Diembargo, Huawei Pangkas Target Pendapatan 50% di India

Telset.id, Jakarta  – Pasar Huawei di India makin suram pasca memanasnya hubungan dengan China. Huawei bahkan memangkas target pendapatan di India hingga 50 persen.

Huawei melakukannya setelah India bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dan Eropa melarang perusahaan-perusahaan China.

India melarang korporasi China, khususnya Huawei, karena kekhawatiran spionase. Huawei pun memangkas target pendapatan di India sampai 50 persen untuk tahun ini.

Tak hanya memangkas target pendapatannya hingga separuh, Huawei juga merumahkan hingga 70 persen stafnya di India.

{Baca juga: India Blokir TikTok dan Puluhan Aplikasi Buatan China, Kenapa?}

Selain kekhawatiran soal spionase, India dan China terlibat pula dalam ketegangan yang terus meningkat sejak bentrokan perbatasan.

Seperti dikutip Telset.id dari Phone Arena, Senin (27/7/2020), bentrokan bergelombang tersebut telah mengakibatkan 20 tentara India meninggal dunia.

Sentimen konsumen berubah suram terhadap China. Di India, banyak ajakan untuk melakukan gerakan boikot barang seperti smartphone yang dibuat perusahaan China.

India telah menghentikan operator yang dikelola pemerintah untuk mendapatkan peralatan dari Huawei dan ZTE. India tampaknya juga meminta telekomunikasi swasta untuk melakukan hal yang sama sehingga berdampak serius.

Reliance Jio, jaringan seluler terbesar di negara itu, mengambil komponen dari Samsung untuk jaringan 4G. Dua perusahaan lain yang cukup dominan, Bharti Airtel dan Vodafone Idea, juga mendapatkan peralatan dari Huawei.

Sebelumnya, Huawei berharap bisa mengeruk USD 700 juta-USD 800 juta di India pada 2020, jauh ketimbang target pada 2017. Sekarang, Huawei merevisi tarhet hanya meraup penjualan USD 350 juta- USD 500 juta.

Konflik antara India dan China juga membuat perusahaan terkenal seperti Foxconn selaku pemasok Apple dan merek asing lain mengalami masalah operasional. Semua gara-gara India menahan impor China.

{Baca juga: Foxconn Jadi “Korban” Konflik China dan India}

Menurut petugas Bea Cukai, pengiriman impor dari China masih ditahan di pelabuhan India. Pengiriman tersebut membutuhkan izin tambahan, yang merupakan indikasi ada peningkatan ketegangan antara India dan China.

Sekadar informasi, di perbatasan Indo-China telah terjadi serangkaian bentrokan antara militer India dan China sampai muncul korban jiwa. Hal itu memunculkan sentimen anti-China.

Meskipun ada peningkatan inspeksi untuk pengiriman impor, Dell berhasil melakukan pengiriman pada minggu lalu. Namun, 130 pengiriman masih macet di pelabuhan India, termasuk beberapa bagian server dan komputer desktop. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI