Pengguna iPhone akan Bisa Edit Pesan Typo

Telset.id, Jakarta  – Apakah Anda pernah membuat kesalahan penulisan alias typo saat mengirim pesan di iPhone? Tenang, Apple kabarnya sudah menciptakan teknologi yang memungkinkan pengguna untuk edit pesan typo di iPhone.

Sejauh ini, sebagian besar platform baru menyediakan kemampuan untuk membatalkan pengiriman pesan jika terjadi salah ketik atau typo. Namun, Apple memberi yang lain untuk edit pesan typo di iPhone.

{Baca juga: iPhone 12 Punya 4 Model, Ini Bocoran Spesifikasinya}

Berdasarkan paten yang bocor, seperti dikutip Telset.id dari Ubergizmo, Senin (4/5/2020), Apple sedang mempersiapkan fitur yang mengizinkan pengguna untuk mengedit pesan yang dikirim. Jika benar, Apple merupakan yang pertama melakukannya.

Selama ini, memang ada platform seperti Discord dan Slack yang memungkinkan pengguna untuk mengedit pesan yang dikirim. Namun, dua platform itu menggunakan server terpusat yang berarti pengeditan dapat secara cepat terlihat dan diterapkan.

Fitur Apple bakal berbeda dibanding Discord dan Slack. Tak cukup. Paten apple juga menunjukkan bahwa ada cara bagi pengguna untuk melihat riwayat dari pesan yang diedit. Tujuannya untuk mencegah pengguna mengatakan satu hal dan mengeditnya.

Namun, seperti halnya dengan sebagian besar paten, sulit untuk mengetahui apakah ada rencana bagi Apple untuk mewujudkannya. Bisa jadi Apple benar-benar menghadirkannya untuk platform iMessage supaya lebih bersaing dengan platform lain.

Asal tahu saja, persaingan antarplatform pengiriman pesan semakin sengit. Sialnya, Apple masih mengalami banyak masalah dengan iMessage. Sering ada bug di iMessage sehingga peretas dapat leluasa mengakses iPhone milik korban dari jarak jauh.

{Baca juga: Gara-gara Corona, Jerman Tunduk pada Apple dan Google}

Dalam konferensi keamanan Black Hat di Las Vegas, Amerika Serikat, tahun lalu, peneliti Google Project Zero, Natalie Silvanovich, bahkan memamerkan sejumlah bug iMessage yang dapat digunakan untuk mendapatkan akses jarak jauh ke iPhone.

Bug tersebut ditemukan setelah Silvanovich dan seorang koleganya bernama Samuel Groß mulai menyelidiki eksploitasi serupa dalam SMS, MMS, dan voicemail. Temuan tersebut menyusul kerentanan yang pernah terungkap di layanan WhatsApp. [SN/HBS]

 

SourceUbergizmo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Related Articles

HARGA DAN SPESIFIKASI
REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI