Telset.id – Angkatan Udara AS (US Air Force) sedang menguji muatan tempur baru untuk jet tempur F-15E Strike Eagle. Pesawat ini kini dilengkapi dengan rudal berpandu APKWS II yang dirancang khusus untuk menghadapi ancaman drone dan rudal jelajah. Menurut laporan The War Zone, sebuah F-15E dari 96th Test Wing terlihat membawa enam peluncur tabung tujuh dengan total 42 rudal 70mm APKWS II.
Muatan baru ini melengkapi persenjataan standar rudal udara-ke-udara F-15E, memperluas kemampuannya dalam menghadapi berbagai ancaman udara, terutama sistem tak berawak dan rudal jelajah yang terbang rendah. Upgrade ini dianggap sebagai solusi efektif untuk situasi di mana rudal udara-ke-udara konvensional—yang terbatas jumlahnya dan berharga ratusan ribu dolar per unit—tidak efisien atau terlalu mahal untuk digunakan dalam pertempuran skala besar.
APKWS II: Rudal Berbiaya Rendah dengan Presisi Tinggi
Advanced Precision Kill Weapon System II (APKWS II), juga dikenal sebagai AGR-20, dikembangkan pada awal 2000-an untuk mengubah roket Hydra 70 standar menjadi senjata berpandu presisi. Sistem ini dirancang oleh tim yang dipimpin oleh perusahaan aerospace BAE Systems, bersama Northrop Grumman dan General Dynamics.
APKWS II mempertahankan komponen utama roket asli—seperti motor, hulu ledak, dan fuze—tetapi menambahkan unit panduan di bagian tengah. Menurut Army Recognition Group, sistem ini meningkatkan akurasi dan efisiensi, mengurangi kerusakan kolateral, serta mempersingkat waktu penanganan amunisi hingga 50 persen.
Awal tahun 2025, BAE Systems meluncurkan versi upgrade APKWS II yang kini dilengkapi dengan pencari inframerah. Tambahan ini memungkinkan rudal mengunci tanda panas target setelah penunjukan laser awal, meningkatkan kemampuannya untuk menghadapi ancaman bergerak cepat seperti loitering munition (drone kamikaze).
F-15E Jadi “Missile Truck” dengan Daya Tahan Tinggi
Sejak diperkenalkan, APKWS II telah menjadi senjata vital bagi militer AS, berevolusi dari roket presisi udara-ke-darat menjadi alat serbaguna untuk menyerang target udara dan darat. Rudal ini telah digunakan di berbagai pesawat, termasuk helikopter Apache dan Viper, serta jet tempur seperti F-16, A-10, dan F/A-18.
Dengan dipasangnya APKWS II pada F-15E—yang memiliki jangkauan dan daya angkut lebih besar dibanding F-16—jet ini berubah menjadi platform rudal berdaya tahan tinggi. Pesawat ini mampu bertahan lebih lama di udara dan menyerang lebih banyak target dalam satu misi.
Selain itu, APKWS II juga telah diadaptasi untuk penggunaan darat melalui sistem seperti VAMPIRE yang dikirim ke Ukraina dan Electronic Advanced Ground Launcher System (EAGLS) yang dibeli Angkatan Laut AS pada 2024 untuk misi anti-drone di Timur Tengah.
Pada 2023, video pertempuran menunjukkan sistem VAMPIRE yang dipasang di Humvee M1152 di Ukraina berhasil menghadang drone Rusia dan bahkan dilaporkan menembak jatuh rudal jelajah Kh-59 di atas Laut Hitam. APKWS II juga telah digunakan dalam operasi nyata ketika Komando Pusat AS merilis rekaman F-16 menggunakan rudal ini untuk menembak jatuh drone Houthi di Yaman pada Maret lalu.