Telset.id, Jakarta – Hacker berhasil meretas akun Twitter milik pesohor dunia. Tak main-main, hacker membobol akun Twitter Bill Gates, Elon Musk, Jeff Bezos, dengan memposting tweet yang berisi ajakan untuk mengirim bitcoin ke suatu alamat link.
Kalau melihat korbannya, peretas ini tergolong hebat. Selain ketiga orang tadi, peretas ini juga berhasil membobol akun Twitter milik Barack Obama, Joe Biden, Warren Buffett, Kanye West, Kim Kardashian, Mike Bloomberg dan Apple.
Dari semua korban, akun Elon Musk yang pertama berhasil diretas. Setelah berhasil meretas, sang hacker yang mengaku Musk itu membuat penawaran yang menggiurkan kepada pengikutnya.
{Baca juga: Pura-pura Jadi Elon Musk, Peretas Kantongi Rp 2.3 Miliar}
Dalam postingannya, dia mengatakan akan menggandakan pembayaran yang dikirim ke alamat bitcoin yang dicantumkan oleh si peretas itu.
Setelah berhasil menguasai akun Twitter Musk, si peretas nampaknya juga berhasil menguasai akun Twitter milik Bill Gates. Hal itu diketahui setelah akun Gate juga memposting kicauan yang sama (soal menggandakan uang).
“Semua orang meminta saya untuk memberi kembali, inilah waktunya. Saya menggandakan semua kiriman ke alamat BTS saya dalam 30 menit. Kamu kirim USD 1.000, saya kirim balik USD 2.000,” demikian isi postingan dari tweet Gates.
Tweet tersebut pertama kali terlihat di akun pendiri Microsoft ini pada Rabu (15/7) siang pukul 13.34 waktu setempat, tetapi kemudian postingan itu dihapus. Namun pada pukul 13.48, tweet yang sama muncul kembali.
Dalam keterangan resminya, juru bicara Gates kepada CNN Business menegaskan tweet itu tidak dikirim oleh Gates, melainkan oleh peretas.
“Ini tampaknya menjadi bagian dari masalah besar yang dihadapi Twitter. Twitter sadar dan berupaya memulihkan akun,” ujarnya.
Berbeda dengan Gates,hingga kini belum ada penjelasan atau keterangan resmi dari pihak Elon Musk dan Jeff Bezos, untuk mengklarifikasi tweet tersebut.
Sementara itu, Twitter nampaknya sudah mendengar kabar adanya aksi peretasan pada akun Twitter milik tokoh-tokoh penting itu. Perusahaan langsung memberikan pernyataan resminya.
“Kami mengetahui adanya insiden keamanan yang mempengaruhi akun di Twitter. Kami sedang menyelidiki dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya. Kami akan segera memperbarui semua orang,” tulis penjelasan Twitter di akun resminya.
Insiden Keamanan Terbesar
Twitter seperti harus bergerak cepat merespon kasus ini. Pasalnya, korban dari aksi peretesan ini jumlahnya cukup banyak, dan menyasar akun milik tokoh-tokoh terkemuka.
Bahkan banyak orang yang mengatakan ini adalah insiden keamanan terbesar dalam sejarah Twitter. Jika tidak ditangani secara serius, aksi peretasan seperti ini akan memiliki konsekuensi besar bagi Twitter.
Masalah ini dianggap memiliki konsekuensi besar karena menyangkut penipuan keuangan yang mengatasnamakan pengusaha dan pejabat ternama. Apalagi sekarang banyak pemimpin dunia yang saat ini menggunakan Twitter.
Mantan Kepala Pejabat Informasi Gedung Putih dan CEO Fortalice Solutions, Teresa Payton, mengatakan bahwa ia berharap Twitter memberikan laporan lengkap yang merinci bagaimana dan mengapa akun-akun ini bisa diretas.
“Mereka (Twitter) harus meminta maaf kepada para VIP dan kepada orang-orang yang ditipu,” ujar Payton kepada CNBC.
{Baca juga: Microsoft Buru Peretas Korut karena Curi Informasi Sensitif}
“Hal berikutnya yang harus mereka lakukan adalah melakukan investigasi yang menyeluruh dan transparan, dan mereka perlu membagikan apa yang mereka bisa tentang siapa penyerang itu dan bagaimana mereka melakukannya”.
Kekhawatiran ini terbukti, karena hanya dalam beberapa menit setelah tweet dari tokoh ternama diposting, akun bitcoin yang muncul di beberapa kicauan tercatat telah membukukan 320 transaksi dan menerima lebih dari USD 113 ribu atau setera Rp 1,6 miliar.
Kasus ini juga berimbas pada performa Twitter di lantai bursa. Disebutkan bahwa akibat kasus peretasan ini, saham Twitter anjlok lebih dari 3%. [SN/HBS]