Telset.id, Jakarta  – Sebentar lagi, balapan mobil listrik terbang bakal menjadi kenyataan. Orang-orang bisa menontonnya secara riil, bukan hanya di film-film atau cerita-cerita fiksi.
Dikutip Telset.id dari Ubergizmo, Minggu (19/4/2020), konsep balap menggunakan mesin terbang sebenarnya bukan hal baru. Dulu, kita melihat peristiwa seperti balap drone atau pesawat tanpa awak.
{Baca juga: Jepang Gandeng 21 Perusahaan Garap Mobil Terbang}
Cuma, balap drone memang dikendalikan oleh orang-orang menggunakan kontrol jarak jauh. Dalam kasus khusus ini, pengemudi berada di dalam mobil listrik terbang dan mengendalikannya secara langsung.
Airspeeder, demikian namanya, akan menjadi program olahraga motor pertama yang akan memanfaatkan mobil terbang. Perusahaan yang menggagas program inovatif tersebut adalah Alauda.
Alauda berhasil mendapatkan pendanaan dari beberapa perusahaan modal ventura Australia, Saltwater Capital dan Jelix Ventures. Perusahaan itu awalnya berencana untuk mengujinya di Gurun Mojave.
Sesuai jadwal, pengujian dilakukan di gurun California tersebut pada tahun ini. Namun, pandemi virus corona membatalkannya. Alauda lalu memilih untuk mengalihkan pengujian kembali ke Australia.
Akan menarik untuk melihat bagaimana kendaraan itu bekerja. Jika balap mobil listrik terbang adalah sesuatu yang menarik, mungkin perlu waktu sebelum Airspeeder benar-benar menjadi arus utama.
Sebelumnya, Toyota dikabarkan akan segera mewujudkan kehadiran mobil terbang pertama di dunia. Raksasa otomotif asal Jepang itu sedang menyiapkan mobil terbang untuk nantinya dipakai dalam acara pembukaan ajang Olimpiade 2020 yang diselengarakan di Tokyo, Jepang.
{Baca juga: Mobil Terbang Toyota akan Unjuk Gigi di Olimpiade 2020}
Toyota saat ini tengah merampungkan project kendaraan terbang bernama SkyDrive bersama startup Cartivator Resource Management dengan investasi hingga Rp 4,6 miliar.
SkyDrive yang diklaim merupakan kendaraan terbang terkecil di dunia karena hanya memiliki ukuran sepanjang 2,9 meter itu memiliki kemampuan untuk terbang hingga 33 kaki di atas tanah atau sekitar 10 meter dengan kecepatan hingga 100 km/jam. {SN/HBS]
