Telset.id – Di tengah persaingan ketat smartphone flagship 2025, tiga raksasa asal Tiongkok—Vivo, Xiaomi, dan Oppo—menghadirkan varian Ultra dengan klaim kamera terbaik. Namun, mana yang benar-benar unggul dalam menangkap momen? Kami menguji langsung Vivo X200 Ultra, Xiaomi 15 Ultra, dan Oppo Find X8 Ultra dalam berbagai kondisi pemotretan.
Perbedaan pendekatan ketiga vendor ini sudah terlihat dari konfigurasi kamera. Xiaomi dan Oppo mengandalkan empat lensa bawaan, sementara Vivo memilih tiga lensa utama plus modul kamera eksternal seharga $233. Untuk uji yang adil, kami fokus pada kemampuan kamera bawaan tanpa aksesori tambahan.
Telephoto: Pertarungan Zoom Optik vs Digital
Di segmen telephoto, Xiaomi 15 Ultra dan Oppo Find X8 Ultra membawa dua lensa telephoto, sedangkan Vivo X200 Ultra mengandalkan satu lensa 200MP dengan focal length 85mm yang mengandalkan crop digital untuk zoom lebih jauh. Pada pengujian low-light, Vivo memang sedikit tertinggal karena aperture dan sensor yang lebih kecil.
Namun hasilnya cukup mengejutkan. Pada focal length 135mm, meski menggunakan crop digital, Vivo justru menghasilkan gambar paling tajam dengan keseimbangan brightness yang baik. “Xiaomi masih bermasalah dengan area shadow yang terlalu gelap, sementara Oppo meski menggunakan lensa native, sharpness-nya justru sedikit di bawah Vivo,” jelas tim penguji kami.
Baca Juga:
Main Camera: Keunggulan Native 35mm Vivo
Vivo mengambil pendekatan unik dengan lensa utama 35mm f/1.7, berbeda dengan pesaingnya yang menggunakan 23mm yang bisa di-crop ke 28mm atau 35mm. Ini memberi keuntungan signifikan saat memotret di focal length 35mm—Vivo menggunakan seluruh area sensor, sementara yang lain harus crop.
Pada golden hour, keunggulan Vivo semakin terlihat. “Warna yang dihasilkan sangat natural, mendekati apa yang mata manusia lihat,” catat penguji. Xiaomi cenderung over-exposed dengan dynamic range yang kurang baik, sementara Oppo meski lebih natural masih bermasalah dengan flare.
Ultra-Wide: Pertarungan 14mm vs 15mm
Vivo menawarkan sudut pandang sedikit lebih lebar (14mm vs 15mm pesaing). Meski hanya beda 1mm, perbedaan sudut pandang cukup signifikan seperti terlihat pada foto bangunan. Namun dalam hal detail, ketiganya berimbang dengan aperture dan resolusi yang setara.
Di kondisi low-light, performa ketiganya kurang memuaskan. Xiaomi yang mengandalkan crop digital mengalami penurunan kualitas gambar, sementara Vivo bermasalah dengan white balance yang terlalu dingin dan filter oversaturasi yang membuat gambar terlihat “kotor”.
Lalu mana yang terbaik? Jawabannya tergantung kebutuhan Anda. Vivo unggul di fotografi low-light dan natural color, Oppo paling balanced untuk berbagai kondisi, sementara Xiaomi menawarkan detail dan bokeh yang memukau meski kadang terlalu agresif dalam processing.
Seperti dibahas dalam review kamera Realme 9 Pro+, spesifikasi di atas kertas tak selalu mencerminkan hasil akhir. Ketiga flagship ini membuktikan bahwa pilihan kamera smartphone kini lebih tentang gaya dan preferensi pribadi daripada sekadar angka megapixel.