Ilmuwan AS Rekam Video Pertama Kerusakan Baterai EV di Suhu Ekstrem

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Untuk pertama kalinya, ilmuwan di Amerika Serikat berhasil merekam proses kerusakan baterai lithium-ion (Li-ion) kendaraan listrik (EV) saat terpapar suhu ekstrem. Tim peneliti dari Cornell University menggunakan mikroskop elektron canggih untuk menangkap fenomena ini dalam bentuk video.

Dipimpin oleh Yao Yang, asisten profesor kimia dan biologi kimia di Cornell, penelitian ini bertujuan memahami mekanisme degradasi baterai di iklim ekstrem. Metode yang disebut operando electrochemical transmission electron microscopy (TEM) ini memungkinkan pengamatan reaksi kimia secara real-time.

Proses kerusakan baterai EV dalam mikroskop elektron

“Kami sekarang bisa menyelidiki operasi baterai hingga suhu -50°C seperti di Arktik, atau aktivasi katalis hingga 300°C seperti pada converter katalitik mobil,” jelas Yang dalam pernyataan resmi.

Teknologi ini mampu menangkap perubahan material energi dalam skala nano, yang penting untuk pengembangan baterai lebih aman dan cepat diisi. Tantangan ini menjadi salah satu hambatan utama adopsi massal EV.

Dalam penelitian selama tiga tahun ini, tim menggunakan sirkuit elektrokimia tiga elektroda dan sirkuit pemanas/pendingin dua elektroda. Kolaborasi dengan Erik Thiede menghasilkan algoritma analisis data baru untuk memproses video dari TEM.

“Data yang dikumpulkan kelompok Yang adalah impian setiap ilmuwan komputasi,” kata Thiede. “Kami bisa melihat fenomena ilmiah baru yang membutuhkan algoritma baru, menunjukkan kekuatan pendekatan eksperimen-teori gabungan.”

Penelitian ini didanai oleh Cornell Atkinson Center for Sustainability Fast Grant 2025, The 2030 Project, dan Eric and Wendy Schmidt AI in Science Institute. Temuan ini dipublikasikan di Journal of the American Chemical Society.

Selain untuk baterai EV, teknologi ini juga digunakan dalam desain nanokatalis untuk mengurangi emisi karbon. “Ini bukan hanya terobosan diagnostik baterai, tapi juga langkah penting melawan perubahan iklim,” tambah Yang.

Perkembangan baterai tahan ekstrem menjadi krusial mengingat tantangan ketahanan baterai di berbagai iklim. Seperti ditunjukkan dalam perangkat elektronik tahan banting, material penyusun menjadi faktor penentu daya tahan produk.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI