Telset.id, Jakarta – Seorang penambang bernama Saniniu Kuryan Laizer tiba-tiba menjadi miliarder. Laizer menjadi miliarder karena berhasil menemukan dua batu permata langka bernama Tanzanite.
Dilansir Telset.id dari The Bangkok Post pada Jumat (26/06/2020) kedua batu yang memiliki berat masing-masing 9,27 Kg dan 5,1 kilogram ditemukan Laizer perbukitan Mirerani utara, Tanzania.
Laizer menambang secara ilegal karena Presiden Tanzania, John Magufuli telah memberi pagar dan melarang aktivitas tambang disana.
Kedua batu tersebut akhirnya dijual pria yang memiliki 4 isteri tersebut ke pemerintah Tanzania. Laizer tidak mematok harga tetapi berharap supaya pemerintah dapat membayar batu pertama tersebut dengan harga yang tinggi.
{Baca juga: Permukaan Asteroid ‘Berlian’ Ryugu Berisi Batu Merah dan Biru}
“Saya berterima kasih kepada Tuhan atas pencapaian ini karena ini adalah pertama kalinya mendapatkan ukuran ini. Ketika saya menemukan ini, saya memberi tahu pejabat pemerintah yang menghargai batu dan hari ini mereka memanggil saya untuk pembayaran,” harap Laizer.
Pemerintah melalui Menteri Pertambangan Tanzania, Dotto Biteko pun membayar batu Tanzanite tersebut. Pemerintah membeli batu Tanzanite dengan harga mencapai USD$ 3,3 juta atau Rp 47,1 miliar.
Laizer pun mendadak menjadi miliarder dan pemerintah berencana untuk menjaga Laizer dari incaran perampok.
“Laizer adalah miliarder kami dan marilah kita memastikan bahwa dia aman,” ujar Menteri Pertambangan Tanzania, Dotto Biteko.
Pemerintah juga bersyukur karena Laizer tetap mau membayar pajak dan royalti kepada pemerintah karena melakukan penambangan batu di kawasan yang sudah dilarang sejak tahun 2018 tersebut.
“Kami sekarang bergerak dari situasi di mana para penambang kecil menyelundupkan tanzanite, dan sekarang mereka mengikuti prosedur dan membayar pajak dan royalti pemerintah,” tambah Dotto.
Hasil dari penjualan batu Tanzanite tidak akan dihabiskan Laizer seorang diri. Rencananya pria berusia 52 tahun akan membangun infrastruktur seperti pusat perbelanjaan atau mall serta sekolah untuk komunitasnya.
“Saya berencana membangun mal di Arusha dan sekolah di dekat rumah saya,” kata Laizer.
{Baca juga: Waduh! Batuan Planet Mars Sebarkan Virus Berbahaya ke Bumi}
Perlu diketahui jika Tanzanite pertama kali ditemukan di kaki bukit Kilimanjaro pada tahun 1967 dan wilayah Tanzania utara yakni Manyara.
Batu Tanzanite identik dengan perpaduan warna biru dan ungu serta memiliki nilai tinggi karena batu tersebut masuk dalam kategori batu permata yang langka. [NM/HBS]