lapis yang meniru kemampuan penyembuhan diri pada manusia. Penemuan ini telah menjadi finalis Best Paper Award di konferensi IEEE International Conference on Robotics and Automation 2025.
Mekanisme Canggih Penyembuhan Diri
Sistem ini terdiri dari tiga lapisan utama: lapisan deteksi kerusakan di bagian bawah, lapisan penyembuhan di tengah, dan lapisan aktuasi di atas. Lapisan bawah menggunakan kulit elektronik lunak berisi mikrodroplet logam cair dalam elastomer silikon yang mampu mendeteksi tusukan atau tekanan berlebih.
“Tubuh manusia dan hewan sangat menakjubkan. Kita bisa terluka dan dalam banyak kasus bisa menyembuhkan diri sendiri dengan bantuan terbatas dari luar,” kata Markvicka kepada Telset.id. “Jika kita bisa mereplikasi ini dalam sistem sintetis, ini akan benar-benar mengubah bidang robotika.”
Baca Juga:
Proses Penyembuhan yang Autonom
Ketika terjadi kerusakan, sistem akan membentuk jaringan listrik baru di lapisan bawah. Mikrokontroler kemudian meningkatkan arus listrik melalui jaringan ini, mengubahnya menjadi pemanas Joule lokal. Panas ini melelehkan lapisan tengah yang terbuat dari termoplastik elastomer, menyegel kerusakan dalam beberapa menit.
Yang lebih inovatif, tim menggunakan efek elektromigrasi – yang biasanya merusak sirkuit elektronik – untuk menghapus jejak kerusakan di lapisan bawah. “Kami memanfaatkan elektromigrasi secara unik dan positif untuk menghapus jejak yang sebelumnya kami anggap permanen,” jelas Markvicka.
Perkembangan ini sejalan dengan tren robotika canggih lainnya seperti robot humanoid yang menggunakan HarmonyOS milik Huawei. Teknologi penyembuhan diri ini diharapkan dapat mengurangi limbah elektronik yang mencapai miliaran pound setiap tahun.
Di negara agraris seperti Nebraska, teknologi ini bisa melindungi robot dari benda tajam seperti ranting dan duri. Sementara untuk perangkat wearable, sistem ini akan meningkatkan daya tahan alat monitor kesehatan yang digunakan sehari-hari.
Penelitian ini membuka jalan bagi pengembangan robot yang lebih tangguh dan berkelanjutan, sekaligus menjadi terobosan penting dalam upaya mengurangi dampak lingkungan dari perangkat elektronik.