Telset.id – Kehadiran pusat kecerdasan artifisial (AI) di Papua dinilai mampu mempercepat pemerataan akses teknologi dan pengembangan talenta digital di Indonesia. Pengamat budaya dan komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI), Firman Kurniawan, menyatakan hal ini dapat mengatasi ketertinggalan Indonesia dalam pemanfaatan AI.
Menurut Firman, data riset The Global AI Index 2024 menempatkan Indonesia di posisi ke-49 dari 83 negara dalam kesiapan pengembangan AI. “Pendirian pusat AI di Papua akan mengakselerasi ketertinggalan Indonesia di bidang ini,” ujar Firman.
Firman menekankan pentingnya pelatihan yang berfokus pada pembentukan cara pikir dalam penggunaan AI. Ia mencontohkan, di industri jurnalistik, AI seharusnya digunakan sebagai alat bantu pengumpulan data, bukan pengganti penulisan artikel sepenuhnya. “AI harus menjadi kolaborator, bukan pengganti manusia,” tegasnya.
Baca Juga:
Pusat AI Pertama di Jayapura
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) telah meresmikan AI Experience Center pertama di Jayapura, Papua, pada Rabu (20/5/2024). Pusat ini menjadi tonggak penting dalam mendorong digitalisasi yang lebih inklusif di Indonesia.
Firman optimistis, dengan pemahaman yang tepat, pusat AI di Papua dapat melahirkan inovasi-inovasi baru dari wilayah timur Indonesia. “Ini kesempatan untuk menciptakan talenta digital yang unggul di luar Pulau Jawa,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah juga telah menggalakkan program pengembangan talenta digital melalui berbagai pelatihan, termasuk di Papua. Langkah ini sejalan dengan upaya meningkatkan pertumbuhan pengguna internet yang masih perlu ditingkatkan.
Kehadiran pusat AI di Papua juga diharapkan dapat mendukung perkembangan UMKM lokal, sebagaimana dilakukan oleh Xiaomi dengan perluasan gerai Mi Shop hingga ke Papua.
