JAKARTA – BlackBerry akhirnya berhasil akhiri masa paceklik. Setelah sempat terpuruk dan terus merugi, perusahaan asal Kanada itu akhirnya berhasil mencatatkan keuntungan di kuartal IV 2014 lalu.
Dalam laporan keuangannya di kuartal IV 2014, BlackBerry membukukan laba bersih sebesar USD 28 juta selama triwulan terakhir di tahun 2014 lalu, dari total pendapatan sebesar USD 660 juta, yang 42% diperoleh dari hasil penjualan 1,3 juta unit handset.
Pencapaian ini meningkat drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dimana BlackBerry mencatat kerugian sebesar USD 148 juta. Meski berhasil mencatatkan keuntungan, namun sejatinya pendapatan BlackBerry mengalami penurunan sebesar 33% dibanding periode yang sama di tahun lalu.
Seperti diketahui, pada kuartal IV tahun sebelumnya, BlackBerry berhasil meraup pendapatan sebesar USD 976 juta, dari hasil penjualan 3,4 juta unit ponsel pintarnya. Penurunan ini disebabkan karena program restrukturisasi yang dijalankan BlackBerry masih berlangsung.
Meskipun angka pendapatan ini masih di bawah estimasi Wall Street yang memperkirakan sebesar USD 734 juta, namun BlackBerry masih bisa tersenyum karena mendapat sentiment positif di lantai bursa.
Dikutip telsetNews dari Reuters, Senin (30/3/2015), setelah merilis laporan keuangannya, saham BlackBerry disebutkan terdongkrak naik sebesar USD 1,72 menjadi USD 9,46 saat penutupan perdagangan saham.
Melalui laporan tersebut juga dapat diketahui bahwa selama tahun fiskal 2015, BlackBerry memperoleh pendapatan USD 3,33 miliar atau turun dari tahun fiskal sebelumnya yang mencapai USD 6,81 miliar. Beruntung, program restrukturisasi yang dijalankan mampu mengubah kerugian USD 5,87 miliar yang diderita di tahun fiskal 2014 menjadi hanya USD 304 juta di tahun fiskal 2015 ini.
CEO BlackBerry John Chen dalam pernyataannya mengatakan bahwa saat ini BlackBerry telah mampu meraih target yang diharapkan. Selanjutnya BlackBerry berusaha untuk menjaga kestabilan pendapatan dan berencana untuk memperluas jaringan distribusinya.
“Kami telah memiliki cara yang tepat untuk meraih keuntungan. Sejauh ini roadmap produk telah berjalan dengan baik. Dan pada paruh kedua kami akan fokus pada stabilitas pendapatan dengan profitabilitas yang berkelanjutan,” ujar Chen.
Keberhasilan BlackBerry ini tak lepas dari kesuksesan penjualan sejumlah smartphone mereka sepanjang tahun lalu. Penjualan smartphone BlackBerry tercatat sebanyak 1,3 juta unit dari 1,6 juta perangkat yang terjual.
Harga jual rata-rata produk BlackBerry juga naik dari USD 180 menjadi USD 211. Penjualan terbesar diperoleh dari wilayah EMEA (Eropa dan Timur Tengah), diikuti wilayah Amerika Utara, Asia Pasifik, dan Amerika Latin.[HBS]