Jeff Bezos Siap Temui DPR, Mau Ngapain?

Telset.id, Jakarta  – Pria terkaya di dunia sekaligus bos Amazon, Jeff Bezos, bersama petinggi perusahaan teknologi lainnya siap bersaksi di hadapan anggota DPR. Mau apa Jeff Bezis temui DPR?

Dalam sebuah surat, seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Selasa (16/6/2020), pengacara Amazon berjanji untuk menghadirkan Bezos di persidangan bersama CEO perusahaan lain di Silicon Valley.

Seperti diketahui, parlemen setempat sedang menyelidiki praktik bisnis anti-persaingan di Silicon Valley. Masalah ini sudah terendus sejak pertengahan tahun lalu.

{Baca juga: Google dkk Bela Diri soal Monopoli di Sidang Kongres AS}

Namun demikian, kehadiran Bezos akan bergantung kepada kedua pihak yang mencapai kesepakatan tentang format dan permintaan Komite Internal Dewan Peradilan terkait dokumen internal.

Komite telah meminta kesaksian Bezos tentang tuduhan bahwa Amazon menggunakan data yang dikumpulkan dari vendor pihak ketiga untuk memandu penciptaan produk baru dengan merek rumahan.

Wall Street Journal bulan lalu melaporkan bahwa Amazon akan mengidentifikasi produk terlaris dari vendor. Kemudian, perusahaan e-commerce tersebut akan menyalin dan menjualnya dengan versi sendiri.

Masih berdasarkan laporan itu, anggota komite menegaskan bahwa pernyataan Amazon sebelumnya kepada kongres tampaknya menyesatkan dan mungkin secara hukum bersifat salah atau palsu.

{Baca juga: Apple, Google, Facebook, Amazon Tersandung Kasus Monopoli}

Juli tahun lalu, penasihat umum asosiasi Amazon, Nate Sutton, sempat mengatakan kepada DPR bahwa perusahaan Bezos tidak pernah menggunakan data penjual individu secara langsung untuk bersaing.

Seperti diketahui, panel kongres akan mengadakan sidang kasus monopoli yang dituduhkan pada Apple, Google, Facebook dan Amazon pada 16 Juli 2019 nanti. Sidang diadakan oleh subkomite antimonopoli DPR, yang dipimpin oleh perwakilan David Cicilline.

Menurut Bloomberg, para regulator khawatir perusahaan teknologi seperti Apple, Google, Facebook, dan Amazon memiliki kebijakan yang tidak baik untuk konsumen, perekonomian, serta persaingan usaha.

Jajaran eksekutif Apple, Google, Facebook, dan Amazon akan memberikan kesaksian di depan panel kongres minggu depan.

Keempat perusahaan tersebut memang sedang dalam penyelidikan terkait persoalan monopoli. Apple, misalnya, tengah menjadi subjek investigasi oleh otoritas Uni Eropa.

Perusahaan yang didirikan mendiang Steve Jobs ini memberlakukan kebijakan pengurangan 30 persen dari pengembang aplikasi yang menggunakan platform App Store. Kebijakan tersebut dikenal dengan sebutan pajak Appke.

Akibat kebijakan itu, harga aplikasi berbayar di etalase aplikasi iOS menjadi sangat tinggi. Aplikasi Spotify telah mengeluhkan pemberlakuan pajak dari perusahaan pembuat iPhone itu kepada komisi kompetisi Uni Eropa. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI