Telset.id, Jakarta – XL Axiata memberikan layanan telekomunikasi gratis kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB. Menurut Group Head Corporate Communications XL Axiata, Tri Wahyuningsih, langkah itu diambil untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam menangani virus corona atau Covid-19.
“Dukungan XL Axiata ini merupakan salah satu bentuk dari keikutsertaan kami dalam gotong royong nasional bersama seluruh elemen masyarakat Indonesia dalam mencegah penyebaran Covid-19,” katanya, dalam keterangan resmi yang diterima Telset.id pada Minggu (29/03/2020).
{Baca juga: Tahun 2019, Pendapatan XL Axiata Tembus Rp 25,15 Triliun}
Ia menjabarkan bantuan layanan telekomunikasi gratis dari XL Axiata untuk BNPB selama penanganan Covid-19. Dijelaskannya, layanan gratis itu berupa akses telepon, SMS, internet, serta penggunaan Microsoft Office. BNPB nantinya akan menerima 550 kartu perdana dengan paket bulanan Rp 50 ribu selama 3 bulan.
“Dengan keberadaan jaringan infrastruktur XL Axiata yang berada di seluruh wilayah Indonesia hingga pelosok daerah akan bermanfaat sebagai sarana komunikasi dan konektivitas data bagi tim BNPB untuk mempermudah koordinasi ke seluruh penjuru negeri,” jelasnya.
Selain layanan telekomunikasi gratis, perempuan yang biasa disapa Ayu ini juga mengatakan bahwa XL Axiata memberikan bantuan berupa penguatan jaringan sampai alat pelindung diri atau APD bagi petugas medis.
Ayu memastikan, pihaknya akan memperkuat jaringan telekomunikasi dan data di RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran dan rumah sakit rujukan pasien virus corona.
Operator ini menempatkan 1 unit mobil BTS untuk mendukung aktifitas komunikasi para petugas media dan pasien mulai pekan ini. Terkait bantuan medis, mereka memberikan 100 unit APD untuk petugas medis.
{Baca juga: Seminggu “Work From Home”, Trafik Internet XL Naik Signifikan}
Terakhir mereka juga membantu pengiriman blast SMS dari BNPB kepada pelanggan, yang berisi informasi seputar penanganan Covid-19, serta materi sosialisasi dan edukasi terkait dengan wabah virus berbahaya ini. (NM/MF)