Tes Darah Eksperimental Bisa Bantu Deteksi Dini Kanker

Telset.id, Jakarta  – Untuk kali pertama, tes darah telah terbukti membantu deteksi berbagai jenis kanker dalam sebuah penelitian terhadap ribuan orang yang tidak memiliki riwayat atau gejala penyakit.

Tes itu masih eksperimental. Namun, terlihat manfaat dan kelemahan tes berbasis gen tersebut. Dengan pemindaian PET, kita bisa mengonfirmasi atau menyingkirkan kemungkinan tumor yang dicurigai.

{Baca juga: Tes Darah Berteknologi AI Bisa Diagnosis Kanker Paru-paru}

“Kami pikir tes itu layak,” kata Nickolas Papadopoulos, seorang ilmuwan Universitas Johns Hopkins yang membantu mengembangkan tes, seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Kamis (30/4/2020).

Kendati demikian, tes tersebut melewatkan cukup banyak jenis kanker daripada yang ditemukan. Timbul pula beberapa “alarm” palsu yang berpotensi mengakibatkan prosedur tindak lanjut yang tidak perlu.

Tes itu hanya untuk wanita 65 tahun hingga 75 tahun. Para peneliti menyatakan bahwa tes serupa perlu dilakukan kepada pria, wanita maupun pria usia lain, serta kelompok subjek yang lebih beragam.

Dr Len Lichtenfeld, wakil kepala petugas medis untuk American Cancer Society, mengatakan, tes tersebut tidak bisa dipakai untuk hari ini. “Perlu banyak penelitian untuk menunjukkan nilai,” terangnya.

Sekadar informasi, hampir 10.000 wanita berusia 65 tahun hingga 75 tahun tanpa riwayat kanker telah direkrut untuk menjalani tes melalui Sistem Kesehatan Geisinger di Pennsylvania dan New Jersey.

{Baca juga: Tes Darah Terbaru Ini Bisa Deteksi 20 Jenis Kanker}

Sebab, beberapa kanker mematikan, seperti ovarium, belum memiliki tes skrining. Wanita dalam kelompok usia itu memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker. Mereka didorong untuk mammogram dan kolonoskopi.

Sebelumnya dikabarkan bahwa tes darah model baru sedang dikembangkan. Menurut uji coba di Dana-Farber Cancer Institute, tes darah tersebut dapat membantu mendeteksi 20 jenis kanker.

Dalam uji coba, seperti dilansir New York Post, tes darah model terbaru ini mampu mengidentifikasi secara benar 32 persen pasien dengan penyakit tahap satu dan 76 persen pasien dengan penyakit tahap dua. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI