AI Masih Gagal Baca Jam Analog dan Kalender, Ini Penjelasannya

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa asisten virtual seperti Siri atau Google Assistant terkadang gagal menjawab pertanyaan sederhana seperti “Jam berapa sekarang?” atau “Hari apa tanggal 15 Maret 2025?” Ternyata, ini bukan sekadar bug—melainkan keterbatasan mendasar dalam kecerdasan buatan (AI) yang baru terungkap melalui penelitian terkini.

Dalam presentasi di International Conference on Learning Representations (ICLR) 2025, tim peneliti dari Edinburgh University mengungkap temuan mengejutkan: AI ternyata tidak mampu membaca jam analog atau menghitung hari dalam kalender dengan akurat. Padahal, dua kemampuan ini dikuasai manusia sejak usia dini. Studi yang dipublikasikan di arXiv pada 18 Maret 2025 ini menguji empat model AI mutakhir—termasuk GPT-4o milik OpenAI, Gemini 2.0 Google, dan Llama 3.2-Vision Meta—dengan hasil yang mengecewakan.

AI Versus Jam Tangan: Pertarungan yang Tidak Seimbang

Tim peneliti memberikan serangkaian gambar jam analog dan pertanyaan kalender kepada model AI. Hasilnya? AI hanya berhasil membaca waktu dengan benar 38,7% dari percobaan dan mengidentifikasi hari dalam seminggu untuk tanggal tertentu dengan akurasi 26,3%. “Ini seperti menyuruh anak kelas 1 SD mengerjakan soal matematika universitas,” ujar Rohit Saxena, peneliti utama, dalam pernyataannya kepada Live Science.

Ilustrasi AI sedang mencoba membaca jam analog

Menurut Saxena, kegagalan ini terjadi karena AI dilatih dengan pendekatan berbeda dari manusia. “Membaca jam membutuhkan penalaran spasial—mendeteksi jarum yang tumpang tindih, mengukur sudut, dan memahami variasi desain seperti angka Romawi. AI hanya mengenali ‘ini jam’, bukan ‘berapa jam’.”

Kalender dan Tahun Kabisat: Masalah yang Lebih Rumit

Ketika diuji dengan pertanyaan seperti “Hari apa tanggal ke-153 dalam setahun?”, AI kembali menunjukkan kelemahan. Saxena menjelaskan, “AI tidak menjalankan algoritma matematika seperti komputer tradisional. Ia memprediksi jawaban berdasarkan pola data pelatihan.” Ini menjelaskan mengapa pertanyaan tentang tahun kabisat atau kalender kuno sering membuat AI kelabakan.

Fenomena ini juga terlihat dalam produk AI populer. Coba tanyakan pada Google Assistant tentang “berapa hari antara 1 Januari dan 1 Februari 2025″—jawabannya bisa bervariasi meski pertanyaannya identik.

Implikasi untuk Masa Depan AI

Temuan ini bukan sekadar trivia teknologi. Menurut penelitian, integrasi AI dalam aplikasi penjadwalan, otomatisasi pabrik, atau sistem bantuan akan bermasalah tanpa perbaikan kemampuan dasar ini. “Bayangkan AI salah membaca jadwal operasi rumah sakit atau jadwal penerbangan,” kata Saxena.

Solusinya? Peneliti menyarankan pelatihan khusus dengan dataset jam dan kalender yang lebih beragam, serta pengembangan arsitektur baru yang menggabungkan pemrosesan visual dengan logika simbolik. Beberapa startup seperti Vivo dikabarkan sedang mengembangkan chip AI dengan pendekatan hybrid untuk mengatasi masalah serupa.

Yang pasti, penelitian ini mengingatkan kita bahwa AI—sehebat apa pun—masih memiliki batasan. Seperti kata Saxena, “Untuk tugas yang memadukan persepsi dan penalaran tepat, kita tetap perlu manusia dalam loop.” Jadi, sebelum mempercayakan jadwal harian Anda pada AI, mungkin lebih baik tetap pakai jam tangan analog yang klasik.

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI