Telset.id, Jakarta – Netizen memiliki cara yang unik untuk merayakan Hari Anak Nasional. Di media sosial mereka memposting foto masa kecil sambil mengenang masa lalu mereka saat masih anak-anak.
Berdasarkan pantauan Telset.id dari Trends24.in pada Kamis (23/07/2020) ucapan Selamat Hari Anak Nasional menduduki peringkat pertama.
Topik tersebut mengalahkan berbagai topik pembicaraan lain mengenai musik, politik dan lain sebagainya.
Saat Tim Telset.id menelusuri lebih lanjut topik tersebut ternyata netizen memposting konten yang menarik. Untuk merayakannya netizen memposting foto-foto masa kecil mereka di Twitter.
Misalnya saja akun @PramoeAga yang memposting foto saat dirinya masih kecil. Akun @PramoeAga juga mengajak netizen lain untuk melakukan tindakan yang sama.
{Baca juga: Pesut Mahakam Kembali Muncul, Netizen Gembira}
“Selamat Hari Anak Nasional. Coba pap foto bocil kalian,” cuit @PramoeAga.
Selamat Hari Anak Nasional.
Coba pap foto bocil kalian 😗 pic.twitter.com/A824euT9zQ
— whoa! (@PramoeAga) July 23, 2020
Tindakan serupa juga dilakukan oleh @dimidimbo yang mengenang saat berfoto di depan Plaza Parahyangan, Bandung saat masih anak-anak.Dengan sedikit bercanda dirinya mengklaim sudah berprilaku modis sejak kecil.
“Sudah modis sebelum ada distro Parahyangan,” cuitnya.
Sudah modis sebelum ada distro Parahyangan. Selamat hari anak nasional dari saya yg masih anak-anak pic.twitter.com/K9eOCDnnRS
— dimski ॐ (@dimidimbo) July 23, 2020
Netizen perempuan juga ikut memposting foto masa kecilnya. Misalnya Akun @claseryna yang memasang foto masa kecil dengan baju putih dan rambut pendek sambil tersenyum ke kamera.
“Selamat Hari Anak Nasional, dari aku 25 tahun yang lalu #HariAnakNasional,” kata @claseryna
Selamat Hari Anak Nasional, dari aku 25 tahun yang lalu #HariAnakNasional pic.twitter.com/GYqZSckFDt
— Sara (@claseryna) July 23, 2020
Terakhir ada juga akun @wildahamid yang memposting foto sambil mengkritik mengenai masyarakat yang lebih banyak membicarakan kewajiban anak daripada hak anak.
“Banyak orang bicara tentang kewajiban anak dari A sampai Z Sayangnya, setauku, lebih sedikit orang bicara tentang hak anak dari A sampai Z,” cuit @wildahamid.
Banyak orang bicara tentang kewajiban anak
dari A sampai ZSayangnya, setauku, lebih sedikit orang bicara tentang
hak anak dari A sampai Z.Selamat Hari Anak Nasional pic.twitter.com/gs6JXjUsYu
— Wilda Hamid (@willdahamid) July 23, 2020
Google Doodle Hari Anak Nasional
Selain netizen, Google Doodle ikut merayakan Hari Anak Nasional 2020. Google menampilkan ilustrasi berupa anak-anak yang sedang asyik bermain permainan tradisional, di laman depan Google Search.
Ilustrasi ini memperlihatkan anak-anak yang mengenakan baju tidur dengan model berbeda-beda. Itu menandakan keberagaman anak-anak di Tanah Air yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
Dihadirkan juga ilustrasi layang-layang, perahu, dan baling-baling kertas yang dimainkan anak-anak.
Hal tersebut menggambarkan permainan tradisional favorit anak-anak, meski eksistensinya semakin menurun karena kalah bersaing dengan game di ponsel pintar.
{Baca juga: Ilustrasi Menggemaskan dari Google untuk Peringati Hari Anak Nasional}
Selain menghadirkan doodle untuk merayakan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli, Google juga membantu orang-orang yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Hari Anak Nasional.
Caranya, dengan mengetuk ilustrasi, dan otomatis Google akan mengarahkan pengguna ke pencarian mengenai Hari Anak Nasional.
Sejarah Hari Anak Nasional
Indonesia memiliki perbedaan tanggal mengenai hari anak. Hari Anak Internasional biasanya dirayakan pada tanggal 1 Juni dan Hari Anak Universal diperingati setiap tanggal 20 November.
Dipilihnya tanggal 23 Juli berdasarkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984.
Ketika itu, presiden Soeharto menyatakan anak-anak adalah generasi penerus untuk kemajuan bangsa. Tujuan, supaya masyarakat Indonesia tetap menyadari akan hak dan perlindungan anak-anak di Tanah Air.
Di zaman presiden Soekarno, sebenarnya telah ada peringatan serupa. Peringatan dilakukan setiap tanggal 1 hingga 6 Juni dan penggagasnya adalah Kongres Wanita Indonesia (Kowani) pada tahun 1951.
{Baca juga: Pandemi Corona Bikin Anak-anak Ketagihan Akses Internet}
Tujuannya sama, untuk menjadi pengingat akan hak dan perlindungan anak yang perlu dijaga demi kemajuang bangsa. Pada zaman presiden Soekarno, masyarakat memperingatinya dengan sangat meriah karena bertepatan dengan libur sekolah.
Anak-anak menggelar pawai dan di hari terakhir, mereka diundang ke Istana Negara karena tanggal 6 Juni bertepatan juga dengan hari ulang tahun Bung Karno.
Namun, saat kepemimpinan berganti, jadwal Hari Anak Nasional berubah menjadi 23 Juli dan selalu diperingati sampai sekarang. [NM/HBS]