Telset.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Google meluncurkan program Startup Accelerator Southeast Asia-Indonesia AI Focus. Program ini bertujuan memperkuat ekosistem digital nasional melalui pendekatan terintegrasi, pengembangan talenta, dan penerapan teknologi AI.
Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid mengatakan, kolaborasi ini menjadi fondasi bagi Indonesia untuk menjadi pusat inovasi AI di Asia Tenggara. “Kami percaya dengan ekosistem kolaboratif berbasis kebijakan kuat, talenta unggul, dan teknologi canggih, Indonesia siap bersaing di era digital,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (14/6/2025).
Investasi Google dalam pengembangan pusat data berbasis AI di Indonesia diproyeksikan menyumbang Rp1.400 triliun (sekitar 88 miliar dolar AS) bagi perekonomian nasional dalam lima tahun ke depan. Sementara itu, ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai 130 miliar dolar AS pada 2025, tumbuh 45% dari tahun sebelumnya.
Indonesia sebagai Penggerak Ekonomi Digital ASEAN
Indonesia kini menjadi pemain utama ekonomi digital di kawasan ASEAN. Nilai transaksi digital pada 2024 mencapai 263 miliar dolar AS, atau sepertiga dari total gross merchandise value (GMV) Asia Tenggara. Sektor startup juga tumbuh pesat, dengan 2.566 startup aktif pada 2024—naik hampir 50% dari 2020.
Pemerintah telah menyiapkan regulasi pendukung, termasuk Undang-Undang ITE, UU Perlindungan Data Pribadi, dan PP Tunas untuk perlindungan anak di ranah digital. Selain itu, program Digital Talent Scholarship digulirkan untuk mencetak inovator digital yang berintegritas dan berwawasan global.
Baca Juga:
Standar Kompetensi AI untuk Talenta Digital
Indonesia juga telah menetapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang AI. Langkah ini memastikan talenta digital memiliki pemahaman tentang isu etis seperti bias algoritmik dan perlindungan privasi data.
Program kolaborasi Kominfo dan Google ini sejalan dengan inisiatif lain seperti Telkomsel T-Connext yang menghubungkan startup dengan ekosistem digital. Selain itu, perusahaan teknologi seperti Meta juga aktif merekrut ahli AI untuk memperkuat pengembangan teknologi.
Dengan dukungan regulasi dan kolaborasi strategis, Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci dalam revolusi AI global. Program ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di sektor prioritas, termasuk kesehatan, pendidikan, dan UMKM.